Suara.com - Kapten Derby County, Wayne Rooney menyebut bahwa pemerintah dan otoritas sepakbola Inggris telah memperlakukan para pemain seperti "babi Guinea" selama pandemik Virus Corona.
Kompetisi sepakbola profesional Inggris memang telah dihentikan setidaknya sampai 3 April 2020, kecuali Non-League, sebelum ditentukan apakah kampanye 2019/2020 bisa kembali dilanjut atau tidak.
Namun, penundaan kompetisi memang baru resmi diputuskan baru-baru ini.
Pada akhir pekan sebelum pekan lalu, laga-laga Premier League, termasuk Divisi Championship, masih digelar di saat liga-liga top Eropa lain sudah diberhentikan sementara.
Ya, tadinya matchweek pada akhir pekan lalu rencananya masih akan digelar, sebelum akhirnya otoritas sepakbola Inggris mengambil keputusan penundaan pada Jumat (13/3/2020) malam WIB.
"Untuk pemain, staf dan keluarga mereka, ini merupakan pekan-pekan yang mengkhawatirkan. Ini masa-masa yang membuat Anda risau," ucap Rooney seperti dilansir BBC.
"Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kepemimpinan dari pemerintah, Federasi Sepak Bola Inggris (FA), serta otoritas Premier League," sambung eks megabintang Manchester United itu.
"Olahraga lainnya -- tenis, Formula 1, rugby, golf, sepakbola di negara-negara lain telah dihentikan, sedangkan kami disuruh melanjutkan kompetisi sebelum mereka akhirnya sadar kalau ini harus ditunda," keluh Rooney.
"Saya rasa banyak pemain yang bertanya-tanya; 'Apakah ada hubungannya dengan uang yang terlibat?'. Mengapa kita harus menunggu sampai Jumat (untuk menghentikan liga)? Mengapa Mikel Arteta (manajer Arsenal) perlu sakit (positif terjangkit Corona) sebelum kompetisi Inggris melakukan hal yang benar?" kecamnya.
Baca Juga: Duh! Presiden La Liga Klaim Kompetisi Musim 2019/2020 Telah Berakhir
"Setelah pertemuan darurat, akhirnya keputusan yang tepat dibuat. Sebelumnya, para pemain sepakbola di Inggris merasa diperlakukan seperti babi Guinea. Memang demikian," pungkas pemain berusia 34 tahun itu.
Berita Terkait
-
Reaksi Tak Terduga Bruno Fernandes Soal Rumor Rashford Balik ke Man United
-
Pelatih Swedia: Isak Bisa Jadi Senjata Rahasia Asal Sabar, Uang Rp2,6 Triliun Sia-sia
-
Resmi! Daniel Levy Tinggalkan Tottenham Setelah 25 Tahun, Fans Bersorak
-
Rekap Transfer Liga Inggris: Liverpool dan Arsenal Boros Belanja Pemain
-
Grimbsy Town Didenda, Turunkan Pemain Tak Sah saat Kalahkan Manchester United
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rekap Hasil Tim ASEAN di FIFA Matchday September: Malaysia Lebih Apik dari Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
-
PSSI Masih Bungkam soal Pelatih SEA Games 2025, Gerald Vanenburg Beri Ultimatum
-
Rapor Merah Timnas Indonesia U-23: Dari 'Puncak' Asia ke Jurang Kehancuran
-
Anomali Erling Haaland, Cetak Quintrick usai Cedera Diseruduk Bus Norwegia
-
Jawab Kritik Gerald Vanenburg Soal Kompetisi U-23, PSSI Kebingungan
-
Rapor Timnas Indonesia 9 Bulan Dilatih Patrick Kluivert: Cuma Menang 3 Kali
-
Vanenburg Pasang Alibi Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Total, Singgung Hak Istimewa STY
-
Penyebab Gerald Vanenburg Salahkan Fisik Pemain Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos Piala Asia 2026
-
Gerald Vanenburg Akui Rafael Struick Alami Penurunan Performa