Suara.com - E-commerce Blibli mengaku memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) untuk mendeteksi barang palsu di platformnya.
Head of Fraud Management Blibli, Charles menyatakan kalau Blibli mengupayakan perlindungan terdepan atas kekayaan intelektual dari para mitra strategis sekaligus memastikan barang dan jasa yang diperdagangkan di ekosistem Blibli Pasti Ori.
“Kami menyadari kemudahan berbelanja online memberikan tantangan tersendiri dari segi orisinalitas. Inisiatif Blibli Brand Protection kami hadirkan dalam rangka mendukung bisnis seller untuk menjadi lebih kredibel, serta memudahkan pelaporan pelanggaran kekayaan intelektual di platform Blibli," katanya, dikutip dari siaran pers, Selasa (8/7/2025).
Charles menambahkan, inisiatif Blibli Brand Protection hadir dalam rangka memerangi peredaran barang palsu yang rentan terjadi di platform e-commerce.
Berdasarkan studi dari Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), peredaran barang palsu berpotensi merugikan perekonomian dengan nilai opportunity loss mencapai Rp 291 triliun.
Maka dari itu melalui inisiatif Blibli Brand Protection, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi seller yang melanggar hak kekayaan intelektual melalui sanksi tegas berupa penurunan produk, penutupan akun, hingga proses hukum.
"Inisiatif ini juga selaras dengan upaya kami memerangi pemalsuan produk yang tidak hanya merugikan reputasi seller tetapi juga mengurangi kenyamanan pelanggan,” lanjut Charles.
Teknologi AI Blibli ini dipakai untuk beragam fungsi. Pertama untuk perlindungan merek (protected brand) yang mencegah dan mendeteksi seller (penjual) tidak resmi mengunggah produk dari merek yang telah masuk dalam daftar perlindungan Blibli Protection.
Proses pengecekan ini berdasarkan kesesuaian brand produk dengan gambar produk, dan status seller sebagai authorized seller (distributor resmi) atau bukan.
Baca Juga: Smartfren Luncurkan Sarah, Asisten Virtual AI Siap Layani Pelanggan 24/7
Kedua, Blibli menggunakan AI untuk mendeteksi barang palsu (counterfeit). Teknologi itu bisa mengidentifikasi lewat pengenalan foto, nama produk, dan deskripsi. Deteksi ini dilakukan di tahap kurasi sebelum produk live hingga muncul di layar aplikasi atau situs Blibli.
Ketiga, Blibli memakai AI untuk membatasi akses pada katalog digital (Catalog guardrail). Ini memastikan klasifikasi produk tersusun dengan rapi, terutama untuk penanganan produk yang memerlukan perhatian ekstra atau memiliki regulasi ketat, seperti obat resep.
Blibli Brand Protection
Selain itu, Blibli Brand Protection juga hadir untuk mewadahi pelaporan mitra seller terhadap dugaan peredaran barang palsu yang merugikan reputasinya.
Hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan mengedepankan kepercayaan dan kepuasan pelanggan hingga mitra seller.
Berikut mekanisme Blibli Brand Protection untuk memerangi pelanggaran hak kekayaan intelektual:
- Bagi yang menemukan pelanggaran hak kekayaan intelektual di platform Blibli, pemilik merek (brand owner) dan seller dapat melaporkan melalui email ke tim Blibli Brand Protection: blibli.ipr@gdn-commerce.com, atau dengan mengisi formulir pelaporan resmi yang telah disediakan.
- Setiap laporan yang masuk akan diproses dan ditindaklanjuti melalui sistem monitoring internal Blibli. Tim Blibli Brand Protection memberikan komitmen respons maksimal dalam tiga hari kerja—baik berupa konfirmasi takedown apabila laporan diterima, maupun penjelasan apabila permintaan tidak dapat dipenuhi.
- Brand owner dapat berkomunikasi langsung melalui email dengan Tim Blibli Brand Protection untuk setiap permasalahan pelanggaran Kekayaan Intelektual.
- Brand owner dapat menyampaikan data, informasi dan kriteria tambahan guna mengidentifikasi produk palsu, produk bajakan dan pelanggaran hasil ciptaan.
Selain itu, Blibli juga mengajak pelanggan untuk turut berkontribusi dalam menjaga keaslian produk di platform dengan memanfaatkan tombol pelaporan “Laporkan Produk” yang tersedia di setiap halaman produk baik di website maupun aplikasi Blibli, apabila menemukan indikasi produk palsu atau pelanggaran IPR lainnya.
Berita Terkait
-
Smartfren Luncurkan Sarah, Asisten Virtual AI Siap Layani Pelanggan 24/7
-
Komdigi Minta Tambah Anggaran Rp 12,6 Triliun untuk 2026: Buat Internet Papua, Pusat Data, dan AI
-
HP Midrange Murah Anyar, Realme 15 Bakal Usung Memori Lega dan Fitur Fotografi AI
-
Berkat AI, Pasangan Ini Berhasil Punya Anak Setelah19Tahun Menanti
-
AI dan Ekspektasi Emosional: Siapa yang Mengendalikan Siapa?
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
Terkini
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Oktober 2025, Peluang Dapat Stam dan Pires OVR 112-113
-
Daftar Antrean KJP Pasar Jaya Error, Ini Solusinya
-
8 Situs Nonton Anime Sub Indo Gratis, Terlengkap dan Terupdate
-
Ucap 'Kerja Kerja Kerja' dan Suka Musik Metal, Calon PM Jepang Dianggap Mirip Jokowi
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 8 Oktober: Raih Avenger Bundle dan Skin SG2
-
Realme Watch 5: Jam Tangan Punya Baterai Tahan 20 Hari, Harga Rp 700 Ribuan
-
Realme 15 Pro Game of Thrones Limited Edition Masuk RI, Dijual Terbatas 350 Unit
-
Realme 15 dan 15 Pro Resmi ke Indonesia, Harga Mulai Rp 4 Jutaan
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 8 Oktober: Ada 26.000 Gems dan Player 110-113
-
Update Android 16 Segera Hadir ke 4 HP Motorola, Ada Seri Edge