Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, turut resah dengan ketidakjelasan Liga 1 dan Liga 2 2020. Sebab, kompetisi merupakan bagian program dari tim nasional.
Saat ini Timnas Indonesia U-19 masih menjalani pemusatan latihan atau training camp (TC) di Kroasia. Setelah TC berakhir, skuat Garuda Muda akan pulang ke Tanah Air.
Rencananya, sepulang di Indonesia, para pemain Timnas Indonesia U-19 kembali ke klub masing-masing untuk mengikuti kompetisi. Namun, kompetisi di Tanah Air belum tentu bisa digelar karena tidak mendapatkan izin Polri.
Penundaan kompetisi tersebut mendapatkan reaksi dari Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan ini menilai pentingnya kompetisi bagi pemainnya setelah pemusatan latihan di Kroasia.
"Ujung dari sebuah timnas itu kompetisi. Karena di kompetisi resmi, pemain akan mendapatkan atmosfer pertandingan sesungguhnya. Ini beda dengan kalau hanya training camp dan latih tanding dengan timnas negara lain atau klub," ujar Shin Tae-yong melalui rilis yang diterima Suara.com.
Itu sebabnya pelatih asal Korea Selatan ini menginginkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 kembali digelar.
"Anda tidak bisa menunda-nunda kompetisi. Karena ini menjadi bagian penting dalam perjalanan sebuah timnas. Lebih cepat kompetisi digelar lagi akan semakin bagus," lanjutnya.
"Saya membutuhkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 diputar lagi untuk bisa memantau secara langsung perkembangan pemain di klubnya masing-masing. Itu juga sekaligus, saya bisa memantau jika ada pemain yang bisa dipanggil untuk memperkuat timnas U-20. Kalau tidak ada kompetisi Liga 1 & Liga 2 bagaimana saya bisa memantau pelaksanaan program yang sudah saya siapkan," tuturnya menammbahkan.
Senada dengan Shin Tae-yong, PSSI juga ingin Liga 1 dan Liga 2 2020 bisa digelar demi kepentingan Timnas Indonesia U-19. Oleh karena itu, ia berharap Polri bisa melunak.
Baca Juga: Pesta Gol di Babak Kedua, Timnas Indonesia U-19 Hancurkan Hajduk Split 4-0
"Itu sebabnya kami memohon kepada Kepolisian untuk mengizinkan agar Liga 1 dan Liga 2 kembali berputar. Sebab, kompetisi ini penting bagi timnas dan tentu PSSI," imbuh Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Berita Terkait
-
Lelah Menanti Nasib Liga 1, Munster: Pemain Bhayangkara FC Jadi Tidak Fokus
-
Pesta Gol di Babak Kedua, Timnas Indonesia U-19 Hancurkan Hajduk Split 4-0
-
Bagas Kaffa Bawa Timnas U-19 Ungguli Hajduk Split di Babak Pertama
-
Kompetisi Tak Lanjut, PSSI Khawatir Ganggu Program Shin Tae-yong di Timnas
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-19 vs Hajduk Split
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Dear Erick Thohir! Sejarah Tercipta di Solo, Timnas Indonesia CP Lolos IFCPF World Cup 2026
-
Hadapi Irlandia Utara, Gennaro Gattuso Pesimis Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Ranking FIFA Terbaru: PSSI Fokus SEA Games 2025, Indonesia Makin Ketinggalan
-
Prediksi Inggris Bakal Berada di Grup Neraka Piala Dunia 2026, Haaland Cs Jadi Ancaman
-
Persib Bandung vs Dewa United, Jan Olde Riekerink Pede Targetkan Kemenangan
-
Zico Angkat Suara Soal Klaim Cristiano Ronaldo sebagai Pemain Paling Komplet Sejagat
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
3 Penilaian PSSI Anggap Nova Arianto Layak Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Kebijakan Nyeleneh Trump Bisa Gagalkan Haiti dan Iran Main di Piala Dunia 2026?