Suara.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar mendukung program-program kementan termasuk pembentukan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostra Tani) yang digagas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Kata Mindo, program ini diharapkan menjadi salah satu kebangkitan penyuluh dalam mendampingi petani selama bercocok tanam.
"Ini sangat bagus karena Pak Menteri kelihatanya ingin membangun pertanian dari pinggiran. Artinya dari desa ke desa dan langkah itu sudah betul," ujar Mindo dalam rapat kerja DPR dengan Kementan di Komisi IV, Gedung Parlemen, Senayan, Senin (18/11/2019).
Menurut Mindo, DPR juga mendukung perampungan data yang dilakukan Mentan Syahrul dalam mengawali 100 hari kerjanya. Langkah Syahrul yang dinilai berkerja cepat ini merupakan langkah positif yang patut didukung oleh semua pihak.
"Kalau saya lihat eksekusi gayanya Menteri sekarang itu gaya Mantan Gubernur Sulsel ya. Jadi semuanya serba cepat dan terukur. Mudah-mudahan eksekusinya sesuai dengan perencanaannya. Tentu DPR mendukung itu semua," katanya.
Mindo menambahkan, pembentukan Kostra Tani dan juga perampungan data adalah dua elemen penting yang akan saling terikat dalam mengentaskan berbagai persoalan di sektor pertanian.
"Ya kita tunggu gebrakan Mentan Syahrul soal data dan Kostra Tani. Semoga berjalan dengan baik dan bisa diimplementasikan untuk kepentingan rakyat," katanya.
Anggota Komisi IV lainya, Endang Setyawati Thohari mengatakan, gagasan Mentan Syahrul soal data dan pembangunan Kostra Tani sangat tepat dalam mengembangkan sektor pertanian Indonesia di era modern.
Meski demikian, dia berharap Kementerian Pertanian juga memperhatikan masukan dari DPR seperti pembangunan embung, pembangunan SDM dan penerapan Alsintan.
"Kenapa demikian, karena sekarang ini beda dengan zaman dulu. Jadi kalau zaman dulu kan instruksi dari pusat langsung bisa dilaksanakan ke daerah, kalau sekarang tergantung dari kepala dinasnya, kepala dinasnya tergantung dari bupatinya atau walikotanya. Nah dengan Kostra Tani diharapkan bisa mengendalikan data dan penyuluh dari satu komando saja. Disisi lain, jangan lupa bahwa Kementan memiliki tanggung jawab pada pengembangan SDM dan lain-lain," katanya
Baca Juga: Kementan Tegas Melawan Usaha Alih Fungsi Lahan Pertanian
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pembangunan Kostra Tani merupakan proyek jangka panjang yang sudah dilengkapi sistem artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk membangun pertanian sampai sudut pinggiran.
"Kita akan tarik semua komponen di desa untuk bersatu membangun pertanian. Kita juga akan melibatkan Babinsa dan Babinkamtibmas dalam mendukung program pertanian," katanya.
Selanjutnya, kata Syahrul, Kementan juga memiliki rencana kerja jangka panjang dan target utama berbasis manufaktur. Rencana tersebut diharapakan mampu membawa nilai ekonomi yang lebih tinggi. Karena itu, Kementan juga terus mendukung deregulasi perundangan yang menghambat investasi.
"Untuk melaksanakan seluruh kegiatan dan pencapaian target tersebut, kami telah mendistribusikan anggaran 2020 sebesar 21,05 triliun ke 11 eselon 1 seperti Badan Litbang yang mendapat tambahan 100 milyar dan PPSDM dengan anggaran 2.04 triliun dari sebelumnya yang hanya 1,70 triliun," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Fadjri Jufri menyampaikan bahwa rencana kerja tahun depan adalah merealisasikan dan mengimplementasikan penggunaan pupuk dari bahan organik untuk meningkatkan jumlah produksi
"Kombinasi unsur mikro dan makro atau bahan organik dan non organik harus seimbang, sehingga produksi di beberapa daerah bisa tercapai dengan baik. Kombinasi ini memang harus kita dorong cepat, sehingga ada tambahan peningkatan produksi pangan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635
-
Emas Antam Harganya Lebih Mahal Rp 2.000 Jadi Rp 2.464.000 per Gram
-
Jadi Buat Kampung Haji, Danantara Beli Hotel di Makkah
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan