Suara.com - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah melakukan beragam gebrakan untuk mewujudkan komitmennya dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tanah Air, mulai dari pemanfaatan tenaga surya dan air melalui proyek Hijaunesia dan Hydronesia hingga pengembangan ekosistem hidrogen secara end to end.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung mengatakan Indonesia memiliki potensi EBT yang luar biasa dan beragam yaitu sebesar 3.687 GW, namun baru 0,3% yang dimanfaatkan, karenanya dia mengajak berbagai pihak untuk bekerja lebih keras lagi melalui kolaborasi bersama.
Pihaknya juga menambahkan bahwa melalui ajang Electric Connect 2024 dapat menjadi forum kolaborasi global untuk mendorong penggunaan energi terbarukan .
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan Electricity Connect 2024 ini yang merupakan forum yang tepat untuk berkonsolidasi, menyamakan persepsi, menyiapkan regulasi, adaptasi teknologi, digitalisasi serta membangun keunggulan sumber daya manusia di sektor ketenagalistrikkan dalam menggairahkan investasi di bidang kelistrikan yang berbasis EBT," kata Yuliot ditulis Jumat (29/11/2024).
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN akan memenuhi Kebutuhan sebesar 103 GB dimana 75 GB berbasis pada EBT. Hal ini adalah visi misi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan PLN siap mendukung. PLN akan beralih dari fosil base development to green energy development and great magnificient opportunity.
"PLN akan merancang dan membangun ekosistem yang kondusif untuk berkolaborasi dan berinvestasi sehingga pelaku usaha dapat membangun kolaborasi yang berbasis pada spirit of fairness berkembang bersama sehingga misi dari Pemerintah bisa tercapai," tutur Darmawan.
Untuk mendukung mendukung pengembangan EBT pada sektor kelistrikan, PLN Indonesia Power pun telah melakukan gebrakan energi hijau.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan, gebrakan tersebut meliputi pengembangan proyek Hijaunesia terdiri dari 12 PLTS dan 1 PLTB dengan total kapasitas 1.055 MW.
Gebrakan lainnya adalah mengembangkan proyek Hydronesia berkapasitas 2.135 MW dan geothermal berkapasitas 280 MW, serta mengembangkan potensi energi panas bumi bekerja sama dengan global player.
PLN Indonesia Power juga membangun pabrik panel surya terintegrasi pertama dan terbesar di Indonesia dengan kapasitas 1 GWp per tahun dengan TKDN 41%. Keberadaan fasilitas tersebut akan mendorong pengembangan PLTS secara masif.
Baca Juga: PLN Indonesia Power Tunjukkan Kepemimpinan dalam Energi Bersih dan Keberlanjutan Bisnis
Di sisi lain, Edwin mengungkapkan bahwa PLN Indonesia Power juga menyiapkan energi alternatif masa depan dengan membangun Geothermal Green Hydrogen Plant pertama di Asia Tenggara dan Hydrogen Refuelling Station pertama di Indonesia.
"PLN Indonesia Power pun mengajak berbagai mitra, pengembangan panas bumi hingga mengembangkan ekosistem hidrogen dari hulu ke hilir," tutur Edwin.
Atas pencapaian tersebut PLN IP dianugerahi Best Emerging Large Scale Renewable Energy Development pada acara Electricity Connect 2024 yang diselenggarakan oleh Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI).
"Penghargaan yang kami dapatkan ini jadi bukti nyakta bahwa kami concern dalam pengembangan EBT di Indonesia demi tercapainya Net Zero Emission pada 2060," tutup Edwin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Harga Mati! ESDM Tetap Sarankan Shell Cs Beli BBM Murni dari Pertamina Hingga Akhir Tahun
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Kementerian BUMN Berubah Jadi BP BUMN, Gaji ASN dan PPPK Turun?
-
Utang Krakatau Steel Susut Lebih Cepat, Setelah Restrukturisasi Disetujui
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
IEU-CEPA Disepakati, Uni Eropa Lirik Industri F&B hingga Energi Terbarukan Indonesia