Suara.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus memperluas pencarian talenta unggul dari kalangan mahasiswa.
Salah satunya lewat gelaran Inspire Corner yang berlangsung di Auditorium Gedung Riset Center Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi rekrutmen BTN untuk menjaring lulusan berkualitas dari 10 universitas terbaik di Indonesia.
ITS menjadi salah satu kampus tujuan utama berkat reputasinya dalam mencetak lulusan teknik dengan kemampuan analitik dan perencanaan strategis yang kuat.
"Mencari bibit unggul langsung dari universitas menjadi langkah kami untuk menjemput bola. Kami tidak hanya mencari tapi juga terus membina dan mengembangkan karir karena sejalan dengan visi BTN menjadi Home of Indonesia’s Best Talent." ujar Direktur Human Capital and Compliance BTN, Eko Waluyo, Rabu (30/7/2025).
Eko mencatat bahwa sudah hampir 200 alumni ITS bergabung di BTN, beberapa bahkan menempati posisi strategis.
BTN mengandalkan program Officer Development Program (ODP) untuk menjembatani gap antara pendidikan formal dan dunia kerja.
Program ini membekali lulusan baru dengan pelatihan intensif selama setahun yang mencakup pembelajaran klasikal, on the job training, serta mentoring dan coaching.
"Mahasiswa itu umumnya unggul di hard skill. Nah, tugas kami adalah memperkuat sisi soft skill seperti komunikasi, problem solving, leadership, dan kerja tim. Hasilnya sangat positif," kata Eko.
Baca Juga: Da'I dan Guru Ngaji Bisa Punya Rumah Lewat Pembiayaan Subsidi BTN Syariah
BTN juga menghadirkan wadah inovasi internal bernama Forum Innovation Award, yang telah melahirkan lebih dari 2.000 ide dari pegawai muda.
Salah satu hasil nyatanya adalah aplikasi Developer Rating, sebuah modul yang kini digunakan dalam proses bisnis BTN.
Dengan komposisi karyawan yang kini didominasi generasi muda—sekitar 70% adalah Gen Z dan milenial—BTN menerapkan pendekatan manajemen yang adaptif.
Termasuk pemberlakuan fleksibel working arrangement, co-working space, hingga jam kerja yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, terutama bagi divisi IT.
“Anak-anak sekarang itu cepat beradaptasi dan sangat kreatif jika diberi ruang untuk berinovasi. Mereka senang ketika diberi tantangan,” tutur Eko.
BTN saat ini memiliki lebih dari 21.000 pekerja, termasuk karyawan alih daya. Setiap tahun, bank ini merekrut sekitar 400–500 talenta baru, tergantung pada kebutuhan penggantian pensiun dan ekspansi bisnis—termasuk program nasional pembangunan tiga juta rumah yang memperbesar kebutuhan SDM.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia