Melalui fitur Perkiraan Lokasi, pengguna dapat menghindari pelacakan akurat oleh aplikasi yang tidak memerlukannya. Dengan begitu, privasi pengguna tetap terlindungi tanpa mengganggu operasional aplikasi.
Caranya adalah dengan masuk ke Setelan, lalu menuju ke bagian Lokasi dan pilih Akurasi Lokasi Google. Di sana, pengguna dapat menonaktifkan opsi lokasi akurat.
Ini memberikan batasan agar aplikasi hanya mengetahui keberadaan umum pengguna, bukan lokasi real-time secara presisi.
4. Mengelola kehidupan pribadi dan profesional dengan Second Space
Jika pengguna menggunakan satu perangkat untuk urusan kerja sekaligus kegiatan pribadi, fitur Second Space sangat berguna.
Dengan fitur ini, pengguna dapat menciptakan ruang kerja virtual yang benar-benar terpisah dari ruang pribadi.
Masing-masing ruang memiliki sistem aplikasi dan file yang terisolasi, seperti menggunakan dua ponsel dalam satu perangkat. Ini juga berguna jika perangkat digunakan secara bergantian dengan anggota keluarga atau rekan.
Untuk mengaktifkannya, buka aplikasi Keamanan, lalu cari menu Second Space. Tekan opsi Buat Second Space dan ikuti petunjuk yang tersedia. Setelah selesai, pengguna akan memiliki dua lingkungan pengguna dengan sistem keamanan dan data yang tidak saling mengakses. Ini memberikan kontrol yang lebih baik atas privasi lintas penggunaan.
5. Mengawasi dan mengatur izin aplikasi secara berkala
Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Redmi RAM 8 GB Dibawah Rp 2 Jutaan: Performa Ngebut, Kamera 108 MP!
Banyak ancaman keamanan berasal dari aplikasi yang meminta izin akses berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk secara rutin mengevaluasi dan menyesuaikan izin yang diberikan pada setiap aplikasi di perangkat pengguna.
HyperOS memberikan kontrol granular terhadap izin aplikasi, seperti akses ke kamera, mikrofon, dan kontak. Dengan membatasi akses yang tidak relevan, pengguna dapat mengurangi risiko kebocoran informasi penting.
Untuk melakukannya, masuk ke menu Setelan, lalu pilih Aplikasi dan masuk ke bagian Izin. Di sana, pengguna bisa memeriksa satu per satu izin yang dimiliki setiap aplikasi, dan mencabut akses yang tidak perlu.
Melakukan audit ini secara berkala sangat direkomendasikan, terutama bagi pengguna yang menyimpan banyak data bisnis dalam perangkatnya.
Dengan menerapkan lima strategi di atas, pengguna HyperOS tidak hanya dapat meningkatkan perlindungan terhadap data pribadi dan profesional, tetapi juga menciptakan lingkungan digital yang aman, efisien, dan sesuai dengan tuntutan dunia kerja modern.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Nubia Z80 Ultra Siap Meluncur Online, Andalkan BateraiJumbo 7.200 mAh, Masuk Indonesia?
-
48 Kode Redeem FF Terbaru 23 Oktober 2025: Klaim Diamond, Skin Langka, dan Token Khusus Gratis
-
DOSS Creator+: Gerakan Baru yang Ubah Kreativitas Jadi Cuan Bagi Pembuat Konten
-
4 Model HP Gaming Xiaomi Terbaik di Tahun 2025
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober: Klaim Pemain 111-113 dan 15 Juta Koin
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Baterainya Tahan 10 Hari, Cocok Dipakai Traveling
-
20 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober: Berhadiah Jersey Langka, XP Booster, dan Elite Player Drop
-
Raisa Trending di X, Begini Komentar Netizen Tanggapi Isu Perceraiannya
-
Komdigi Ungkap Depo Judi Online Tembus Rp 17 Triliun di Semester 1 2025