Suara.com - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Haruna Soemitro mengkritik pencapaian Shin Tae-yong di Piala AFF 2020 yang sama dengan pelatih Timnas Indonesia sebelumnya. Namun, ada 3 alasan mengapa juru taktik asal Korea Selatan itu lebih hebat ketimbang pelatih-pelatih skuat Garuda yang dimaksud.
Haruna Soemitro mengkritik pencapaian Shin Tae-yong yang disebutnya tak ada bedanya dengan para pelatih Timnas Indonesia sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia arahan Shin Tae-yong hanya meraih gelar juara kedua atau runner up di Piala AFF 2020 setelah takluk dengan agregat 2-6 dari Thailand.
Hasil yang didapatkan Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong itu menjadi cibiran Haruna Soemitro yang membandingkan pencapaian itu dengan para pelatih Timnas Indonesia sebelumnya.
“Saya tadi sampaikan dalam rapat evaluasi, kalau hanya runner up, tidak perlu Shin Tae-yong. Karena kita sudah beberapa kali jadi runner up,” ucap Haruna Soemitro.
Adapun pernyataan Haruna Soemitro tersebut merujuk pada pencapaian pelatih Timnas Indonesia sebelumnya yang hanya menjadi runner up Piala AFF, yakni Nandar Iskandar (2000), Ivan Kolev (2004), dan Alfred Riedl (2010 dan 2014).
Bagi Haruna Soemitro, apa yang dicapai Shin Tae-yong tak ada bedanya dengan ketiga pelatih tersebut yang hanya mampu menjadi Runner Up Piala AFF.
Meski secara hasil apa yang didapat Shin Tae-yong sama dengan tiga pelatih sebelumnya, juru taktik berusia 51 tahun itu nyatanya memiliki beberapa poin mengapa ia lebih hebat dari pendahulunya di Timnas Indonesia.
Berikut 3 alasan mengapa Shin Tae-yong lebih hebat dari pelatih Timnas Indonesia lainnya.
Baca Juga: Tunggak Cicilan karena Sudah 3 Bulan Tak Gajian, Kiper Timnas Malaysia Khairul Fahmi Diburu Bank
1. Andalkan Banyak Pemain Muda
Dibandingkan 3 pelatih yang membawa Indonesia menjadi Runner Up Piala AFF, Shin Tae-yong melakukannya dengan lebih baik. Pasalnya, ia menggunakan mayoritas pemain muda untuk mencapai tahap tersebut.
Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 menjadi salah satu tim dengan skuat termuda, yakni rataan usia 23,7 tahun. Rata-rata usia itu menjadi yang termuda bila dibandingkan dengan skuad Garuda sebelumnya.
Meski mayoritas dihuni pemain muda, Timnas Indonesia bisa berbicara banyak dengan menjadi juara grup B di atas Vietnam yang merupakan tim terkuat di Asia Tenggara.
Selain itu, kekalahan di final dari Thailand dirasa maklum mengingat minimnya pengalaman para pemain muda Timnas Indonesia.
Bagi pendukung Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong, banyaknya pemain muda yang diandalkan di Piala AFF 2020 merupakan sebuah proses sebelum skuat Garuda terbang tinggi di kejuaraan-kejuaraan internasional beberapa tahun mendatang.
Berita Terkait
-
4 Nama Diisukan Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Bagaimana Prestasinya?
-
Assist Cemerlang Calvin Verdonk di Liga Europa Tak Mampu Selamatkan Lille dari Kekalahan
-
Aksi Sensasional Dean James! Bek Timnas Indonesia Sukses Hancurkan Aston Villa di Liga Europa
-
Jelang Lawan Aston Villa, Aksi Dean James di Liga Europa Jadi Sorotan Khusus Tim Unai Emery
-
Terbongkar! Aktivitas Kluivert di Hari Pemecatan, Ternyata Koar-koar ke Media Asing
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
4 Nama Diisukan Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Bagaimana Prestasinya?
-
Sukses Kalahkan Selangor FC 2-0, Bojan Sebut Persib Layak Menang
-
Nottingham Forest Kejutkan Porto 2-0 di Liga Europa, Kebangkitan Era Dyche Dimulai
-
Kejutan Liga Eropa: Gol Telat Bawa Celta Vigo Raih Poin Penuh, Feyenoord Bantai Wakil Yunani
-
Pukulan Telak Roma di Liga Europa, Kalah dari Plzen 1-2, Posisi Klasemen Melorot
-
Assist Cemerlang Calvin Verdonk di Liga Europa Tak Mampu Selamatkan Lille dari Kekalahan
-
Keajaiban Menit Akhir Liga Europa! Tolisso dan Moreira Kunci 9 Poin Lyon, Bologna Lolos dari Maut
-
Aksi Sensasional Dean James! Bek Timnas Indonesia Sukses Hancurkan Aston Villa di Liga Europa
-
Proyek Ambisius Miami Freedom Park, Messi Perpanjang Kontrak Sampai 2028 di Inter Miami
-
5 Pemain Tercepat Premier League 2025/26: 3 Dari Benua Afrika