Sementara suku Turkana di Kenya memiliki adaptasi genetika yang membantu tubuh mereka bertahan tanpa air dalam waktu lama—sesuatu yang bisa merusak ginjal pada manusia lain. Semua contoh ini menunjukkan bahwa cara makan dan lingkungan tempat tinggal dapat memengaruhi arah evolusi manusia.
Evolusi dari Penyakit
Manusia juga terus berevolusi melalui interaksi dengan penyakit. Salah satu kasus paling terkenal adalah wabah pes pada abad ke-14, yang menewaskan sekitar sepertiga populasi Eropa.
Mereka yang bertahan hidup diketahui memiliki gen yang memberi perlindungan alami terhadap penyakit tersebut, dan perlindungan itu kemudian diwariskan ke generasi berikutnya.
Dalam beberapa dekade terakhir, pandemi seperti COVID-19 kembali menunjukkan bagaimana gen dan imunitas dapat memainkan peran besar dalam kelangsungan hidup populasi.
Sebagian orang memiliki resistensi alami terhadap penyakit tertentu. Peneliti menilai bahwa seiring waktu, resistensi ini mungkin menjadi lebih umum dalam populasi manusia.
Evolusi Belum Berakhir
Menurut Little, mengutip Science Alert (24/11/2025), meski manusia kini hidup dengan teknologi dan fasilitas modern, evolusi tidak berhenti.
Lingkungan terus berubah, begitu juga tantangan biologis yang dihadapi manusia seperti pola makan baru, paparan sinar matahari, urbanisasi, serta penyakit baru. Semua faktor ini menjadi pemicu evolusi biologis generasi mendatang.
Baca Juga: Seberapa Cepat Evolusi Bekerja? Bisakah Terjadi dalam Semalam?
Penelitian ini menyimpulkan bahwa evolusi tidak selalu berjalan drastis atau terlihat jelas dalam satu kehidupan individu. Proses tersebut terjadi dalam rentang waktu panjang dan perlahan membentuk karakteristik manusia dari generasi ke generasi.
Kontributor : Gradciano Madomi Jawa
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
Terkini
-
Game Horor Co-op Reanimal Siap Dirilis Februari 2026
-
5 Rekomendasi Tablet Memori 128 GB Harga Rp1 Jutaan, Bisa untuk Belajar hingga Streaming
-
Kacamata Pintar Ray-Ban Meta Gen 1 Dirilis, Apa Kelebihannya?
-
Indonesia Tunjukkan Kekuatan Transformasi Digital Layanan Publik di Panggung Global
-
5 Tablet Murah untuk Kasir Harga di Bawah Rp5 Juta: Fitur Lengkap, Bikin Operasional Ngebut
-
Pasca-Merger, XLSMART Suntik Triliunan Rupiah untuk Percepat Infrastruktur 5G dan AI
-
30 Kode Redeem FF 24 November 2025: Diamond Gratis Tiap Hari dan Skin Digimon Menanti
-
Rahasia Dapur Integrasi Teknologi LG yang Bikin Bertahan dan Terus Berinovasi!
-
5 Rekomendasi Laptop Intel Core i5 Paling Murah, Performa Kencang untuk Mahasiswa
-
Review Realme 15 Pro Game of Thrones Limited Edition: Benar-benar Spesial