Suara.com - Setelah dua minggu dibuka suspensinya oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Bursa Efek Indonesia Tbk (GIAA) terus terjun bebas ke level paling bawah dalam sepanjang sejarah perusahaan penerbangan plat merah tersebut.
Mengutip data RTI, Rabu (18/1/2023) saham GIAA harus ambles ke posisi 101 atau turun 7 basis poin atau melemah 6,48 persen pada perdagangan terakhir hari Selasa kemarin.
Kapitalisasi pasarnya terpangkas hingga Rp9,24 triliun. Saham GIAA pun mencapai level terendahnya sepanjang sejarah. Adapun, Garuda listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) di harga Rp750 per saham dan meraih dana IPO Rp4,75 triliun.
Diketahui saham GIAA kembali dibuka suspensinya pada 3 Januari 2023 lalu setelah hampir 20 bulan dibekukan oleh otoritas pasar modal Tanah Air karena masalah gagal bayar sukuk global.
Namun, sejak perdagangan saham GIAA dibuka kembali pada 3 Januari 2023, pergerakannya cenderung tertekan hingga saat ini.
BEI mencabut suspensi saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) setelah hampir 1,5 tahun dibekukan. Dengan pencabutan suspensi ini, saham Garuda Indonesai sudah bisa diperdagangkan hari ini.
Pencabutan ini sesuai dengan pengumuman BEI nomor PENG-UPT-0001/BEI.PP2/01-2023.
Pencabutan suspensi saham ini juga setelah perseroan merampungkan tahapan restrukturisasi kinerja Garuda pada penutup tahun 2022 lalu, utamanya berkaitan dengan penerbitan instrumen restrukturisasi New Sukuk.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pencabutan suspensi ini menjadi kinerja positif perseroan di awal tahun 2023.
Baca Juga: Melesat 1,19 Persen, IHSG Selasa Sore Ditutup Terbang ke Level 6.767
"Kami optimistis Garuda dapat memaksimalkan momentum kebangkitan kinerja usaha yang salah satunya akan terus kami perkuat melalui peluang pertumbuhan penumpang yang terus menunjukan potensi yang menjanjikan di tahun 2023 ini khususnya dengan pencabutan status PPKM yang diumumkan Pemerintah pada penutup tahun lalu," ujar Irfan di Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Garuda memproyeksikan akan memaksimalkan sejumlah outlook rencana strategis korporasi diantaranya melalui penambahan kapasitas alat produksi Perusahaan dimana pada tahun 2023 ini, Garuda menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 66 armada di luar armada yang dimiliki sebanyak 6 armada.
Selain itu, Garuda juga akan terus memaksimalkan strategi pengembangan jaringan berbasis hub strategis, dengan memperkuat konektivitas penerbangan menuju destinasi penerbangan dengan demand penumpang yang tinggi dari sejumlah hub penerbangan strategis di Indonesia diantaranya Jakarta, Denpasar, Makassar hingga Kualanamu (Medan).
"Garuda Indonesia juga akan terus memaksimalkan pertumbuhan pasar umrah sebagai salah satu pangsa pasar yang menjanjikan dengan memaksimalkan aksesibilitas layanan penerbangan langsung umrah dari sejumlah kota besar di Indonesia menuju tanah suci”, ungkap Irfan.
"Resmi diperdagangkannya kembali saham GIAA di bursa, tentunya kami harapkan dapat memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham, khususnya dengan kinerja saham yang positif sejalan dengan outlook market Garuda ditengah pertumbuhan demand penumpang di tahun 2023 ini," pungkas Irfan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
PTBA Jajal Peluang Gandeng China di Proyek DME usai Ditinggal Investor AS
-
HUT ke-130 BRI: Satu Bank Untuk Semua, Wujud Transformasi Digital
-
Bank Mandiri Semarakkan Aksi Berkelanjutan Looping for Life di Livin' Fest 2025
-
OCBC Nilai Investor Masih Percaya pada Fundamental Ekonomi Indonesia
-
BI Proyeksi Ekspor dan Belanja Pemerintah Topang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
-
Amman Mineral Dapat Restu Pemerintah untuk Ekspor Konsentrat Tembaga
-
GMFI Siap Gelar Right Issue Sekaligus Inbreng Lahan dari API Rp 5,66 Triliun
-
Prabowo Minta DHE Ditinjau Ulang, BI: Bagus Untuk Dukung Stabilitas Rupiah
-
Bahlil Mau Nyontek Penerapan BBM Campur Etanol dari Brasil
-
Tumbuh 10,6 Persen, BTN Bukukan Laba Bersih Rp 2,3 Triliun Hingga Kuartal III-2025