- Sekitar abad ke-15 Masehi.
- Sekitar 60 tahun sebelum Masehi.
- Sekitar 19 ribu tahun lalu.
Dari catatan ini, ilmuwan memperkirakan gempa besar di jalur Sesar Lembang cenderung berulang setiap 170–670 tahun sekali.
Dengan mengacu pada siklus ini, gempa besar berikutnya diperkirakan bisa terjadi paling lambat sekitar tahun 2170. Meski demikian, perlu ditegaskan bahwa ini hanyalah perkiraan jangka waktu, bukan ramalan pasti.
4. Gunung Batu di Lembang Naik hingga 40 Sentimeter
Salah satu bukti nyata aktivitas Sesar Lembang dapat dilihat di Gunung Batu, Lembang, yang berada di kilometer 17 jalur sesar. Lokasi ini menunjukkan morfologi khas jalur sesar.
Menurut Mudrik, setiap kali terjadi gempa bumi, permukaan tanah di sepanjang jalur sesar bisa bergeser atau terangkat. Gunung Batu, misalnya, dapat naik hingga 40 sentimeter dalam sekali kejadian gempa.
Fenomena ini menegaskan betapa aktifnya pergerakan sesar tersebut.
5. Gempa Kecil di Sekitar Bandung
Belakangan, beberapa gempa kecil tercatat di wilayah Bandung, terutama di segmen Cimeta dan di Sesar Kertasari. Menurut Mudrik, fenomena ini wajar dalam sistem sesar aktif.
Ada dua kemungkinan: pertama, gempa kecil itu hanyalah pelepasan energi dalam skala terbatas. Kedua, bisa saja gempa kecil tersebut menjadi rangkaian proses yang kelak berujung pada gempa besar.
Baca Juga: Tak Antusias Hadapi Pratama Arhan, Ini Target Marc Klok di ACL Two
Karena ilmu kebumian belum bisa memprediksi skenario yang pasti, langkah terbaik adalah selalu waspada dan menyiapkan strategi mitigasi sejak dini.
Perlu dipahami bahwa Sesar Lembang bukan hanya sekadar garis patahan pada peta geologi. Jalur ini nyata keberadaannya di lapangan dan menunjukkan aktivitas geologi yang bisa diamati langsung.
Pemahaman ilmiah atas dinamika sesar ini penting agar masyarakat, khususnya di Bandung Raya, lebih siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi kapan saja.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Sonic Racing CrossWorlds: Sinopsis, Harga, serta Spek Minimum untuk Main Game
-
Silent Hill F: Sinopsis, Harga, dan Spesifikasi Minimum PC untuk Main Game
-
Kenalan dengan Eman Llanda Sangco, Gold Laner Berbakat Asal Filipina
-
20 Kode Redeem FF Hari Ini 1 Oktober 2025, Gaet Budle Firefall Eksklusif Langsung
-
11 Kode Redeem FC Mobile 1 Oktober 2025 Bikin Hoki, Sikat Icon Hernandez Gratis
-
Gempa Filipina dan Sumenep Saling Berhubungan? Cek Faktanya
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
10 Aplikasi untuk Menghapus Objek Foto yang Mengganggu di Latar Belakang
-
Mesin Pencari Itu Gimana Sih? Panduan Simpel untuk Pemula
-
10 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Melayang di Kegelapan yang Viral