Suara.com - Panorama Properti mulai melakukan penyerahan dokumen Akta Jual Beli (AJB) secara langsung kepada perwakilan konsumen yang telah merampungkan pelunasan pembayaran unit.
Chief Corporate Service Panorama Properti Edy Surono menjelaskan, hal itu dilakukan sebagai bukti pihaknya memegang penuh komitmen dan menunaikan janji kepada konsumen sejak awal proyek dimulai.
“Penyerahan AJB ini adalah bentuk komitmen kami terhadap konsumen. Bukti kami menunaikan janji,” ujar Edy dalam keterangannya, Rabu (14/4/2021).
Di samping itu Edy mengungkapkan, legalitas adalah hal utama yang menjadi fokus Panorama Properti untuk terus mengupayakan yang terbaik terkait keamanan dan kenyamanan kepemilikan konsumen.
Selain peyerahan AJB kepada konsumen, Panorama Properti juga sekaligus melaunching “Panorama Bamboo Village” Vila Bambu bergaya bali dimana tidak menggunakan bambu anyam melainkan bambu susun yang dikelilingi dengan kaca agar ruangan nampak luas dan lebih terbuka.
Sehingga tamu bisa menikmati pemandangan dan landscape yang ada dipekarangan vila bambu ini.
Panorama Bamboo Village memiliki 2 tipe yaitu Luxury dan Tiny, dimana keduanya difasilitasi bathub. Tiny menggunakan bathub tanam dan luxury menggunakan bathub standing.
Perbedaan lainnya ada pada model atap, ukuran tanah dan bangunan. Untuk Luxury Bamboo Village luas tanahnya 72m dan Luas Bangunan 26m disertai dengan Outdoor Kitchen.
Sementara untuk Tiny Bamboo Village luas tanahnya sekitar 60m dan luas bangunannya 16m2. Sementara itu, Direktur Operation Panorama Properti Muchlis Galigo memaparkan bahwa dibangunnya show unit vila bambu adalah untuk memberi gambaran pada konsumen tentang kualitas dan fasilitas apa saja yang terdapat dalam properti garapan perusahaannya itu.
Baca Juga: Banyak Properti Tak Sesuai Standar Pencegahan Kebakaran di Jakarta
Muchlis menambahkan, show unit vila bambu ini juga diharapkan dapat menjawab rasa penasaran para konsumen yang sebelumnya hanya melihat design bangunan dan interior vila dalam versi 3D.
Dari sisi harga Direktur Marketing Panorama Properti Bpk. Okie menambahkan, bahwa haga vila bambu ini untuk tipe Luxury dijual dengan harga normal Rp 299 juta. Dan untuk tipe Tiny harga normalnya under Rp 150 juta (semuanya fully furnish).
“Kami membuat Vila Bambu ini bukan hanya untuk segment A dan A+ tetapi juga untuk para milenials yang tertarik untuk berinvestasi jalur properti bisa memiliki Vila Bambu Bergaya Bali ini dengan mudah. Karena ada program DP dan cicil suka-suka, bahkan tanpa DP langsung Cicil pun bisa,” tambahnya
Tak berhenti hanya di vila bambu, Panorama Properti bahkan tengah mengejar pembangunan Panorama Hidroponik yang juga memiliki skema pembayaran beragam yang bisa menjadi pilihan bagi konsumen.
Lebih dari itu, Produk yang ditawarkan oleh Panorama Properti adalah properti produktif yang bisa memberikan income tambahan bagi konsumen dengan skema kerja sama yang saling menguntungkan.
Jadi, Kawasan Panorama Bamboo Village (vila bambu) & Panorama Hidroponik (kebun hidroponik) bukan hanya sekedar menjadi tempat untuk bersantai dan berkebun.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina