Suara.com - Perjalanan jauh PSM Makassar di ajang Piala Menpora 2021 akhirnya harus terhenti di semifinal. Tim Juku Eja gagal lolos ke partai puncak usai kalah dari Persija Jakarta lewat adu penalti, pasca bermain imbang 0-0 dalam laga leg kedua semifinal di Stadion Manahan, Solo,Minggu (18/4/2021) malam.
Meski timnya akhirnya tersingkir, pelatih PSM, Syamsuddin Batola rupanya tak terlalu kecewa. Ia menilai bahwa para penggawa PSM sudah bekerja keras dalam pertandingan semalam.
Kalah lewat adu penalti, dirinya menyebut bahwa babak tos-tosan memang murni soal keberuntungan.
"Mungkin saya tidak terlalu banyak berbicara karena kalau adu penalti, ya itu masalah lucky. Saya tak terlalu kecewa. Kami melaju sampai semifinal, itu sudah bagus. Ya, meski kami tentu ingin ke final," ucap Syamsuddin seperti dilansir Times Indonesia --jaringan Suara.com, Senin (19/4/2021).
"Dalam adu penalti, apapun bisa terjadi tanpa melihat status pemain yang mengeksekusi. Ya, apapun bisa terjadi, siapapun pemainnya, mau pemain bintang, mau pemain kampungan," sambung juru taktik berusia 53 tahun itu.
PSM sendiri sebenarnya memiliki kans besar untuk tampil sebagai pemenang. Dua tendangan penalti Persija berhasil digagalkan kiper andalan mereka Hilman Syah, yakni saat Marko Simic dan Novri Setiawan bertindak sebagai eksekutor.
Sayangnya, lagi-lagi mereka kalah beruntung kala eksekutor kelima PSM, Yakob Sayuri gagal menggetarkan jala Persija. Kedudukan menjadi sama karena sebelumnya kiper Persija Andritany Ardhiyasa menepis tendangan Abdul Rahman.
Butuh sampai delapan penendang untuk menentukan pemenang. Persija berhak lolos ke final setelah Tony Sucipto melaksanakan tugasnya dengan baik, sementara di sisi lain bek senior sekaligus kapten PSM, Zulkifli Syukur gagal menunaikan tugasnya dengan sempurna.
"Saya kasih apresiasi untuk tim Persija, selamat untuk ke final," tukas Syamsuddin Batola.
Baca Juga: Yang Penting Lolos ke Final, Sudirman Tak Peduli Persija Main Jelek
Langkah PSM Makassar sampai ke semifinal Piala Menpora 2021 memang terbilang mengejutkan. Pasalnya, tim Juku Eja tampil seadanya hanya dengan mengandalkan pemain-pemain lokal.
Tag
Berita Terkait
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Prediksi Borneo FC vs Persija Jakarta, Macam Kemayoran Bakal Tidak Mudah Menang
-
Van Gastel Prediksi PSIM akan Hadapi Laga Sulit di Kandang PSM Makassar
-
Jadwal Super League Hari Ini: PSM vs PSIM, Persib Tantang Persita di Bali
-
Akui Borneo FC Kuat, Pelatih Persija Punya 'Senjata' Buat Menang
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah