Suara.com - Masih ingatkah anda pada tokoh Midun dalam sinetron "Sengsara Membawa Nikmat" yang diputar di TVRI pada tahun 1991 silam? Sinetron yang diangkat dari novel karya Tulis Sutan Sati tersebut menceritakan tentang perjalanan hidup pemuda bernama Midun.
Dalam perjalanan hidupnya, Midun mengalami banyak penderitaan. Hingga pada akhirnya, setelah melalui renungan dan kesabaran yang luar biasa, Midun mampu mengubah nasib dan hidup bahagia.
Cerita Midun di atas mungkin tidak ada kaitannya sedikitpun dengan sepak bola. Akan tetapi, paling tidak, nasib yang dialami Midun dalam cerita tersebut sedikit mirip dengan bintang Barcelona, Luiz Suarez.
Sengsara membawa nikmat, mungkin adalah kata-kata yang cocok untuk menggambarkan nasib Suarez di musim 2014/15.
Sukses mengantar Liverpool finis di posisi runner-up musim 2013/14 dan keluar sebagai pencetak gol paling subur di Liga Premier kala itu, nama Suarez kian bersinar. Khususnya di Merseyside.
Namun di ajang Piala Dunia Brasil 2014, nama Suarez yang sebelumnya dielu-elukan bak bintang berubah menjadi seorang tokoh antagonis. Nasib buruk Suarez berawal saat Uruguay menghadapi Inggris di babak penyisihan Grup D.
Membutuhkan kemenangan untuk menjaga asa lolos ke babak 16 besar, Inggris gagal mengalahkan Uruguay. Dan lewat dua golnya, Suarez menjadi aktor utama hengkangnya Inggris dari Brasil setelah tumbang 2-1. Salah satu faktor yang pada akhirnya memicu kepergian Suarez dari Anfield usai Piala Dunia.
Lewat dua golnya tersebut, sebagian besar pendukung The Three Lions tidak puas dan mulai menunjukkan sikap tidak sportif melalui sejumlah media sosial. Fans The Three Lions pun tertawa setelah Suarez menggigit bahu bek Italia, Giorgio Chiellini.
Akibat aksinya tersebut, Suarez mendapat hukuman yang cukup berat. Yaitu larangan tampil sembilan kali bersama timnas, denda, dan juga larangan tampil di pertandingan resmi bersama klub barunya, Barcelona, selama tiga bulan.
Bergabung dengan klub raksasa seperti Barcelona, langkah Suarez untuk mendapatkan kepercayaan pelatih Luis Enrique tidaklah mulus. Melakoni debutnya di duel klasik kontra Real Madrid pada Oktober 2014, striker asal Uruguay itu gagal tampil impresif dan Barcelona kalah 3-1 di Santiago Bernabeu.
Namun, perlahan tapi pasti, Suarez mulai menunjukkan ketajamannya dan meraih kepercayaan Enrique untuk mendampingi Lionel Messi dan Neymar di lini depan Barcelona.
Di awali lewat gol pertamanya bagi Barcelona saat menghadapi Apoel di ajang Liga Champions, Suarez seakan kembali mendapatkan kepercayaan dirinya kembali.
Di sepanjang musim, Suarez tampaknya belajar dari kesalahannya di Piala Dunia Brasil. Suarez mampu menjaga emosinya dan menghindari berbagai konflik dengan pemain lawan.
Alhasil, Suarez pun sukses mencicipi tiga gelar di akhir musim 2014/15. Yaitu trofi La Liga, Copa del Rey dan yang terakhir adalah Liga Champions.
Di final Liga Champions, Suarez turut menyumbang satu gol kemenangan 3-1 Barcelona atas Juventus. Sekaligus menegaskan trisula Barcelona sebagai striker tertajam di Eropa. Trio Messi, Suarez dan Neymar yang kerap disingkat MSN, musim ini sukses mengoleksi 122 gol.
Berita Terkait
-
Belum Pensiun, Luis Suarez Resmi Perpanjang Kontrak bersama Inter Miami
-
Barcelona Siapkan Kontrak Panjang untuk Hansi Flick, Laporta Tegaskan Kepercayaan Penuh
-
Kontrak di Barcelona Tak Diperpanjang, Lewandowski Bakal Susul Messi ke Inter Miami
-
Audio Kesaksian Laporta Terungkap: Barcelona Akui Bayar Negreira Rp143 M
-
Skandal Negreira Memanas, Florentino Perez Berbalik Arah dan Serang Barcelona
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kata-kata Jordi Amat soal John Herdman
-
Lebih Konsisten dari Manchester United, Emery Minta Aston Villa Tetap Membumi Jamu Setan Merah
-
Aksi Gila Kiper PSG, Tetap Main Meski Tulang Patah Demi Kunci Gelar Piala Interkontinental
-
Hasil Persebaya vs Borneo FC: Gol Telat Malik Risaldi Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan
-
Federico Barba Pasang Target Sempurna: Persib Bidik 4 Kemenangan Beruntun di Akhir Putaran Pertama
-
Alarm Bahaya untuk Persib! Marc Klok Terancam Absen Jelang Duel Krusial Kontra Bhayangkara FC
-
Abaikan Rekor 17 Tahun, Alonso Minta Madrid Waspadai Kejutan Sevilla di Bernabeu
-
Persiapan Ideal, Bojan Hodak Pastikan Persib Siap Hadapi Bhayangkara FC
-
Hasil BRI Super League: Persis Solo Bikin Gol Bunuh Diri, Dewa United Pesta 5 Gol
-
Komentar Cristian Chivu Setelah Inter Milan Tersingkir dari Piala Super Italia 2025 Oleh Bologna