Suara.com - Sebanyak 36 orang di lingkungan PT Unilever Savoury Factory di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dinyatakan positif terinfeksi virus corona covid-19.
Namun demikian, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim mendorong Unilever tetap mengoperasikan pabriknya.
"Setelah diketahui terdapat karyawan yang positif COVID-19 pada salah satu pabrik milik Unilever di Cikarang, maka sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 4 tentang Pelaksanaan Operasional Pabrik Dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19, Kemenperin tetap akan mendorong perusahaan untuk beroperasi," kata Rochim, ditulis Sabtu (4/7/2020).
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi menetapkan, area pabrik tersebut menjadi klaster baru penyebaran wabah corona.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengungkapkan, pendataan hingga Jumat (3/7/2020) siang, terdapat 36 orang dalam area itu positif terinfeksi virus corona.
"Rinciannya, 21 karyawan dan 15 orang keluarga mereka," kata Alamsyah.
Dia mengatakan, data itu didapat setelah digelar tes swab terhadap 265 karyawan PT Unilever.
Ia mengatakan, 15 orang keluarga yang ikut terinfeksi tersebut disebabkan interaksi mereka dengan para karyawan.
Kekinian, kata dia, 36 pasien positif covid-19 tersebut sudah dirawat di rumah sakit maupun melakukan isolasi mandiri. (Antara)
Baca Juga: Saham Unilever Jeblok di Tengah Puluhan Karyawannya yang Positif Corona
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina