Suara.com - Asosiasi pesepak bola profesional, PFA, menganggap pemerintah Inggris mendemonisasi pesepak bola Liga Premier di tengah ancaman krisis ekonomi global akibat pandemi virus corona.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah Inggris mendesak klub-klub sepak bola di Liga Inggris untuk memangkas gaji para pemain. Ketua PFA Gordon Taylor menilai hal itu janggal mengingat hal serupa tidak diarahkan terhadap kalangan manajer investasi atau para bankir.
"Saya melihatnya janggal karena pemerintah tidak menyadari ketika seharusnya mereka tahu bahwa olahraga ini telah menyumbang banyak terhadap ekonomi, dana yang sudah mengalir untuk membiayai inisiatif masyarakat ataupun pajak yang dihasilkan," kata Taylor dalam program Keys & Gray di stasiun beIN SPORTS, Jumat (10/4/2020).
"Mereka cuma menyorot pesepak bola, ketika ada atlet lain, bankir, manajer investasi atau profesi lain yang pendapatnya lebih besar," ujarnya menambahkan.
PFA sebelumnya juga sudah merespon anjuran FA dan Liga Premier terkait rencana pemotongan gaji pemain yang bisa jadi akan mempengaruhi besaran pajak serta pembiayaan lembaga kesehatan seperti NHS.
Tak lama berselang para pemain Liga Inggris telah meluncurkan inisiatif #PlayersTogether untuk menggalang dana bantuan operasional bagi NHS.
Taylor sendiri sudah menyumbangkan 500 ribu poundsterling (sekira Rp9,8 miliar) ke inisiatif tersebut, sedangkan jajaran eksekutif PFA lainnya sudah mengumpulkan 1 juta poundsterling (sekira Rp19,6 triliun).
"Pemain Liga Premier merasa mereka kini dipojokkan, terutama oleh pemerintah," kata Taylor.
"Ironisnya, jika pun mereka memotong gaji, maka pendapatan pemerintah berkurang juga, langkah lain yang kontraproduktif," pungkasnya.
Baca Juga: Kecewa Berat pada Presiden Klub, Enam Pejabat Barcelona Letakkan Jabatan
Berita Terkait
-
Resmi! Daniel Levy Tinggalkan Tottenham Setelah 25 Tahun, Fans Bersorak
-
Rekap Transfer Liga Inggris: Liverpool dan Arsenal Boros Belanja Pemain
-
Grimbsy Town Didenda, Turunkan Pemain Tak Sah saat Kalahkan Manchester United
-
Gagal di Deadline Day, Transfer Marc Guehi ke Liverpool Masih Bisa Terjadi
-
Nomor Keramat di Anfield Kini Milik Alexander Isak, Mampukah Ia Jadi Legenda Baru?
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Gol Spesial Sandy Walsh untuk Kakek Saat Bela Timnas di Kampung Halaman
-
Menang dari Taiwan, Timnas Indonesia Hanya Berjarak 2 Tangga dari Vietnam di Ranking FIFA
-
Italia Bukan Catenaccio Lagi? Gennaro Gattuso Ubah Gli Azzurri Jadi Mesin Gol
-
Kecelakaan Mengejutkan! Luis Enrique Patah Tulang Selangka, PSG Terancam Tanpa Pelatih
-
Pelatih Taiwan: Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Besar
-
Kata Media Eropa Soal Debut Milano Jonathans dan Gol Perdana Eliano Reijnders
-
Patrick Kluivert Akui Sudah Lama Incar Miliano Jonathans untuk Bela Timnas Indonesia
-
Pesta Gol di Rabat! Maroko Hajar Niger dan Amankan Tiket ke Piala Dunia 2026
-
Debut Bersama di Timnas Indonesia, Trio Persib Tunjukkan Chemistry Memukau
-
Fakta Menarik di Balik Kemenangan Besar Timnas Indonesia atas Taiwan