Suara.com - Son Heung-min ingin Korea Selatan menciptakan keajaiban lagi dengan mengalahkan Brasil pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 menyusul kemenangan bersejarah mereka atas Portugal.
Korsel nyaris tersingkir sebelum Hwang Hee-chan diturunkan pada masa injury time dan mencetak gol kemenangan 2-1 melawan Portugal yang sudah dipastikan lolos pada Jumat di Qatar.
Hasil itu membawa mereka ke fase gugur dan mengatur pertemuan dengan Brazil, salah satu favorit di turnamen.
Sang kapten Son, yang bermain mengenakan masker wajah menyusul operasi yang ia dapati bulan lalu untuk retakan di sekitar mata kirinya, mengatakan mereka belum siap untuk pulang dari Qatar.
Setelah membuat kejutan di Piala Dunia kali ini, Korsel ingin menciptakan suatu keajaiban lagi.
"Ini luar biasa tapi turnamen kami belum usai," kata striker Tottenham Hotspur itu menyusul kemenangan emosional melawan Portugal.
"Kami selalu bicara soal mencapai 16 besar sebagai tujuan kami tapi kami sekarang harus mencoba melampauinya," kata Son, yang menitikkan air mata kebahagiaan, kepada media Korsel di Doha seperti dilansir AFP.
"Saya harap kami dapat menciptakan keajaiban lagi," ia menambahkan, setelah membantu Hwang dengan lari sekuat tenaga sebelum melancarkan umpan melewati kaki bek Portugal.
Publik di Korsel mulai membayangkan timnas mereka dapat mengulangi kesuksesan saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 dan mengejutkan dunia dengan mencapai semifinal.
Baca Juga: Cetak Brace ke Gawang Polandia, Kylian Mbappe Pimpin Top Skor Piala Dunia 2022
Pelatih Korsel saat ini Sergio Costa, yang mengambil alih kepemimpinan dari pinggir lapangan saat laga Grup H melawan Portugal karena pelatih Paulo Bento terkena sanksi, tak ingin membuat perbandingan dengan prestasi pada 2002 tersebut.
"Saya tak bisa membandingkan karena saya melihat Piala Dunia 2002 lewat televisi dan saya tidak mengenal mereka," kata Costa, yang mengarsiteki kemenangan atas Portugal, yang notabene adalah negara asalnya, di saat bosnya absen.
"Saya melihat beberapa pertandingan pada masa lalu tapi saya tidak dapat membuat perbandingan karena saya tidak mengenal tim Korea waktu itu.
"Saya bisa memberi tahu Anda yang sekarang, ini adalah tin yang sangat jujur.
"Itu menjadi sesuatu yang kami sangat banggakan, kami melihat para pemain dengan kepribadian yang kuat dan mereka layak dengan apa yang mereka telah raih," kata dia menambahkan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Pemain Keturunan Swedia Dukung Gol Spektakuler Rizky Ridho Raih Puskas Award
-
Rizky Ridho Setia ke Persija Hingga 2028, Sang Istri Ternyata Bisikkan Hal Ini
-
Bersinar di Piala Dunia U-17, Winger Manchester City Ternyata Pemain Keturunan
-
Besok Harga Naik! Manchester United Dapat Restu Rekrut Pemain Rp2 Triliun
-
Belanda Terpuruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Anak Patrick Kluivert Malah Mundur
-
Italia Emban Misi Mustahil Menang 9-0, Gennaro Gattuso Bakal Lakukan Apa?
-
Carlo Ancelotti: Chelsea Beruntung Punya Pemain 19 Tahun Berbandrol Rp1,02 T
-
Eks Pelatih Timnas Soroti Pentingnya Pembinaan di Tengah Booming Sepak Bola Putri Malang
-
Jesus Casas Si Tukang Otak Atik Formasi, Cocok Latih Timnas Indonesia?
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Terseret ke FIFA Usai Kartu Merah Cristiano Ronaldo