-
iPhone Air 2 membawa peningkatan besar berupa dua kamera belakang 48 MP.
-
Desain ultra-tipis dipertahankan dengan layar 6,5 inci dan chipset A20 Pro.
-
Penjualan iPhone Air rendah karena kompromi baterai, meski seri iPhone 17 laris.
Suara.com - iPhone Air debut pertama kali dengan desain unik dan bodi super ramping. Apple nampak masih percaya dengan seri tersebut dengan menyiapkan iPhone Air 2.
Itu cukup menarik mengingat laporan Counterpoint sebelumnya mengungkap bahwa penjualan iPhone Air tak memenuhi harapan.
Leaker populer Digital Chat Station (DCS) baru-baru ini mengunggah render iPhone Air 2 di Weibo.
Kita bisa melihat adanya peningkatan sensor pada bagian belakang. DCS mengungkap bahwa iPhone Air 2 bakal membawa dua kamera belakang.
Itu merupakan peningkatan dibanding sensor kamera tunggal pada iPhone Air generasi pertama.
Menurut DCS, iPhone Air generasi kedua (disebut sementara iPhone 18 Air) dikabarkan mempertahankan desain ultra-tipis dan ringan dengan bilah kamera horizontal khas.
Mengutip FoneArena, perangkat ini diperkirakan memiliki layar 6,5 inci ber-refresh rate tinggi dengan fitur pengenalan wajah 3D.
Peningkatan utamanya adalah penambahan kamera belakang ganda, menggabungkan sensor utama 48 megapiksel dengan lensa ultra lebar 48 megapiksel.
Selain itu, model ini kemungkinan mengandalkan chipset A20 Pro yang diklaim lebih kencang.
Baca Juga: Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
iPhone 17 Laris, tapi Model Air Tak Sesuai Harapan
Menurut firma riset Counterpoint, penjualan awal seri iPhone 17 didominasi oleh varian Pro dan Pro Max, yang menyumbang 75 persen dari total.
Itu didorong oleh peningkatan signifikan, dukungan subsidi operator, serta loyalitas penggemar. Namun, kejutan terbesar datang dari iPhone 17 model dasar.
Berkat peningkatan spesifikasi masif (seperti layar 120 Hz dan penyimpanan 256 GB) tanpa kenaikan harga (799 dolar AS), penjualannya melonjak hampir 33 persen, menawarkan nilai yang luar biasa.
Sebaliknya, iPhone Air — yang diposisikan sebagai model tertipis — hanya meraih 3 persen dari penjualan.
Konsumen ragu untuk membelinya dengan harga 999 dolar AS karena kompromi besar pada kapasitas baterai demi desain ultra-ramping.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Bos Nvidia Jensen Huang Beri Peringatan Penting soal AI ke Barat!
-
Motorola Moto G57 dan G57 Power Resmi, HP Snapdragon 6s Gen 4 Pertama di Dunia
-
Dreame L10s Ultra Gen 3 Resmi ke RI, Robot Vacuum Harga Rp 12 Juta
-
Jadwal Baru Dirilis, Sertifikat Hasil TKA SMA 2025 Keluar Kapan?
-
Dilarang Purbaya, Shopee Blokir Ratusan Ribu Produk Thrifting
-
POCO F8 Pro Lolos Sertifikasi, Kotak Penjualan Kemungkinan Tanpa Charger
-
Siap-siap! Harga HP Bakal Makin Mahal Tahun Depan, Ini Penyebabnya
-
Developer Butuh Waktu, Peluncuran Game Marvel 1943: Rise of Hydra Ditunda
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 November: Klaim Magic Curve dan Pemain 111-113
-
Fitur Tersembunyi WA Web, Ini Cara Blur Chat WhatsApp agar Tak Diintip