Suara.com - "Nomor 11 sangat cepat. Dia juga sulit dihentikan," ujar pelatih tim nasional Vietnam U-16 Vu Hong Viet akhir Juli lalu.
Pemain yang dimaksud pelatih Vietnam itu adalah Muhammad Supriadi. Remaja kelahiran Surabaya pada 23 Mei 2002 yang kini mengawal lini depan tim nasional Indonesia U-16. Namanya naik daun setelah bakat dan kemampuannya kian terasah di bawah asuhan pelatih Garuda Asia, Fakhri Husaini.
Di ajang Piala AFF U-16 yang tengah berlangsung di Sidoarjo, Jawa Timur, Supri, sapaan akrab Supriadi, menjadi salah satu pemain yang diwaspadai lawan. Kecepatan dan keberaniannya berduel dengan bek lawan, kerap membuat pemain lawan kewalahan.
Salah satu bukti dari kemampuan Supri ditunjukkannya kala Garuda Asia menghajar Filipina dengan delapan gol tanpa balas. Di laga perdana Grup A Piala AFF U-16 yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (29/7/2018), Supri menyumbang gol bagi kemenangan tim besutan mantan playmaker terbaik Indonesia itu.
Supri kini menjadi buah bibir. Namun itu semua diraihnya tidak dengan mudah. Remaja yang baru berusia 16 tahun itu harus berjuang keras meraih cita-citanya sebagai seorang pesepak bola. Perjuangan yang mungkin terbilang cukup berat bagi seorang anak demi mimpinya mengenakan lambang Garuda di dada.
Keluarga yang serba kekurangan, kerap membuatnya urung bermain bola
Supriadi lahir di Surabaya pada 23 Mei 2002. Bersama keluarganya yang terbilang hidup pas-pasan, Supri tinggal di daerah Kedung Asem.
Bakat mengolah si kulit bundar memang sudah terlihat sejak Supri masih belia. Diawali dengan kiprahnya di klub lokal bernama Rungkut FC.
Pandai mengolah si kulit bundar, Supri sering diajak untuk mengikuti turnamen sekelas galadesa. Akan tetapi, meski ngiler untuk bermain, Supri sering absen. Tak punya uang, Supri yang tidak ingin membebani orangtua lebih memilih untuk menjadi penonton.
Baca Juga: Bukan karena Murah, Ini Alasan Lelaki Lebih Senang Belanja Online
Karena di turnamen sekelas galadesa, setiap pemain ditarik iuran untuk bisa ikut serta. Para pemain baru akan mendapat uang jika tim yang mereka bela meraih gelar juara. Hadiah uang di turnamen tersebut akan dibagi rata.
"Kalau soal biaya, saya jujur tidak bisa karena bapaknya juga pekerjaannya ndak tetap. Kadang ada kadang juga tidak. Kalau ada turnamen maksud saya tidak usah ikut karena masalah uang tadi, karena bapak juga sudah sakit-sakitan," tutur Kalsum, ibu kandung Supri saat ditemui Suara.com di kediamannya.
Mengadu nasib ke Jakarta. Jual sepatu dan baju untuk bisa makan
Jarang turun di turnamen galadesa, tekad Supri untuk menjadi pemain sepak bola tak padam. Suatu hari, Supri pun mendapat kesempatan untuk meraih cita-citanya di Jakarta dari klub Blue Eagle.
Merantau ke Jakarta saat duduk di kelas 8 (SMP), kenyataan pahit justru harus diterima Supri. Bukannya membaik, Supri malah terlantar dan tak terurus. Bahkan untuk makan dan membayar sekolah, Supri terpaksa menjual baju dan sepatu bola kesayangannya.
Mendengar kondisi Supri saat itu, Kalsum tak tega. Namun apa daya yang dimiliki wanita 57 tahun itu. Tak ada biaya untuk datang ke Jakarta dan membawa pulang sang buah hati. Kalsum hanya bisa berdoa.
Tag
Berita Terkait
-
Media Belanda Ungkap Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman?
-
Ulangi Rekor 30 Tahun Silam, Indonesia Lampaui Target Medali SEA Games 2025
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hasil Liga Spanyol, Real Betis vs Getafe Skor 4-0 Kemenangan Telak Untuk Amankan Posisi 6 Besar
-
Hasil Bundesliga: Bayern Munchen Hancurkan Heidenheim, 4 Gol Harry Kane Cetak Rekor 100 Gol
-
Hasil Aston Villa vs Manchester United 2-1, Morgan Rogers Cetak Dua Gol Kemenangan
-
Barcelona Menjauh dari Real Madrid Usai Tekuk Villarreal 2-0 di Estadio de la Ceramica
-
Hokky Caraka Cetak Gol Salto saat Persita Tangerang Hajar Persik Kediri 3-0
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara