Suara.com - Usai memberikan pidato kunci pada acara "Morning Tea with President Jokowi", Senin, (16/5/2016) Presiden Joko Widodo melanjutkan agenda kunjungannya dengan melakukan "One on One Business Meeting" bersama chairman Lotte Group dan chairman POSCO di Ruang Athena Garden, Hotel Lotte, Korea Selatan.
Lotte group merupakan sebuah perusahaan multinasional yang menjalankan lebih dari 60 unit usaha dan beroperasi di antaranya di Korea Selatan, Jepang, Cina, Thailand, Indonesia, Vietnam, India, Amerika Serikat, Rusia, Filipina, Pakistan, dan Polandia. Lotte sendiri sudah berinvestasi di Indonesia sejak 1993 melalui Lotte Mart. Sementara itu, POSCO merupakan salah satu perusahaan pembuat baja terbesar di dunia yang berkedudukan pusat di Korea Selatan.
Dalam pertemuannya dengan pendiri Lotte Group Shin Kyuk-Ho serta CEO Lotte Group Shin Dong-bin, Presiden menyampaikan apresiasi atas berbagai investasi yang telah dilakukan Lotte di Indonesia. Investasi tersebut termasuk di antaranya rencana ekspansi Lotte Chemical yang berupa pabrik petrokimia, Lotte Mart yang merupakan industri roti dan kue, dan kerja sama lainnya di bidang e-commerce. Presiden berharap pendirian pabrik petrokimia tersebut nantinya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik namun juga untuk tujuan ekspor.
"Pendirian industri kimia harus memberi nilai tambah untuk masyarakat", kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi pada media, Senin (16/5/2016).
Sementara itu, dalam pertemuannya dengan CEO POSCO, Kwon Ohjoon, selain menyampaikan apreasiasi atas investasi Posco di Indonesia, Jokowi juga menyampaikan bahwa dirinya selalu mendapatkan laporan mengenai investasi POSCO secara periodik. Untuk itu, Presiden menyambut baik rencana ekspansi POSCO melalui MoU dengan Krakatau Steel pada tanggal 12 Mei 2016.
"Saya yakin rencana ekspansi POSCO akan berjalan lancar dan mendorong pembentukan industri baja terintegrasi dari hulu sampai hilir," jelasnya.
Penguatan Kerja Sama dengan Lotte Group
Dalam keterangan pers usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Lotte Group berkeinginan untuk meningkatkan impor dari Indonesia terutama terkait dengan komoditi buah-buahan segar.
"Dua jenis buah yang diminati Lotte adalah pisang dan mangga. Masih ada hambatan di sini, oleh karena itu saat bertemu dengan Presiden Park, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan soal hambatan ini sehingga di masa yang akan datang ekspor produk buah-buahan ke Republik Korea semaki besar," terang Retno.
Lebih jauh, terkait dengan rencana ekspansi Lotte Chemical, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan bahwa hal-hal teknis terkait dengan rencana ekspansi tersebut akan diselesaikan sebelum Agustus yang akan datang.
"Ada beberapa hal teknis yang selama ini tidak atau belum selesai dalam rencana perluasan dari Lotte Chemical. Itu sudah ada investasi dan sekarang akan penambahan sekitar USD 4 miliar. Dapat dipastikan sebelum Agustus, yang terkait dengan hal-hal teknis akan bisa difasilitasi sehingga bisa mulai dibangun," tambahnya.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, yang turut mendampingi Presiden menjelaskan bahwa Lotte Group juga akan melakukan investasi di bisnis bioskop dan taman hiburan. Lotee juga menyampaikan keinginannya untuk menerbitkan kartu kredit di Indonesia.
Kerjasama Krakatau Steel - POSCO Produksi 10 juta ton baja
Usai pertemuan dengan CEO POSCO, Menlu mengatakan bahwa POSCO dan Krakatau Steel sudah melakukan kerjasama yang cukup lama. "Dalam pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia terutama adalah untuk membahas kerjasama dalam rangka memproduksi 10 juta ton baja cluster dan roadmap sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Dan pada tanggal 12 Mei kemarin Memorandum of Agreement (MOA) juga sudah ditandatangani," ujar Menlu.
Jadi, lanjut Menlu, intinya kerjasama dengan Krakatau dan POSCO adalah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor baja. "Karena lebih dari 50% baja sejauh ini masih diimpor dan kalau kita masih terus tergantung pada baja impor maka ini akan mengganggu proses atau akselerasi industrialisasi Indonesia," ucap Menlu.
Berita Terkait
-
Menperin Sebut Investasi Asing Menguat ke Industri Manufaktur
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya
-
Potret Janja Da Silva, Ibu Negara Brazil Cek Ombak Program MBG di Jakarta
-
Momen Presiden Prabowo Sambut Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina