Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah gencar melakukan pembangunan guna meningkatkan daya saing nasional dan mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah di Indonesia.
"Penyelesaian infrastruktur kita sudah 'rock and roll' tapi ternyata orang lain cepat, coba kita lihat walaupun di beberapa konferensi seperti Asian Summit kepala negara gandengan tangan tapi semua bersaing untuk menarik investasi," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, pada acara jumpa pers capaian 2 tahun kinerja Kementerian PUPR, di Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan PUPR menyentuh 3 program prioritas yakni konektivitas, kedaulatan pangan dan ketahanan air, serta perumahan dan permukiman. Pembangunannya diintegrasikan melalui 35 Wilayah Pengembangan Strategis.
Program konektivitas sesuai rencana strategis (Renstra), 2015-2019 untuk jalan tol ditargetkan bertambah 1.000 kilometer, penyelesaian pembangunan jalan Trans-Papua, jalan perbatasan dan 7 pos lintas batas negara di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Papua dan Nusa Tenggara Timur. Pembangunan jembatan bentang panjang seperti Jembatan Teluk Kendari, Jembatan Holtekamp, dan Jembatan Pulau Balang II.
Sementara itu juga akan dibangun sebanyak 49 bendungan baru dan penyelesaian 16 bendungan yang belum rampung di tahun 2014, sehingga menjadi total 65 bendungan.
Dibidang perumahan dan permukiman, program satu juta rumah, pembangunan sistem penyediaan air minum, sanitasi dan air limbah.
Pembangunan infrastruktur PUPR yang menjadi prioritas pemerintah tentu membutuhkan insinyur profesional.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Hermanto Dardak ditempat terpisah mengatakan PII siap mendukung program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, dengan menyiapkan Insinyur yang profesional.
Dijelaskannya ada dua tantangan utama dalam meningkatkan profesionalisme insinyur, yaitu dilihat dari segi kuantitas dan segi kualitas.
Dari segi kuantitas, ia mengatakan peminat pelajar untuk menjadi sarjana teknik semakin sedikit. “Jumlah mahasiswa teknik hanya 15 persen dari keseluruhan jumlah mahasiswa yang ada di Indonesia. Sementara di malaysia 25 persen dan China 38 persen,” ujarnya.
Untuk itu ia mengaku tengah merancang program untuk mempromosikan program studi teknik untuk menumbuhkan minat pelajar menjadi mahasiswa teknik.
Sementara dari segi kualitas, ia mengaku saat ini tengah menyiapkan program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Dalam program tersebut nantinya, lulusan insinyur yang baru akan dipersyaratkan untuk magang selama dua tahun agar bisa terdaftar dan diakui sebagai insinyur untuk praktek sebagai profesional. “Sudah ada penandatangan antara Kemenristek dan Kementerian PUPR untuk masalah magang. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan Kementerian Perindustrian,” ujarnya.
Setelah melalui proses magang tersebut, ia juga menyiapkan uji kompetensi kepada setiap lulusan insinyur tersebut sehingga diharapkan setiap insinyur yang telah terdaftar dan memperoleh sertifikasi dari PII dapat terus dibina untuk meningkatkan kualitas profesinya.
Sementara untuk insinyur yang sudah berpengalaman di dunia kerja akan didata oleh PII untuk mendapatkan pengakuan tingkat profesionalisme berdasarkan pengalaman yang dimilikinya. “Untuk mereka yang sudah bekerja akan kami data dengan meminta mereka untuk mengisi pengalaman kerja atau kita sebut rekognisi pembelajaran lampau, nanti kita setarakan, apakah masuk insinyur, insinyur madya atau insinyur profesional,” terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
-
Kemenkeu Sentil Pemda Buntut Dana 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 218,2 Triliun per November
-
Menperin: Harus Dibuat Malu Pembeli Produk Impor yang Sudah Diproduksi di Dalam Negeri
-
Target DEWA Melejit ke Rp750, Harga Saham Hari Ini Mulai Merangkak Naik
-
Purbaya Mudahkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana Rp 43,8 Triliun Tahun Depan
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya