Tekno / Tekno
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 10:49 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan (Shutterstock).
Baca 10 detik
  • Komdigi dan Indosat latih ASN muda kuasai AI untuk percepat reformasi pelayanan publik.

  • Pelatihan fokus pada keterampilan praktis, etika, dan tata kelola AI dalam birokrasi digital.

  • Program ini bagian dari strategi menuju smart government dalam RPJPN 2025–2045

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), meluncurkan program pelatihan kecerdasan buatan (AI) bagi ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) muda.

Program bertajuk “Next-Gen ASN: Leading with AI” ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi digital ASN sebagai ujung tombak reformasi layanan publik berbasis teknologi.

Pelatihan ini dirancang untuk membekali ASN dengan keterampilan strategis dan praktis dalam memanfaatkan AI dan teknologi digital secara efektif dalam lingkungan kerja birokrasi.

Inisiatif ini menjadi bagian penting dari strategi nasional menuju pemerintahan digital (smart government), sebagaimana tertuang dalam UU No. 59/2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.

Boni Pudjianto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM dalam menghadapi era teknologi yang berkembang pesat.

"Dalam mengakselerasi reformasi sektor pelayanan publik, aspek utama yang perlu diperkuat adalah sumber daya manusianya. Karena itu, kami menggandeng para ahli seperti Indosat untuk membekali ASN dengan kompetensi teknologi terkini,” ucapnya dalam keterangan resminya, Jumat (3/10/2025).

Sejalan dengan Boni, Alfreno Kautsar Ramadhan, Staf Khusus Menteri Komdigi, menegaskan bahwa ASN muda harus menjadi agen perubahan di era digital.

Ia menyebut bahwa pemanfaatan teknologi bukan hanya soal adaptasi, tetapi juga kepemimpinan digital.

"Kita harus bisa beradaptasi, berinovasi, dan bahkan menjadi yang terdepan dalam memanfaatkan teknologi ini. Dan disinilah peran kita, para ASN muda, sangat dibutuhkan. Kita adalah generasi yang akan memimpin birokrasi di era digital,” ungkapnya.

Baca Juga: Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Background Aurora, Hasil Realistis

Kecakapan dalam AI dan Big Data kini menjadi kebutuhan mendesak, mengingat transformasi sistem pemerintahan yang didorong oleh digitalisasi melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Teknologi ini digunakan dalam berbagai aspek penting, mulai dari perumusan strategi, pengukuran kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU), hingga pemeriksaan kepatuhan terhadap standar pelayanan publik.

Tren global pun menunjukkan hal serupa. Berdasarkan survei PwC tahun 2024, sebanyak 76 persen pekerja di Indonesia meyakini bahwa generative AI akan meningkatkan efisiensi kerja dalam 12 bulan ke depan.

Bahkan, lebih dari 50 persen di antaranya melihat AI sebagai peluang besar untuk menambah keterampilan baru.

Ini menunjukkan pentingnya pelatihan AI bagi ASN agar mampu bersaing dan memberikan layanan publik yang semakin transparan, cepat, dan efisien.

Indosat Ooredoo Hutchison sebagai mitra strategis mendukung penuh pelatihan ini. Reski Damayanti, Chief Legal and Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung agenda transformasi digital pemerintah.

Load More