Suara.com - Harga emas menguat tipis pada perdagangan hari Rabu kemarin, tetapi menuju penurunan bulanan terbesar sejak November 2016, karena investor mewaspadai jelang rilis data ketenagakerjaan Amerika yang dapat meningkatkan kekhawatiran atas Federal Reserve yang mengurangi pembelian asetnya.
Mengutip CNBC, Kamis (1/7/2021) harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1.768,78 dolar AS per ounce setelah menyentuh level terendah sejak 15 April di 1.749,20 dolar AS per ounce.
Sementara untuk harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,5 persen menjadi 1.771,60 dolar AS per ounce.
Michael Matousek, Head Trader U.S. Global Investors, mengaitkan sedikit kenaikan emas dengan aksi bargain buying di pasar yang "oversold" dengan harga merosot sebanyaknya 8,6 persen dari level tertinggi yang dicapai pada awal Juni.
Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,4 persen membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Selain itu, pejabat The Fed menegaskan kembali bahwa mereka akan menaikan suku bunga pada 2023 serta mulai mengurangi pembelian obligasi.
Investor sekarang menunggu data nonfarm payrolls Departemen Tenaga Kerja Amerika, dirilis Jumat ini. Data tersebut mengikuti pernyataan dari pejabat Federal Reserve bahwa bank sentral harus mulai mengurangi program pembelian asetnya tahun ini.
Di tempat lain, perak melesat 1,2 persen menjadi 26,06 dolar AS per ounce. Paladium meroket 3,8 persen menjadi 2.780,45 dolar AS per ounce tetapi ditetapkan untuk penurunan bulan kedua berturut-turut.
Sedangkan platinum naik 0,6 persen menjadi 1.072,91 dolar AS per ounce dan ditetapkan untuk penurunan bulanan serta kuartalan terbesar sejak Maret 2020.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp 927.000 per Gram
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga