Suara.com - Manajer Persebaya Surabaya Candra Wahyudi, meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk lebih dahulu fokus mendapatkan izin dari Kepolisian untuk menggelar kompetisi. Setelah itu, baru bisa bicara kompetisi.
Pasalnya, izin dari Kepolisian menjadi syarat utama menggelar kompetisi. Tanpa adanya mengantongi prizinan, rencana yang sudah disusun PSSI dan PT LIB akan sia-sia.
Terbukti, sudah berulang kali rencana menggelar kembali Liga 1 terbentur izin. Seperti pada Oktober lalu dan Februari 2021 yang sampai sekarang belum menemui kejelasan.
Karena ketidakjelasan itulah klub-klub peserta kompetisi mengusulkan Liga 1 2020 disetop untuk fokus menatap musim baru. Pasalnya, klub sudah berdarah-darah bertahan di tengah ketidakpastian kompetisi di Indonesia.
"Sudah lebih dari sepuluh bulan kami berada dalam situasi tidak pasti. PSSI dan LIB menjanjikan kompetisi musim 2020 lanjut, tapi sampai sekarang tidak bisa berjalan. Lebih baik diputuskan berhenti saja," kata Candra Wahyudi dalam keterangan tertulisnya.
Akan tetapi, Persebaya mengingatkan pentingnya perizinan. Setelah resmi mendapat izin baru bisa membicarakan Liga 1 2021.
"Sebelum itu, PSSI dan LIB harus bisa mendapatkan izin dari kepolisian. Kalau belum ada izin, jangan bicara kompetisi dulu," Candra Wahyudi menambahkan.
Sebelumnya, PT LIB melakukan pertemuan dengan perwakilan 18 tim Liga 1 2020. Mayoritas klub meminta Liga 1 musim 2020 dihentikan.
Hasil dari rapat itu bakal dilaporkan PT LIB kepada PSSI. Nantinya, federasi sepakbola Tanah Air itu yang memutuskan masa depan Liga 1 2020 dilanjutkan atau tidak pada rapat komite eksekutif (Exco).
Baca Juga: Persita Usul Liga 1 2021 Dimulai Setelah Lebaran
Kompetisi sudah terhenti sejak Maret 2020 karena pandemi COVID-19. Sempat ada rencana dilanjutkan pada Oktober lalu, namun gagal karena Kepolisian tak memberikan izin dengan pertimbangan masih tingginya angka penyebaran virus Corona di Tanah Air.
Sehingga PSSI dan PT LIB memutuskan kompetisi 2020 ditunda sampai Februari 2021. Namun, rencana ini juga gagal karena ketidakjelasannya.
Berita Terkait
-
Gerald Vanenburg Dipecat? Nasibnya di Tangan Alexander Zwiers
-
Kenapa Erick Thohir Tak Banyak Kritik Gerald Vanenburg usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Total?
-
PSSI Pertimbangkan Masukan Gerald Vanenburg dan Pelatih Persija Soal Pengembangan Pemain U-23
-
PSSI Masih Bungkam soal Pelatih SEA Games 2025, Gerald Vanenburg Beri Ultimatum
-
Rapor Merah Timnas Indonesia U-23: Dari 'Puncak' Asia ke Jurang Kehancuran
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Marc Klok Ungkap Manfaat Sekembalinya Bela Timnas Indonesia
-
Ups... Pelatih Timnas Korea Selatan U-23 Lirik Cahya Surpriadi
-
Persija Jakarta Hadapi Bali United di JIS, Mauricio Souza Tegaskan Siap Bertanding Kondisi Apapun
-
Jejak Karier Estella Loupatty, Pemain Timnas Putri Indonesia yang Hijrah ke Italia
-
Zinedine Zidane Dikabarkan Siap Kembali Melatih, Prancis Jadi Tujuan Utama
-
Kata-kata Duo Pemain Timnas Indonesia usai Latihan Perdana di Persib Bandung
-
Semen Padang FC Targetkan Tiga Poin Penuh Saat Hadapi PSBS Biak di Liga 1
-
Jalan Tengah Mees Hilgers, Keuntungan Pindah dan FC Twente Tidak Rugi
-
Serius Nih? Rapor Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg di Laga Beruntun Seburuk Ini
-
Isyarat Pengamat Belanda, Mees Hilgers Gagal Bertahan di Eropa?