Suara.com - Dominasi Juventus masih belum terpatahkan di Liga Italia setelah mempertahankan gelar Scudetto tujuh kali beruntun. Tak hanya itu, sinar Bianconeri diyakini akan semakin terang setelah sukses merekrut mega bintang, Cristiano Ronaldo.
Juventus sepanjang tahun 2018 ini memang masih menjadi sorotan. Bukan hanya bicara soal ketangguhan klub raksasa kota Turin, namun juga dengan geliatnya di bursa transfer mampu mencuri perhatian setelah berhasil memboyong Ronaldo dari Real Madrid.
Juventus Belum Tergoyahkan di Liga Italia
Juventus memastikan gelar Scudetto untuk ketujuh kalinya berturut-turut setelah bermain imbang melawan AS Roma tanpa gol di Stadion Olimpico, Minggu (13/5/2018) malam waktu setempat. Hasil tersebut membuat Juventus unggul empat poin atas pesaing terdekatnya, Napoli.
Skuat besutan Massimiliano Allegri pun menutup musim 2017/2018 dengan mengumpulkan 95 poin dari 38 pertandingannya. La vecchia Signora hanya kalah 3 kali dan lima kali bermain imbang adalah sebuah hasil yang memuaskan.
Sementara Napoli gagal untuk menghentikan dominasi Juventus setelah terpaut empat poin. AS Roma harus puas berada di posisi ketiga di musim 2017/2018 setelah mengantongi 77 poin.
Sedangkan Inter Milan finis di posisi keempat dan Lazio di posisi lima besar. Hasil kurang memuaskan dirasakan oleh klub AC Milan setelah menutup musim di posisi enam besar.
Juventus juga resmi menyandingkan trofi Coppa Italia dengan Scudetto untuk kali keempat berturut-turut di tangan Allegri. Sukses tersebut diraih Juve usai melibas AC Milan empat gol tanpa balas di final, Minggu (13/5/2018)
Di musim ini, Juventus juga masih mendominasi. Menjelang akhir tahun 2018 ini, Juventus masih memimpin di puncak klasemen Serie A dengan mengumpulkan 49 poin unggul 8 poin dari Napoli dari 17 laga dan belum terkalahkan.
Baca Juga: Persija Jakarta Buru Lima Pemain di Posisi Berbeda
Perkasa di Liga Italia, Juventus Kurang Moncer di Liga Champions
Meski superior di Liga Italia namun Juventus mendem di ajang Liga Champions. Perjuangan Bianconeri di pentas bergengsi Eropa di musim 2017/2018 kemarin hanya sampai babak perempat final.
Juventus lolos ke babak 16 besar sebagai runner up Grup D setelah terpaut tiga poin dari juara grup, Barcelona. Di fase knock, Bianconeri sukses menyingkirkan Tottenham Hotspur setelah menang tipis agregat 4-3.
Namun, Juventus mendapatkan lawan yang berat di babak perempat final yaitu Juventus. Meski sempat bangkit saat leg kedua dan menang 3-1 namun Juventus harus mengaku keunggulan Real Madrid yang menang agregat 4-3.
Itu artinya Juventus masih harus menunggu kembali kesempatan merasakan juara Liga Champions setelah terahir mereka mengangka trofi The Big Ears pada musim 1995/96.
Pada kelanjutannya, Real Madrid akhirnya menjadi juara Liga Champions di musim 2017/2018 ini. Los Blancos memastikan mempertahankan gelar Liga Champions setelah di final mengalahkan Liverpool.
Cristiano Ronaldo Gabung Juventus dari Real Madrid
Di musim panas, Juventus membuat kejutan dengan memboyong mega bintang, Cristiano Ronaldo dari Real Madrid dengan transfer 105 juta pounds. Kesuksesan Juve menggaet Ronaldo membuat sepak bola Italia kembali menjadi perhatian.
Kedatangan Ronaldo diyakini sebagai bagian dari upaya Juventus untuk kembali menguasai Eropa. Apalagi kapten Portugal itu mampu membawa Real Madrid juara dalam tiga tahun terakhir.
Sebelum Ronaldo datang, kiprah Juventus di Liga Champions beberapa tahun terakhir sudah cukup baik. Mereka mampu lolos ke final pada 2014-2015 dan 2016-2017, namun akhirnya kalah.
Bergabungnya Ronaldo tentu akan memberikan harapan bagi fans Juventus untuk kembali berjaya di Liga Champions. Apalagi, Ronaldo juga merupakan pencetak gol terbanyak Liga Champions musim lalu dengan 15 golnya.
Ronaldo pun tampaknya sudah mulai dapat beradaptasi dengan baik bersama Juventus. Ronaldo kini telah mencetak 11 gol hingga pekan ke-16 Liga Italia dan hanya terpaut satu gol dengan pimpinan top skor K. Piatek.
Persaingan Ketat Top Skor Liga Italia
Meski Juventus tangguh di Liga Italia, namun sepatu emas bukanlah milik pemain Bianconeri. Lewat persaingan yang ketat akhirnya striker Inter Milan, Mauro Icardi berbagi tempat dengan Ciro Immobile di puncak top skor Italia
Icardi dan Immobile sama-sama mencetak 29 gol. Menariknya gol ke-29 Icardi dicetaknya saat membawa Inter Milan mengalahkan Lazio 3-2. Sedangkan Immobile gagal mencetak gol dalam laga ini sebelum digantikan di menit ke-75.
Sementara pemain Juventus Paulo Dybala (Juventus) harus puas di posisi ketiga dalam dafatar top skor akhir setelah mencetak 22 gol. Sedangkan rekan setim Dybala di Juventus, Gonzalo Higuain mencetak 16 gol di musim lalu.
Persaingan para pencetak gol di musim 2018/2019 juga cukup ketat. Hingga pekan ke-17 Liga Italia menjelang Natal, penyerang klub Genoa Krzysztof Piatek sementara memimpin top skor Liga Italia dengan 13 gol.
Bintang baru Juventus, Ronaldo sudah mengemas 11 gol dan berada di posisi kedua. Sementara top skor musim lalu, Immobile sementara berada di posisi keempat dengan 10 poin atau unggul satu gol dari Icardi.
Gianluigi Buffon Tinggalkan Juventus
Namun sebelum Ronaldo datang, kiper veteran Italia, Gianluigi Buffon mengumumkan akan meninggalkan Juventus di akhir musim. Keputusan itu diungkapkan Buffon saat jumpa pers di markas Juventus pada Kamis (17/5/2018).
Buffon menilai ini adalah keputusan tepat untuk meninggalkan Juventus setelah meraih dua trofi di musim 2017/2018. Saat itu dia mengaku belum punya rencana kelanjutan karier usai meninggalkan klub yang sudah 17 tahun dibelanya itu.
Buffon bergabung dengan Juventus dari Parma pada 2001. Sejauh ini, kiper berusia 40 tahun itu sudah tampil dalam 655 penampilan dan mempersembahkan 21 trofi untuk klub asal Turin itu.
Selain mengakhiri periodenya bersama Juventus, Buffon juga memastikan pensiun dari timnas Italia. Ia memutuskan hal itu setelah Gli Azzurri gagal tampil di Piala Dunia 2018 setelah kalah agregat dari Swedia pada play off zona Eropa.
Setelah meninggalkan Juventus, Buffon akhirnya bergabung dengan Paris Saint Germain. KLub raksasa Prancis tersebut secara resmi mengumumkan kedatangan kiper legendaris Gianluigi Buffon dengan status bebas transfer pada 7 Juli 2018.
Berita Terkait
-
Juventus Terhenti Lagi, Atalanta Tahan Imbang di Allianz Stadium
-
Inter Milan Tekuk Cagliari 2-0 di Serie A, Lautaro dan Esposito Jadi Penentu
-
Cetak 100 Gol dalam 104 Laga, Harry Kane Lewati Rekor Cristiano Ronaldo dan Erling Haaland
-
Harry Kane Selangkah Lagi Pecahkan Rekor Gol Cristiano Ronaldo dan Erling Haaland
-
Adrian Wibowo dan Miliano Jonathans Berselisih Silang Pendapat, Ada Apa?
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah