Suara.com - Pertandingan antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya dalam BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022), berakhir tragis. Ratusan penonton tewas karena adanya kericuhan serta tembakan gas air mata.
Meski dalam tragedi Kanjuruhan ini tercatat bukan karena bentrok antar suporter, perlu diketahui bahwa dua klub ini memang sudah terlibat rivalitas sejak lama.
Pertemuan antara Arema dan Persebaya kerap menciptakan persaingan sengit di lapangan. Para supporternya pun dikenal memiliki hubungan yang kurang baik.
Adapun sejarah rivalitas Arema dan Persebaya dimulai pada tahun 1995 lalu. Kala itu bisa dibilang menjadi awal mula perseteruan antara Aremania dan Bonek (sebutan untuk penggemar kedua tim).
Saat itu, Persebaya menjalani laga melawan Persema Malang dalam lanjutan Liga Indonesia 1995/1996. Pertandingan itu berakhir dengan skor 1-1 dan terlihat kurang memuaskan bagi Ngalamania (supporter Persema).
Bus para pemain Persebaya yang akan menuju Surabaya tiba-tiba dihentikan oleh gerombolan Ngalamania. Mereka memecahkan kaca hingga salah satu pemain Persebaya, M Nurkiman, mengalami luka pada mata bagian kiri.
Akibat aksi itu, Nurkiman harus menerima kondisi cacat mata permanen. Maka, hingga saat ini hubungan kurang harmonis masih menghiasi Bonek dengan Aremania
Nah, peristiwa yang menimpa Nurkiman ini disebut menjadi cerita awal rivalitas dua kelompok supporter ini. Persema sendiri merupakan saudara tua dari klub sepak bola Malang, termasuk Arema.
Namun, sumber lain mengatakan bahwa kericuhan tersebut bermula pada saat Bonek ikut hadir dalam laga semifinal Galatama di tahun 1992.
Baca Juga: Keluarga Besar Persebaya Belasungkawa Atas Jatuhnya Korban Aremania
Saat itu yang bertanding adalah Arema Malang melawan Semen Padang di stadion Tambaksari Surabaya dan menghadirkan sejarah baru konflik antara Aremania serta Bonek.
Aremania kemudian membuat ulah di Stasiun Gubeng pasca kekalahan Arema. Kapolda Jatim kala itu membawa mereka dalam 6 gerbong kereta api guna menghindari kericuhan dengan Bonek.
Insiden itu rupanya memicu emosi Bonek yang ada di Surabaya. Dengan cepat, mereka mencegat dan menyerang rombongan Aremania pada akhir 1993. Tepatnya saat akan berkunjung ke Gresik.
Tak mau kalah, Aremania kembali membalas perbuatan Bonek dengan mendatangi Stadion Tambaksari pada laga tahun 1996. Namun, pertandingan itu dikawal ketat oleh Komandan Komando Distrik Militer atau biasa disebut DANDIM.
Hal tersebut membuat Bonek hanya bisa berdiam diri dan menahan emosi untuk tidak melakukan aksi nekat yang menyebabkan kerusuhan. Mereka saat itu hanya menghina Aremania melalui kata-kata.
Rivalitas antar supporter dua klub ini kian memanas hingga membuat mereka harus menandatangi kesepakatan bahwa masing-masing tidak akan hadir ke kandang lawan dalam laga apapun yang mempertemukan Arema dan Persebaya.
Surat kesepakatan itu ditandatangani oleh Kapolda Jatim bersama masing-masing ketua supporter di Kantor Kepolisian Daerah Jawa Timur pada tahun 1999.
Sejak saat itu, kedua supporter ini tidak pernah saling ribut dalam pertandingan yang mempertemukan Arema dan Persebaya. Namun, kesepakatan yang ditandatangani tidak berlangsung lama.
Saat pertandingan antara tuan rumah Gelora Putra Delta (GPD) Sidoarjo melawan Arema Malang di Stadion Delta Sidoarjo dalam lanjutan Liga Indonesia VII tahun 2001, Bonek datang karena jaraknya dekat.
Laga itu berakhir dibatalkan karena rusuh. Aremania dan Bonek saling lempar batu hingga para aparat yang berjaga kewalahan. Aremania pun dievakuasi keluar stadion menggunakan truk.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Keluarga Besar Persebaya Belasungkawa Atas Jatuhnya Korban Aremania
-
Duel Persib vs Persija Ditunda, Panpel: Seluruh Tiket yang Sudah Dibeli Tetap Bisa Digunakan
-
Buntut Tragedi di Stadion Kanjuruhan Laga Persib vs Persija Ditunda, Polda Jabar Bilang Begini
-
Jokowi Perintahkan Liga 1 Dihentikan Sementara dan Soroti Hal yang Harus Dievaluasi
-
Tok! Presiden Jokowi Perintahkan PSSI Hentikan Sementara Liga 1, Laga Persib Vs Persija Ditunda
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
5 Pemain yang Pernah Membela Juventus dan Inter: Dari Si Kuda Ilahi hingga Sang Singa
-
Sandy Walsh Ngaku Ingin Tinggal di Surabaya, Gabung Persebaya?
-
Siapa Wasit Manchester City vs Manchester United? Jejak Kontroversi Taylor dan Brooks
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Makedonia Utara
-
Siapa Wasit Juventus vs Inter Milan? Si Pembawa Hoki La Beneamata
-
Mengenal Makedonia Utara Calon Lawan Timnas Indonesia U-17: Rekam Jejak dan Gaya Main
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Prediksi Susunan Pemain Juventus vs Inter Milan: Striker Baru Siap Unjuk Gigi
-
Santer Jadi Incaran, 2 Pemain Keturunan Ini Batal Diproses Naturalisasi dalam Waktu Dekat
-
Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs Juventus: Nerazzurri Underdog di Turin?