Suara.com - Tren digitalisasi yang melaju kencang di berbagai sektor termasuk dunia bisnis membuat Indonesia saat ini menghadapi kebutuhan tenaga ahli di bidang teknologi informasi (IT) yang sangat tinggi. Sayangnya, tenaga baru di bidang IT yang berhasil dicetak perguruan tinggi masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan tersebut.
Berdasarkan catatan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), kebutuhan tenaga kerja di TIK diperkirakan bakal terus meningkatkan sejak 2022 hingga 2025. Proyeksi kebutuhannya pada tahun ini sebanyak 1,23 juta orang. Jumlahnya diperkirakan naik 21,4 persen menjadi sebanyak 1,49 juta orang pada 2023.
Meski demikian, jumlah tenaga ahli di bidang IT di tanah air masih jauh dari permintaan, baik dari kualitas maupun kuantitas. Menurut riset McKinsey, Indonesia membutuhkan 9 juta profesional digital selama periode 2015 - 2030. Artinya, Indonesia harus dapat melahirkan 600.000 lulusan digital secara rata - rata setiap tahunnya.
Dari kebutuhan tersebut, perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu memenuhi sekitar 100.000 - 200.000 lulusan digital, yang berarti ada kesenjangan sekitar 400.000 - 500.000 lulus digital. Kekurangan tersebut berpotensi menghambat proses transformasi digital perusahaan di berbagai industri, termasuk perbankan.
Dengan skill gap digital yang masih sangat besar di Indonesia, masih diperlukan keselarasan antara perguruan tinggi, vokasi, serta lembaga pendidikan lainnya agar bisa memenuhi kebutuhan industri digital yang terus berkembang.
Menjawab tantangan tersebut, Refocus Digital Academy hadir di Indonesia sebagai platform pendidikan online yang berfokus untuk mengubah seseorang menjadi profesional dalam industri digital. Tim Refocus mengajarkan profesi digital kepada orang-orang, dimana bidang ini sedang diminati pasar dan akan berlangsung dalam jangka waktu lama.
Google Indonesia memperkirakan bahwa ekonomi digital negara akan bernilai sekitar Rp 1,7 kuadriliun atau $ 124,1 miliar pada tahun 2025 (tiga kali lipat dari tahun 2020 dengan nominal Rp 548,2 triliun). Menurut laporan terbaru oleh perusahaan konsultan strategi AlphaBeta, karyawan dengan keterampilan digital memiliki potensi untuk berkontribusi lebih dari Rp 4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2030.
“Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau, kondisi geografi Indonesia menentukan pengembangan IT serta aksesibilitas layanan dan teknologi. Kami memperkirakan 40% dari pertumbuhan lowongan pekerjaan dalam dua tahun ke depan akan menghasilkan kebutuhan rekrutmen yang sangat besar di pasar. Kami ingin orang-orang untuk memiliki kesempatan edukasi yang baik serta keterampilan yang terpakai sehingga memungkinkan mereka mendapat penghasilan yang lebih besar, terus bertumbuh dan mengembangkan berbagai produk untuk mencapai tujuan mereka. Kami sendiri mengutamakan pengembangan Refocus secara regional, tim kami menetapkan misi untuk mampu melatih lebih dari 1.000.000 profesional di level internasional yang mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan ambisius.” kata Roman Kumay Vyas, CEO & Founder Refocus Education Project.
Baca Juga: Active Intelligence Mampu Tingkatkan Daya Saing Perusahaan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T