Suara.com - Pembaruan firmware terkini untuk perangkat Xiaomi yang sudah menjalankan Android 15 membawa perubahan mencolok pada cara kerja tombol daya, perubahan yang segera menimbulkan kebingungan bahkan di kalangan pengguna berpengalaman.
Mulanya, tombol fisik ini secara instan menghadirkan menu daya klasik, seperti matikan, mulai ulang, atau mode darurat. Namun, setelah patch terbaru diterapkan, sentuhan singkat pada tombol tersebut justru memanggil Gemini, asisten kecerdasan buatan baru milik Google.
Alhasil, jalan pintas yang selama bertahuntahun menjadi gerbang utama untuk mematikan perangkat mendadak digantikan oleh antarmuka AI. Banyak pengguna pun terperangah ketika menemukan bahwa kebiasaan lama “tekan lama untuk power off” kini tidak lagi langsung memberi opsi mati, melainkan meluncurkan layar selamat datang Gemini.
Dilansir dari Xiaomi Time pada Jumat (18/7/2025), pergantian fungsi ini bukanlah akibat cacat perangkat keras atau bug khas MIUI dan HyperOS, melainkan konsekuensi langsung dari kebijakan Google yang diwajibkan pada seluruh perangkat yang lulus sertifikasi Android 15.
Google ingin memastikan akses super cepat ke Gemini, sehingga menempatkannya di pintasan paling kentara, yaitu tombol daya.
Keputusan tersebut selaras dengan tren industri yang semakin menekankan integrasi AI di lapisan terdalam sistem operasi seluler, mulai dari saran cerdas hingga perintah suara kontekstual. Bagi Xiaomi dan produsen lain, mematuhi pedoman Google berarti harus memodifikasi perilaku bawaan tombol, meski itu berarti mengubah kebiasaan puluhan juta pengguna.
Meski demikian, Xiaomi tidak membiarkan penggunanya terjebak tanpa jalan keluar. Di forum resmi dan catatan rilis, perusahaan asal China itu merinci beragam cara alternatif guna menghidupkan kembali fungsi “power off” konvensional.
Opsi pertama, yang paling mudah diingat, adalah kombinasi dua tombol, yaitu menekan tombol daya bersamaan dengan tombol volume atas. Tekan dan tahan keduanya sejenak, dan menu matikan perangkat muncul seperti sedia kala. Metode ini praktis bagi mereka yang ingin solusi cepat tanpa masuk ke setelan apa pun.
Opsi kedua menawarkan penyesuaian yang lebih halus. Xiaomi menambahkan parameter durasi tekan ke dalam menu pengaturan, memungkinkan pengguna menentukan berapa lama tombol daya perlu ditekan sebelum perintah “matikan” dieksekusi alihalih memanggil Gemini.
Baca Juga: 8 Emoji Baru Akan Segera Dirilis di HP Xiaomi, Ada Apa Saja?
Pilihan rentang waktu yang disediakan, misalnya 0,5 detik untuk respons hampir instan atau 3 detik bagi pengguna yang menginginkan jeda lebih panjang, dapat mengakomodasi berbagai preferensi.
Untuk mengatur parameter ini, cukup buka Pengaturan > Pengaturan Tambahan > Pintasan & Gestur. Di sana, pengguna dapat menyesuaikan “Tahan tombol daya untuk” lalu memilih interval yang dirasa paling nyaman.
Selain itu, HyperOS menyediakan kustomisasi gestur yang lebih luas. Melalui panel yang sama, pengguna bisa menentukan gestur lain, seperti ketukan dua kali di punggung perangkat atau gestur slide tiga jari, agar berfungsi memunculkan menu daya.
Pilihan ini sangat berguna bagi pengguna yang kerap menggunakan ponsel satu tangan atau yang tombol dayanya sudah aus. Pendekatan modular tersebut menunjukkan upaya Xiaomi mempertahankan fleksibilitas pengalaman pengguna meski harus tunduk pada standar Google.
Perlu dicatat, seluruh kebijakan baru ini diberlakukan seragam di semua model Xiaomi, Redmi, dan Poco yang menerima pembaruan Android 15. Baik flagship maupun lini entrylevel akan merasakan pola interaksi identik.
Singkatnya, transformasi fungsi tombol daya di ekosistem Xiaomi adalah bagian dari dorongan industri yang lebih besar untuk menonjolkan AI, di mana Google menempatkan Gemini sebagai fitur sentral Android 15.
Walau peralihan awal terasa merepotkan, Xiaomi sudah melengkapi sistemnya dengan serangkaian solusi, dari kombinasi tombol sederhana, pengaturan durasi tekan, hingga gestur kustom yang memungkinkan pengguna tetap mematikan perangkat dengan mudah sambil menikmati kemampuan AI baru.
Dengan menyesuaikan satu atau dua opsi di menu pengaturan, pengguna dapat mempertahankan alur kerja lama tanpa harus mengorbankan inovasi yang ditawarkan generasi Android berikutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Honor Magic 8 Pro Pakai Telefoto 200 MP, Diklaim Mampu Rekam Senja Berkualitas
-
Xiaomi HyperOS 3 Resmi Meluncur: 4 Fitur Canggih Pesaing iOS, Apa Saja Keunggulannya?
-
47 Kode Redeem FF Terbaru 6 September: Raih Brass Knuckle, SG2, dan Skin Groza
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru September: Klaim Oliver Kahn 111 dan Ribuan Gems
-
7 Rekomendasi Laptop Chromebook Murah, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Jangan Asal Tulis! Ini 'Mantra Ajaib' Miniatur AI yang Benar, Tinggal Copy Paste
-
Nubia Air vs Galaxy S25 Edge: Adu Bodi Tipis Kurang dari 6 mm Berfitur Tangguh
-
Memori HP Penuh? Ini Cara Bikin Miniatur AI Viral Tanpa Install Aplikasi Apapun
-
Konfigurasi Memori iPhone 17 Series Terungkap: RAM 12 GB Jadi Standar Baru
-
Foto Miniatur AI Viral, Begini Cara Buat Barbie Box Pakai Gemini dan ChatGPT