Suara.com - FOSSASIA SUMMIT 2024 baru saja selesai digelar di Hanoi, Vietnam. Perhelatan yang dihadiri ribuan orang ini menyuguhkan berbagai pemaparan tentang cloud, AI, robotika, Web3, keamanan siber, data base, sistem operasi, perangkat keras, hingga semikonduktor.
Diadakan setiap tahun, FOSSASIA SUMMIT pertama kali diadakan di Ho Chi Minh City, Vietnam pada tahun 2009. Acara open source terbesar di Asia ini beberapa kali telah diadakan di Vietnam dan Singapura.
Peserta FOSSASIA SUMMIT datang dari seluruh dunia, mengundang lebih dari 3.000 peserta dari berbagai negara, 500 perusahaan teknologi terkemuka yang berpartisipasi, 200 pembicara dan pakar teknologi Open Source, dan menyajikan kurang lebih 160 presentasi terkait beragam topik teknologi.
Satu-satunya perwakilan Indonesia di acara ini, CEO PT Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang, tampil memaparkan tentang perlindungan data mutakhir dalam topik ‘Protecting your private data with Seamless Encryption in 11DB/Postgres’ di salah satu sesi di hari kedua FOSSASIA SUMMIT 2024.
“RDBMS memainkan peran penting dalam dunia bisnis. Tidak akan ada bisnis tanpa transaksi, oleh karena itu RDBMS diperlukan untuk memastikan transaksi berjalan dengan baik. Di dunia sekarang ini, transaksi menjadi semakin kompleks, dan semakin banyak variasi data yang terlibat dalam sistem informasi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi data dan kedaulatan data, selain juga integritas data,” kata Julyanto.
Ia menyebutkan, menerapkan perlindungan data bukanlah tugas mudah. Diperlukan banyak faktor untuk mengaktifkannya, mulai dari kontrol akses, manajemen kunci, kemampuan pencarian dengan indeks, enkripsi cepat, dan dekripsi untuk memastikan transisi yang lancar antara sebelum dan sesudah penerapan enkripsi.
“Meski demikian, memiliki mekanisme perlindungan data yang hebat dan canggih adalah suatu keharusan dalam penerapan TI untuk bisnis saat ini. Sebagai bagian dari RDBMS yang hebat untuk bisnis, PostgreSQL telah diterapkan di banyak perusahaan besar dan pemerintahan di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya,” jelasnya.
PostgreSQL, lanjutnya, memiliki kemampuan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data sebagai bagian dari upaya mengaktifkan perlindungan data. Pendekatan canggih tersebut, sudah diterapkan pada 11DB/PostgresTM, yang disebut Equnix Seamless Encryption (ESE).
Di sisi lain, di Indonesia sendiri, fitur enkripsi ini dikembangkan Equnix untuk membantu korporasi dalam memenuhi regulasi UU Perlindungan Data Pribadi dan menjaga keamanan data korporasi.
Baca Juga: Penipuan Online Makin Marak, Inisiasi Ini Tingkatkan Kepedulian Perlindungan Data
“Kebocoran data pribadi telah menjadi ancaman mendesak bagi korporasi di seluruh dunia. Inovasi enkripsi diperlukan untuk menangani kebocoran data dan membantu korporasi menjalankan undang-undang perlindungan data pribadi yang berlaku dengan lebih efektif,” kata Julyanto.
Ia menjelaskan, kecanggihan ESE didukung oleh implementasi konsep end to end yang menyeluruh, menggunakan kunci manajemen standar dunia, yakni Hardware Security Module (HSM), Trusted Platform Module (TPM), atau OHSM (OnlineHSM).
Efisiensi yang dihasilkan oleh 11DB/PostgresTM berasal dari dua hal utama. Pertama, enkripsi hanya dilakukan pada kolom yang membutuhkan enkripsi. Kedua, proses pencarian data menggunakan mekanisme indeks yang dipatenkan, tidak melibatkan proses dekripsi, sehingga penggunaan sumber daya komputasi dengan sangat efisien.
ESE mengenkripsi kolom dari tabel persisten yang membuat data tidak dapat dibaca oleh mereka yang tidak berhak. Dengan metode enkripsi AES-256, algoritma standar internasional dan terkategori Quantum-safe juga diperkuat dengan HSM, sehingga enkripsi ini memberikan keamanan data secara mumpuni.
Fitur ESE pada 11DB/PostgresTM memberikan perlindungan keamanan data yang begitu powerful bagi lembaga atau korporasi yang menangani data sensitif, termasuk data pribadi dan korporasi.
“Pendekatan kami bukanlah mengenkripsi semuanya. Alih-alih tablespace, kami menggunakan pendekatan yang lebih baik dengan Enkripsi Data Tanpa Batas di mana kami mendefinisikan kontrol akses berdasarkan penggunaan, dukungan enkripsi berbasis kolom Varchar, dengan indeks tipe tertentu untuk memastikan pemindaian indeks lebih cepat dan mencegah hal-hal yang tidak diperlukan dekripsi data yang sedang digunakan,” papar Julyanto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar