Suara.com - "Cuma manusia pengecut atau curang yang tiada ingin melakukan pekerjaan yang berat, tetapi bermanfaat buat masyarakat sekarang dan dihari kemudian itu," Tan Malaka, Islam dalam Tinjauan Madilog: Materialisme Dialektika Logika.
Sebagai bagian dari rantai industri, sepak bola tak bisa dimungkiri punya andil besar dalam menggerakkan roda ekonomi dunia.
Mengulik kembali catatan yang pernah ditulis di media Spanyol, AS, sepak bola tahun lalu menduduki peringkat ke-17 dalam sektor yang memberi kontribusi terbesar dalam ekonomi global. Bukti nyatanya seperti yang terjadi di Spanyol.
Lewat kompetisi bergengsi La Liga dengan ikon Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo kala itu, pundi-pundi uang menggelinding deras memenuhi kantong Negeri Matador tersebut. Terhitung sepak bola telah memberi kontribusi sekira lebih dari 2 persen terhadap ekonomi Spanyol secara keseluruhan dalam pendapatan domestik brutonya.
Seperti halnya di Spanyol, jauh di ujung Selatan dunia tepatnya di kawasan Asia Tenggara, sepak bola nyatanya juga punya andil besar dalam mendukung perputaran uang lewat bergulirnya kompetisi. Pedagang kaki lima yang berseliweran di sekitar area stadion merupakan salah satu yang sangat merasakan dampaknya.
Potret ini seperti yang tergambar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta misalnya. Markas besar klub yang baru saja promosi Liga 1, PSS Sleman ini menjadi penyambung tali kehidupan orang-orang kecil di tengah riuhnya sorakan suporter dan drama yang terjadi di dalam stadion kala tim berjuluk Super Elang Jawa itu berlaga.
Road show dari satu stadion ke stadion lain
Sorak sorai pecak dari sisi Selatan Stadion Maguwoharjo, Sleman. Para Sleman Fans menyambut dengan gegap gempita kala Yvehen Bokhashvili menjebol gawang Persebaya Surabaya yang dikawal Miswar Saputra.
Di tengah riuhnya suasana stadion, Kencono tampak tak peduli. Sambil sesekali membetulkan letak baju jersey yang dipajangnya, ia mengibas-kibaskan setumpuk uang di tangan ke arah dagangannya tersebut berharap bisa jadi penglaris.
Baca Juga: Kandang Rasa Tandang, Kalteng Putra Jamu PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo
Ya, seperti pemandangan khas yang ada di seantero stadion di Indonesia, Kencono (51) adalah satu di antara ratusan bahkan ribuan pengasong yang mencoba peruntungan mengais rejeki di tengah gemerlapnya kompetisi sepak bola Indonesia yang bertajuk Liga 1.
Tak hanya di Maguwoharjo, Kencono ternyata kerap menyambangi satu stadion ke stadion lain untuk menjajakan dagangan jersey dan aksesoris sepak bola.
Baginya jarak tempuh nan jauh bukanlah persoalan kecuali untuk bertahan hidup.
"Berpindah-pindah stadion untuk jualan sudah biasa bagi kami. Mulai dari Surabaya ke Yogyakarta atau sebaliknya. Bahkan kami sempat menempuh perjalanan dari Jakarta hingga ke Bali dalam satu hari, jadi tidak istirahat usai pertandingan di Jakarta," kenang Kencono saat diwawancarai di Stadion Maguwoharjo.
"Tahun 2005-2006 pedagang jersey di sekitar stadion masih sangat sedikit. Jika ada pertandingan bola, mungkin dua hingga tiga pedagang yang jualan. Namun saat ini sudah mulai banyak penjual karena prospeknya yang bagus," jelas dia.
Kencono mengaku punya trik jitu dalam menjajakan dagangannya. Ia terlebih dulu mengantongi jadwal lengkap pertandingan Liga 1 yang akan dihelat. Dengan begitu dalam satu pekan dia bisa menyiapkan biaya dan jersey apa yang akan dijual.
Berita Terkait
-
PSS Dihajar Bali United, Seto Nurdiantoro: Kami memang Kalah Kelas
-
Taklukkan PSS Sleman, Teco: Kepercayaan Pemain Bali United Meningkat
-
Bali United Tekuk PSS, Berikut Hasil dan Klasemen Liga 1 2019
-
Bantai PSS, Bali United Tempel Tira-Persikabo di Puncak Klasemen
-
Pelatih PSIS Semarang Ungkap Kunci Keberhasilan Bungkam PSS Sleman
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kata-kata Jordi Amat soal John Herdman
-
Lebih Konsisten dari Manchester United, Emery Minta Aston Villa Tetap Membumi Jamu Setan Merah
-
Aksi Gila Kiper PSG, Tetap Main Meski Tulang Patah Demi Kunci Gelar Piala Interkontinental
-
Hasil Persebaya vs Borneo FC: Gol Telat Malik Risaldi Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan
-
Federico Barba Pasang Target Sempurna: Persib Bidik 4 Kemenangan Beruntun di Akhir Putaran Pertama
-
Alarm Bahaya untuk Persib! Marc Klok Terancam Absen Jelang Duel Krusial Kontra Bhayangkara FC
-
Abaikan Rekor 17 Tahun, Alonso Minta Madrid Waspadai Kejutan Sevilla di Bernabeu
-
Persiapan Ideal, Bojan Hodak Pastikan Persib Siap Hadapi Bhayangkara FC
-
Hasil BRI Super League: Persis Solo Bikin Gol Bunuh Diri, Dewa United Pesta 5 Gol
-
Komentar Cristian Chivu Setelah Inter Milan Tersingkir dari Piala Super Italia 2025 Oleh Bologna