Suara.com - PLN Indonesia Power (PLN IP) mendorong pengembangan energi panas bumi di Indonesia untuk mendukung pencapaian kemandirian energi nasional yang dicantumkan dalam visi “Asta Cita” yang dicanangkan Pemerintahan Prabowo-Gibran dan mewujudkan Visi perusahaan menjadi Geothermal Top Global Player.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan menggandeng perusahaan panas bumi asal Jepang, INPEX Geothermal untuk kerjasama studi dan pengembangan bersama potensi panas bumi di Indonesia.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara PLN Indonesia Power yang ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dengan Director INPEX Geothermal, Ltd Yasutoshi Seki.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran telah mencanangkan delapan misi utama yang disebut "Asta Cita", dimana hal ini dirancang untuk mencapai visi “Bersama Menuju Indonesia Emas 2045”. Salah satu misi tersebut adalah swasembada energi.
"Kerjasama Bilateral yang kuat antara Indonesia dan Jepang di sektor energi dan mineral menawarkan jalan menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan tangguh. Selain itu, Indonesia juga tengah berupaya untuk mencapai swasembada energi dengan memanfaatkan sumber daya alamnya yang melimpah, hal ini kita kolaborasikan dengan keahlian teknologi dari Jepang," kata Dadan ditulis Jumat (6/12/2024).
Dadan melanjutkan, pada beberapa acara internasional seperti APEC dan KTT G20, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kemandirian energi hijau, dengan mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan dan pentingnya kerja sama dalam transisi energi. Potensi energi hijau yang dimiliki Indonesia pun cukup besar, seperti energi panas bumi dengan potensi sebesar 23 GW, negara ini baru memanfaatkan 11% dari kapasitasnya.
"Demikian pula, meskipun potensi energi surya melebihi 3.000 GW, penerapannya masih menjadi tantangan. Kita juga punya potensi tenaga air, terutama di wilayah Indonesia Timur dan potensi bioenergi yang sangat besar," tambah Dadan.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Indonesia Power mengatakan sebagai subholidng generation company, PLN Indonesia Power memiliki peran besar dalam mengembangkan energi hijau untuk mengakselerasi transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Salah satu terobosan yang dilakukan korporasi adalah menjalin kerja sama dengan pihak yang memiliki kompetensi dan pengalaman seperti INPEX Geothermal.
"INPEX Geothermal memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengembangkan energi panas bumi. Dengan adanya kerja sama ini, kami dapat lebih meningkatkan kompetensi dalam mengembangkan panas bumi," tutur Edwin.
Baca Juga: Perkuat Sistem Kelistrikan ASEAN, PLN Indonesia Power Berbagi Ilmu ke Perusahaan Malaysia
Edwin mengungkapkan, salah satu kerja sama PLN Indonesia Power dengan INPEX Geothermal meliputi studi dan pengembangan bersama energi panas bumi. Dengan adanya kolaborasi ini Edwin meyakini PLN Indonesia Power dapat lebih agresif dalam mengembangkan energi panas bumi di Tanah Air.
Edwin melanjutkan, Pemerintah telah mencanangkan swasembada energi dalam salah satu visi "Asta Cita", hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan energi yang dimiliki Indonesia dengan potensi terbesar, yaitu Panas Bumi. Di sisi lain, PLN Indonesia Power juga terus wujudkan komitmennya dalam mengembangkan energi tersebut dengan misi perusahaan menjadi Geothermal Top Global Player.
"Misi PLN Indonesia Power sebagai Geothermal Top Global Player ini menjadi semangat kami, terlebih potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia sangat besar dan pemanfaatannya masih belum optimal," ungkap Edwin.
Upaya Indonesia dalam mengurangi emisi karbon juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Jepang. Deputy Commissioner for International Affairs Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Japan Masanori Tsuruda mengatakan Perdana Menteri Shigeru Ishiba pada bulan Oktober 2020 mendeklarasikan Upaya Jepang dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 46 persen pada tahun 2030 dan hingga nol pada 2050.
"Jepang akan terus berupaya keras dalam tantangannya untuk memenuhi tujuan mulia dalam mengurangi emisi global. Untuk mencapai target nol emisi karbon pada 2050, Jepang akan mengakselerasi transisi energi, mengurangi penggunaan energi fosil dan beralih ke energi baru terbarukan. Hal ini akan kita lakukan melalui berbagai jalur," ungkap Masanori.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025
-
Permintaan Naik, BI Prediksi Penjualan Eceran Kian Meningkat Akhir 2025
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Apa Itu Transaksi Reversal? Waspadai 5 Penyebab Tak Terduganya
-
Harga Emas Naik Berturut-turut: UBS dan Galeri Rp 2,4 Jutaan, Antam Belum Tersedia
-
Saham GOTO: Saham Diburu Asing, Kabar Terbaru Merger Grab, dan Isu Pergantian CEO
-
IHSG Bisa Menguat Lagi Hari Ini, 6 Saham Ini Bisa Jadi Rekomendasi