Suara.com - Pertemuan Kroasia vs Inggris di laga semifinal kedua Piala Dunia 2018 mungkin beberapa pekan lalu tak terbayangkan oleh pelatih maupun para pemain kedua tim. Yang pertama, karena keduanya sama-sama tak mengira akan melaju sampai tahap ini --penampilan semifinal terakhir Kroasia adalah 20 tahun lalu sementara Inggris 28 tahun lalu. Kedua, bahwa mereka akan saling berhadapan, mustinya juga tak sempat diperkirakan sebelumnya.
Toh nyatanya, kini kedua tim bakal segera saling berlaga, tepatnya di Stadion Luzhniki, Moskow, Rabu (11/7/2018) malam. Maka, tidak saja kenyataan bahwa apa yang tak terbayangkan sebelumnya kini harus dijalani --dengan sepenuh hati-- namun kedua kubu juga pastinya punya tekad dan impian untuk bisa maju ke partai puncak, bahkan kalau bisa meraih mimpi memeluk trofi juara.
"Setelah 20 tahun, kami kembali ke tempat mana kami seharusnya berada. Saya yakin kami pantas mendapatkannya. (Tapi) Saya tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Kroasia jadi juara dunia. Mungkin orang-orang tak akan pergi bekerja (libur panjang) berhari-hari," ungkap pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, seperti dilansir FIFA.
"Kami sadar kami menghadapi sebuah tim yang sangat bagus. Kami memprediksi akan menjalani gaya sepak bola yang berbeda besok (Rabu ini), mungkin yang lebih cocok dengan (gaya) kami. Tapi kami tak punya tekanan. Kami akan bermain rileks, kami akan datang untuk menikmati (permainan) sepak bola," sambungnya.
"Kami memiliki para pemain berpengalaman di tim, (juga) pemain-pemain muda yang hebat, dan itulah kenapa kami bagus. Peluang kami melawan Inggris? Ini adalah semifinal, (jadi) saya kira peluang kami 50-50. Kami menghormati semua tim, tapi kami juga tak takut pada siapa pun. Kami percaya pada diri sendiri; kami hanya berpikir untuk (selalu) tampil lebih baik," tambah striker Mario Mandzukic pula, membeberkan prediksinya.
Di kubu lain, pemain tengah Inggris, Jordan Henderson, merasa bahwa mereka lebih baik fokus dulu pada pertandingan yang sudah di depan mata. Dia mengaku tak ingin berandai-andai lebih jauh dulu, karena memang begitulah pendekatan yang mereka lakukan di Piala Dunia 2018 sejauh ini.
"Saya kira kami akan berkonsentrasi saja pada apa yang akan dilakukan dan apa yang ingin kami buat. Kami jelas sudah tampil baik sejauh ini, tapi kami ingin meneruskannya. Kami menghadapi pertandingan satu demi satu, dan akan tetap seperti itu. Tak perlu menempatkannya (terasa) lebih besar dari apa yang sudah ada saat ini. Kami perlu fokus pada tugas di depan mata," tutur Henderson.
Namun, manajer Inggris yang juga mantan pemain timnas, Gareth Southgate, sempat juga mengutarakan impian yang kini berkeliaran di benak timnya maupun segenap pendukung mereka.
"Terus terang saja, Football is Coming Home adalah sebuah lagu yang tak pernah bisa kudengarkan sampai sebelum ini, selama lebih dari 20 tahun!" tutur Southgate.
Baca Juga: Lawan Inggris, Mentalitas Kroasia Diuji
Pemain Kunci dan Kondisi Tim
Saat ini, dilaporkan tidak ada masalah berarti secara fisik atau kebugaran, baik di kubu timnas Kroasia maupun timnas Inggris. Artinya, pelatih kedua tim tampaknya bakal bisa menurunkan deretan pilar terbaik mereka dalam laga penentuan menuju puncak ini.
Kroasia tentunya masih akan mengandalkan Luka Modric sebagai pengatur serangan dan otak kreativitas timnya. Selain Ivan Rakitic dan Marcelo Brozovic yang berkonsentrasi di tengah; daya serang mereka akan diperkuat oleh Ante Rebic, Ivan Perisic, serta tentunya Mario Mandzukic di ujung tombak. Sementara di bawah mistar, masih akan berdiri Danijel Subasic yang sejauh ini selalu tampil impresif.
Sementara itu di kubu Inggris, sang pencetak gol terbanyak saat ini, Harry Kane, tetap akan menjadi salah satu motor penggerak rekan-rekannya. Diprediksi masih akan berduet dengan Raheem Sterling, mereka akan diperkuat pilar lini tengah yang terdiri dari Kieran Trippier, Dele Alli, Jordan Henderson, Jesse Lingard dan Ashley Young.
Penjaga gawang Jordan Pickford bakal bersaing dengan Subasic dalam melakukan aksi-aksi penyelamatan gemilang dalam laga ini. Sementara di depannya, diprediksi masih akan ada trio Kyle Walker, John Stones dan Harry Maguire, yang kokoh menjaga lini pertahanan mereka.
Head to Head dan Fakta Menarik
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Eks Wasit yang Pernah Hina Jurgen Klopp Terjerat Kasus Video Asusila Anak
-
Diminati Calon Presiden Baru Benfica, Jurgen Klop: Saya Tidak Ingin Melatih Lagi
-
Ucap Syukur Usai Debut, Eliano Reijnders Tak Sabar Tampil di Liga Champions
-
Mees Hilgers Resmi Bertahan di FC Twente
-
Kata Bojan Hodak Usai Persib Tumbangkan Persebaya di GBLA
-
Media Prancis Bahas Jay Idzes, Ada Klub yang Tertarik Merekrut?
-
Media Belanda Sorot Persiapan Timnas Indonesia Kurang Maksimal Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Saga Transfer Mees Hilgers Belum Padam, Dirtek FC Twente Cari Jalan Keluar
-
Bos Persija Desak Larangan Suporter Away Dicabut: Jakmania Harus Jadi Contoh
-
Roy Keane Prediksi Hasil Derby Manchester ke-197: Kedua Tim Sama-sama Limbung