Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dalam acara Jumpa Pers Capaian Dua Tahun Pembangunan Infrastruktur Dalam Kabinet Kerja, di Gedung Kementerian PUPR, Jumat (7/10/2016) menyampaikan bahwa progres penyerapan keuangan Kementerian PUPR hingga Kamis (6/10/2016) pukul 12.00 telah mencapai 52,83 persen dengan progres fisik 59,56 persen.
Progres Penyerapan keuangan tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan progres penyerapan keuangan pada 2015 lalu pada waktu yang sama, yang hanya mencapai 42,9 persen dengan progres fisik 49,29 persen.
“Ini hasil dari lelang dini yang dulu (proyek 2016 dilelang pada 2015-red), makanya untuk (proyek) 2017, bulan ini sudah mulai diumumkan SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan)-nya, dari beberapa direktorat jenderal sudah mengumumkan SIRUP-nya untuk persiapan lelang,” tutur Menteri Basuki.
Dikatakannya Kementerian PUPR terus melakukan upaya-upaya percepatan, seperti mendorong penyelesaian segera masalah pembebasan lahan/tanah sehingga pekerjaan konstruksi dapat segera dikerjakan. “Ada beberapa yang harus dibayarkan seperti Bakauheni-Terbanggi Besar sudah siap dibayarkan. Saat ini sedang dilakukan revisi DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)-nya agar bisa dibayarkan. Kemudian di Bendungan Way Sekampung (Lampung) sudah ada kesepakatan (pembebasan lahan) dengan penduduk, tinggal menunggu uangnya,” tuturnya.
Upaya lain untuk percepatan adalah memerintahkan kontraktor/konsultan melakukan penagihan pembayaran sesuai waktu yang telah ditetapkan, menginstruksikan kepada pelaksana pekerjaan/penyedia jasa untuk menambah peralatan dan tenaga kerja agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tiga shift per hari dan tujuh hari per minggu.
Lalu menugaskan para petugas eselon III dan eselon IV pada masing-masing direktorat jenderal agar ke lapangan/daerah untuk meningkatkan pengawasan pelaksanaan pekerjaan dan meningkatkan monitoring progres pelaksanakan pekerjaan melalui e-monitoring untuk percepatan pengambilan keputusan.
Menteri Basuki menambahkan bahwa sejak Januari 2016 realisasi penyerapan keuangan Kementerian PUPR sudah mencapai 2,26 persen padahal pada tahun-tahun sebelumnya penyerapan tersebut baru dapat dicapai pada Mei atau Juni. Menurutnya, progres tersebut menunjukan bahwa perbaikan penyerapan keuangan sudah terlihat di 2016.
Berita Terkait
-
Menteri Basuki Menerima Penghargaan Adi Karsa Utama dari ITERA
-
Jalan Amblas di Jalan Utama Bandung-Cirebon Sudah Dapat Dilewati
-
SPAM Banjarbakula akan Suplai Air Baku ke PDAM Bandarmasih
-
Pembangunan Jembatan Basirih Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini
-
Menteri PUPR Berjanji Bangun Jembatan Pulau Laut
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
-
Kemenkeu Sentil Pemda Buntut Dana 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 218,2 Triliun per November
-
Menperin: Harus Dibuat Malu Pembeli Produk Impor yang Sudah Diproduksi di Dalam Negeri
-
Target DEWA Melejit ke Rp750, Harga Saham Hari Ini Mulai Merangkak Naik
-
Purbaya Mudahkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana Rp 43,8 Triliun Tahun Depan
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya