Suara.com - Pierre Tendean adalah ajudan Jenderal AH Nasution dan menjadi korban G30 SPKI. Profil Pierre Tendean pun menjadi perhatian lantaran peringatan peristiwa Gerakan 30 September tidak lama lagi dilakukan.
Bernama lengkap Pierre Andries Tendean, ia menjabat sebagai Lettu ketika bekerja sebagai ajudan Jenderal AH Nasution. Pierre Tendean dinobatkan sebagai Pahlawan Revolusi. Profil Pierre Tendean secara lebih lengkap dapat disimak di bawah ini.
Berdarah Perancis
Pierre Tendean terkenal berdarah Prancis karena ia sang ibu adalah orang Belanda berdarah Prancis. Pierre Tendean merupakan anak kedua dari Dr. AL Tendean, dokter berdarah minahasa yang menikahi Maria Elizabeth Cornet, wanita Belanda berdarah Perancis. Pierre Tendean lahir pada 21 Februari 1939.
Lulus sekolah Pierre Tendean mendaftarkan diri ke Akademi TNI Angkatan Darat. Keputusan tersebut sempat bertentangan dengan pendapat orang tuanya yang menginginkan Pierre melanjutkan pendidikan ke fakultas teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) atau ke fakultas kedokteran Universitas Indonesia (UI) untuk mengikuti jejak sang ayah sebagai dokter.
Akan tetapi Pierre tetap dalam pendiriannya, memutuskan untuk masuk ke Akademi TNI Angkatan Darat. Pada Agustus 1958, Pierre mengikuti serangkaian tes masuk Akademi TNI Angkatan Darat.
Pierre berhasil lolos seleksi tahap akhir sebagai calon Taruna bersama 155 pemuda dari seluruh Indonesia. Selain itu, Pierre Tendean juga sempat menjalani pendidikan intelijen di Sekolah Intelijen di Bogor dan membuatnya bekerja di Dinas Pusat Intelijen Angkatan Darat (DIPIAD).
Karier Pierre Tendean
Baca Juga: Profil AH Nasution dari Guru ke Militer, Pak Nas Malah Jadi Target Serangan G30S PKI
Lulus dari akademi TNI, Pierre Tendean segera bekerja sebagai Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan. Setelah itu, Letda Pierre ditugaskan memimpin kelompok sukarelawan melakukan penyusupan ke Malaysia.
Sepulang dari Malaysia, Pierre Tendean digadang-gadang menjadi ajudan oleh tiga jenderal, antara lain Jenderal AH Nasution, Jenderal Hartawan, dan Jenderal Dendi Kadarsan. Pada akhirnya, Pierre Tendean terpilih untuk menjadi ajudan Jenderal AH Nasution.
Peristiwa G30S PKI
Pada hari meletus Gerakan 30 September PKI. Pasukan Cakrabirawa datang ke rumah Nasution dengan tujuan menculik sang jenderal. Tembakan dilepaskan membangunkan Tendean yang tinggal di kompleks perumahan sang jenderal.
Saat itu rumah dalam keadaan gelap, Tendean ditangkap oleh pasukan karena dikira sebagai Jenderal Nasution. Sementara itu, Jenderal Nasution sendiri mampu melarikan diri dalam kebingungan. Pierre Tendean pun digadang-gadang sebagai pelindung keluarga AH Nasution.
Tendean dibawa ke Lubang Buaya bersama dengan enam perwira tinggi tentara. Dia ditembak mati, dan tubuhnya dilemparkan ke dalam sumur tua bersama orang-orang dari tawanan lainnya. Tubuhnya termasuk di antara mereka yang ditemukan dari sumur.
Berita Terkait
-
Profil AH Nasution dari Guru ke Militer, Pak Nas Malah Jadi Target Serangan G30S PKI
-
Ucapan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022 untuk Diunggah ke Sosial Media
-
Fakta Lubang Buaya dan Kaitannya dengan G30S PKI dan Propaganda Politik
-
Profil Kolonel Untung Syamsuri, Dalang Peristiwa Berdarah G30S PKI
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor