Suara.com - Eks manajer Arsenal Arsene Wenger, memberikan penilaiannya soal laga Manchester United kontra Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2018/2019 di Old Trafford, Rabu (13/2/2019) dini hari WIB.
Meski bermain sebagai tuan rumah, Man United praktis tak bisa berbuat banyak sebagaimana PSG menang dengan skor 2-0 berkat gol-gol Presnel Kimpembe pada menit 53 dan Kylian Mbappe (60').
Menurut Wenger, PSG memang unggul dari segi kualitas. Pelatih berusia 69 tahun yang kini masih menganggur itu juga menyebut, kalah dominasi di lini tengah menjadi alasan mendasar dari tumbangnya Man United.
Man United sejatinya mendapat keuntungan dengan absennya dua megabintang PSG, Neymar dan Edinson Cavani lantaran cedera. Akan tetapi, The Red Devils rupanya tak bisa memanfaatkan keuntungan ini.
Sepanjang laga, Man United tercatat hanya membuat satu shot on target ke gawang PSG kawalan Gianluigi Buffon. Sebagai tim tuan rumah, Man United juga hanya menguasai bola sebanyak 44 persen sepanjang laga, berbanding PSG 56 persen.
Menang dan meraih dua gol tandang tanpa kebobolan, posisi PSG pun sangat nyaman untuk lolos ke perempatfinal, sebagaimana leg kedua akan dihelat di markas mereka, Parc des Princes pada awal bulan depan.
Sementara bagi Man United, Ini menjadi kekalahan pertama di bawah kepemimpinan pelatih interim Ole Gunnar Solskjaer, setelah sebelumnya meraih 10 kemenangan dari 11 laga di semua ajang.
"Pemahaman teknis antara kedua tim sangat besar. Itu semakin besar seiring berjalannya pertandingan. Man United bermain di kandang dan memiliki satu tembakan ke gawang (lawan( dalam pertandingan Liga Champions. Itu tentu saja memberi tahu Anda tentang perbedaan antara kedua tim," ujar Wenger saat menjadi pandit untuk beIN SPORTS.
"Saya pikir kedua tim memang beda kualitas, PSG lebih unggul. Jadi wajar jika mereka menang dengan skor 2-0, meski bermain tandang," imbuh pelatih berjuluk The Professor itu.
Baca Juga: Pogba Absen di Leg Kedua Liga Champions, Begini Respon Gelandang PSG
“Di Liga Champions, penting bahwa Anda tidak bisa didominasi di lini tengah. Namun sepanjang laga, Man United didominasi di sana," jelas Wenger.
"PSG bermain dengan lima gelandang dan mereka tidak pernah kehilangan bola. Man United tidak pernah bisa memenangkan bola kembali. Itu karena PSG mendominasi lini tengah untuk memenangkan bola kembali," celotehnya.
"Ketika Anda main di kandang dan kalah dalam pertempuran di lini tengah, Anda selalu berada dalam masalah. Man United terlihat sangat buruk dibandingkan dengan PSG dengan kelas yang mereka miliki," tuntas pelatih berkebangsaan Prancis itu.
Berita Terkait
-
Saat Manajemen Manchester United Tak Lagi Sejalan dengan Ruben Amorim
-
Mali Panggil Wonderkid Man United dan Bayer Leverkusen untuk Lawan Timnas Indonesia U-23
-
Waduh! Jose Mourinho Gak Bayar Tagihan Hotel Rp15 Miliar, Mendadak Bangkrut?
-
Dayot Upamecano Bikin Bimbang Bayern Munich: Akui Bahagia tapi Belum Putuskan Masa Depan
-
Bryan Mbeumo Disebut Winger Paling Lengkap di Premier League Musim Ini
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
Timnas Indonesia U-22 akan TC Jangka Panjang Jelang SEA Games 2025
-
Kontrak Mandek, Kenan Yildiz Dilirik Chelsea, Arsenal, dan Real Madrid
-
Apa Kabar Mykhailo Mudryk? Menghilang Gegara Kasus Doping Ternyata Sudah Alih Profesi
-
Ibu Makassar, Ayah Inggris, Vincent Mahdi Siap Dipanggil Timnas Indonesia
-
Juventus Incar 3 Pemain Gratisan, Chelsea dan Liverpool Siap Jadi Penghalang
-
Lagi-lagi jadi Musafir! Persija Melakoni Laga Kandang di Luar Jakarta Kontra Persik kediri
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
Kenapa Timnas Indonesia U-22 Uji Coba Lawan Mali Bukan Malaysia atau Vietnam?
-
Kakek Nenek Lahir di Kota Ketua, Iwan Burgman Calon Penerus Maarten Paes di FC Utrecht
-
Jayden Holtman Calon Bintang PEC Zwolle: Nenek Lahir di Surabaya, Keluarga Besarnya di Ambon