Suara.com - Masuknya satelit Starlink ke Indonesia tahun 2024 lalu sempat ramai dikhawatirkan para pengusaha lokal karena bisa mengancam keberlangsungan bisnis mereka. Namun setahun setelah debut, pengusaha satelit lokal tampaknya belajar dari kehadiran bisnis milik Elon Musk tersebut.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Sigit Jatiputro menyatakan kalau satelit jenis Low Earth Orbit (LEO) maupun Geostationary Earth Orbit (GEO) memiliki hak yang sama jika mau beroperasi di Indonesia.
Diterangkan dia, satelit LEO dan GEO bisa memiliki landing right (hak labuh) jika mereka sudah melakukan dua hal, yakni melakukan koordinasi dengan operator dalam negeri hingga resiprokal alias hubungan timbal balik.
"Jadi paling enggak filling frekuensi dan lainnya harus sudah selesai koordinasi dengan operator dalam negeri," katanya saat konferensi pers Asia Pacific Satellite Conference (APSAT) yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Untuk syarat kedua, Sigit menjelaskan kalau resiprokal yang dimaksud adalah pengusaha satelit lokal juga diberikan kesempatan yang sama apabila pemain asing mau menghadirkan produknya ke Indonesia.
"Jadi intinya kalau dia berjualan di INdonesia, end of operation Indonesia juga bisa berjualan di negara mereka," lanjut Sigit.
Sigit menyadari kalau ada ketimpangan untuk antara pemain satelit luar negeri dengan pengusaha lokal, khususnya untuk satelit LEO. Maka dari itu, ASSI ingin mengusulkan ke Pemerintah untuk menambahkan berbagai tambahan agar kerja sama resiprokal itu bisa terjalin.
"Bukan mempersulit, tapi prinsipnya adalah bagaimana caranya kami punya kesempatan yang sama," ujar dia.
Sigit menjelaskan, apabila ada pemain satelit LEO yang ingin menjalankan operasinya di Indonesia, mereka sifatnya first come first serve atau siapa yang duluan maka dia jugalah yang pertama melayani.
Baca Juga: Pumping Lancar Dimulai dari Posisi yang Nyaman: Kini Bisa Sambil Bersandar, Lho!
Menurutnya, jika frekuensi sudah digunakan pelaku bisnis satelit LEO, maka pemain lain tidak akan bisa lagi menggunakan frekuensi yang sifatnya memang terbatas.
"Jadi prinsipnya, gimana caranya, for example, setiap negara mempunyai right, mempunya hak untuk mempunya LEO sistemnya sendiri. Itu sih yang salah satunya yang sedang kami pikirkan," papar dia.
Usul kedua, ASSI juga ingin para pelaku bisnis sudah mematuhi aturan sebelum menggunakan frekuensi transmit satelit. Jika pemain itu belum memenuhi persyaratan aturan, asosiasi meminta Pemerintah tegas untuk menolak mereka beroperasi di Indonesia.
"Kalau dia sudah comply dengan aturan tersebut, oke ini boleh transmit. Kalau belum comply misalnya, enggak boleh transmit di wilayah Indonesia. Itu juga salah satu yang kami usulkan sih," jelasnya.
Berangkat dari sana, ASSI resmi menggelar Asia Pacific Satellite Conference (APSAT) tahun ini. Acara ini pun melanjutkan kesuksesan yang sudah dilakukan di tahun 2023 dan 2024 sebelumnya.
Ketua Umum ASSI, Anggoro Widiawan menyatakan, APSAT 2025 adalah gelaran bergengsi Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) bagi para pemimpin industri, regulator, serta pelaku teknologi satelit dari dalam dan luar negeri.
Dengan tema "Innovating Satellite Ecosystems: Unlocking Value through Collaboration and Technological Advancements", APSAT 2025 menyoroti pentingnya sinergi antara inovasi teknologi, kebijakan berkelanjutan, dan kolaborasi regional untuk membangun ekosistem satelit yang tangguh dan inklusif.
“APSAT telah menjadi benchmark penting bagi pengembangan industri satelit di Asia Pasifik. Setiap tahun, kita tidak hanya menyaksikan kemajuan teknologi, tetapi juga tumbuhnya kolaborasi strategis antarnegara dan sektor,” ujar Anggoro Widiawan.
Sebagai sekuel dari APSAT 2023 dan 2024, konferensi tahun ini memperluas cakupan diskusi dengan menghadirkan lebih banyak sesi panel, pameran teknologi, serta partisipasi lintas sektor.
Berikut pembahasan APSAT 2025 yang digelar ASSI selama 2-3 Juni 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta.
- Executive Roundtable: Pandangan strategis dari para operator dan pemangku kebijakan.
- Sustainable Space Technology: Inovasi peluncuran satelit ramah lingkungan.
- Connectivity & Mobility Services: Pengembangan layanan konektivitas di sektor maritim, aviasi, dan pedesaan.
- Ground Segment & Network Evolution: Tren terbaru dalam infrastruktur penunjang.
Selain itu, APSAT 2025 juga membahas pemanfaatan satelit untuk pendidikan dan kesehatan di wilayah terpencil, konvergensi antara teknologi satelit dan 5G atau IoT, hingga strategi penyelarasan kebijakan frekuensi dan orbit di tingkat regional dan global.
Berita Terkait
-
Pumping Lancar Dimulai dari Posisi yang Nyaman: Kini Bisa Sambil Bersandar, Lho!
-
Harga Paket Starlink Versi Murah, Akses Internet Sampai Wilayah Terpencil di Indonesia
-
Pumping Saat Konser Lady Gaga, Patricia Gouw Santai Saat Netizen Ragukan Kebersihan ASI-nya
-
Telkomsat Pacu Ekonomi Digital di Wilayah 3T Lewat Internet Satelit
-
Jessica Iskandar dan Kiky Saputri Buktikan: Menyusui Prioritas Utama, Meski Jadi Public Figure!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Debut di 15 September, Ini Daftar iPhone yang Akan Terima Update iOS 26
-
6 HP Android Punya Kualitas Kamera Mirip iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
-
Oppo A6i Siap Meluncur, HP Baterai Jumbo dengan Harga Terjangkau
-
Iklan POCO Sindir Apple dan iPhone 17 Pro, Netizen Beri Reaksi Kocak
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 11 September, Klaim Silver Player Pack dan Bonus 500 Gems
-
4 Aplikasi untuk Membuat Miniatur AI Selain Gemini, Lengkap dengan Cara Menggunakannya
-
Detik-detik yang Mengubah Nepal: Presiden Kabur, Kekosongan Kekuasaan Terjadi
-
23 Kode Redeem FF Terbaru 11 September, Klaim Langsung Bundle dan Map Bunny Warrior
-
Trik Bikin Foto Miniatur AI Versi Ucapan Ulang Tahun Pakai Gemini, Tinggal Copas Prompt
-
16 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 11 September: Ada Iniesta 110 dan Benzema 111