Suara.com - Ancaman siber yang melibatkan perangkat penyimpanan yang dapat dilepas, seperti drive USB, mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini semakin mencolok dengan semakin banyaknya bisnis yang berusaha untuk memperkuat pengamanan jaringan daring mereka.
Namun, meskipun perlindungan terhadap jaringan online semakin diperhatikan, serangan siber yang menyerang perangkat offline, khususnya media yang dapat dilepas seperti USB dan hard drive eksternal, justru menunjukkan peningkatan yang lebih pesat.
Pada tahun 2024, Kaspersky, perusahaan keamanan siber terkemuka, melaporkan telah mendeteksi dan mencegah hampir 50 juta serangan malware yang menyasar perangkat fisik, khususnya drive USB dan media yang dapat dilepas lainnya, di wilayah Asia Tenggara (SEA).
Jumlah serangan ini menjadi peringatan yang kuat bagi para pelaku bisnis untuk memperhatikan dan memperkuat sistem pertahanan mereka terhadap ancaman yang datang dari perangkat semacam itu.
Serangan siber yang memanfaatkan perangkat offline ini melibatkan penggunaan alat fisik seperti USB atau hard drive eksternal untuk mentransfer perangkat lunak berbahaya ke sistem target.
Berbeda dengan serangan siber konvensional yang mengandalkan internet sebagai saluran utama, metode serangan ini memanfaatkan kepercayaan pengguna terhadap perangkat fisik, yang sering dianggap lebih aman dibandingkan dengan media yang terhubung ke jaringan.
Serangan semacam ini juga menonjolkan keunggulan teknologi malware yang semakin canggih.
Kaspersky bahkan mengungkapkan bahwa di akhir tahun 2024, ditemukan kasus di mana drive USB yang dirancang untuk tujuan pengamanan oleh entitas pemerintah di Asia Tenggara, justru terinfeksi.
Baca Juga: Teknologi AI Bikin Serangan Siber Makin Berbahaya
Perangkat USB yang seharusnya digunakan untuk menyimpan dan mentransfer file secara aman di lingkungan sensitif telah disusupi dengan kode berbahaya.
Kode tersebut menyusup ke dalam perangkat lunak manajemen akses yang digunakan untuk mengelola file di dalamnya, memungkinkan pencurian file-file rahasia dari partisi aman di dalam drive tersebut.
Selain itu, kode berbahaya ini juga bertindak sebagai worm USB yang menyebarkan infeksi ke perangkat USB lainnya, mengingatkan kita akan semakin canggihnya teknik yang digunakan oleh pelaku kejahatan siber.
Secara keseluruhan, Kaspersky melaporkan bahwa solusi keamanan yang mereka tawarkan kepada bisnis di Asia Tenggara berhasil memblokir lebih dari 49 juta ancaman lokal selama tahun 2024.
Ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan 43 juta serangan yang terdeteksi pada tahun 2023, dengan kenaikan sebesar 15 persen.
Dalam data tersebut, Singapura tercatat sebagai negara dengan lonjakan tertinggi dalam serangan malware offline, dengan peningkatan mencapai 88 persen antara tahun 2023 dan 2024.
Berita Terkait
-
Awasi Anak! Terdeteksi 1,6 Juta Serangan Siber Ngumpet di Roblox
-
Hindari Password Ini! Daftar Kata Sandi Paling Rentan Diretas
-
6 Serangan Siber Diprediksi pada 2025
-
Waspada! Malware Berbahaya Ditemukan di iOS, Bisa Ngintip Konten di Layar
-
Modus Kejahatan Siber di 2025: AI hingga Rantai Pasokan Jadi Target Empuk
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya