Suara.com - Harga minyak anjlok lebih dari 2 persen pada perdagangan Senin, karena investor khawatir atas kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Saham Wall Street melemah, setelah pekan lalu membukukan minggu terburuk sejak 2020, menarik aset berisiko lainnya seperti minyak mentah.
Mengutip CNBC, Selasa (25/1/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup anjlok USD1,62 atau 1,8 persen menjadi USD86,27 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut USD1,83 atau 2,2 persen menjadi USD83,31 per barel.
Kedua tolok ukur itu naik untuk minggu kelima berturut-turut, pekan lalu, melonjak sekitar 2 persen untuk mencapai level tertinggi sejak Oktober 2014.
Harga minyak melambung lebih dari 10 persen tahun ini di tengah kekhawatiran atas pengetatan pasokan dan OPEC Plus kini berjuang untuk mencapai target kenaikan produksi bulanan 400.000 barel per hari.
Relative Strength Index, ukuran sentimen pasar jangka pendek, hingga Senin diperdagangkan pada level yang dianggap sebagai indikasi koreksi jangka pendek dalam minyak.
"Gambaran besarnya, kami meyakini minyak akan bergerak lebih tinggi dalam jangka panjang, tetapi dalam jangka pendek kita telah overbought dan dibebani risiko geopolitik," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.
Saham jatuh sementara dolar melesat ke level tertinggi dua minggu terhadap sekeranjang mata uang, Senin, terangkat ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina dan kemungkinan sikap yang lebih hawkish dari The Fed pekan ini.
Baca Juga: Disperindag Sanggau Buka Hotline Pengaduan Harga Minyak Goreng, Catat Nomornya!
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Cara Cek Penerima PIP 2026 Melalui HP dan Jadwal Pencairan Dana
-
Jaga Daya Beli dan Inflasi Pangan, AGP Gelar Pasar Murah di 800 Titik
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
Indonesia Kukuhkan Diri Jadi Episentrum Blockchain & Web3 Asia Tenggara
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook