Suara.com - Warga Maroko berkumpul di Casablanca dan sejumlah tempat lainnya pada Sabtu malam, merayakan keberhasilan tim nasional sepak bola mereka yang membuat sejarah di Piala Dunia.
Ada juga perayaan di dunia Arab dan di Eropa setelah Maroko mengalahkan Portugal 1-0 di Qatar untuk menjadi tim Afrika atau Arab pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia.
"Tim yang luar biasa, stamina yang luar biasa, pencapaian yang luar biasa," kata Ilham El Idrissi, seorang wanita Casablanca berusia 34 tahun, kepada AFP.
Dia tidak sendirian memuji tim yang berjuluk Singa Atlas yang akan menghadapi juara bertahan Prancis untuk memperebutkan satu tempat di final Piala Dunia Qatar 2022.
"Saya pikir saya sedang bermimpi. Cubit saya! Sungguh kebanggaan yang besar. Saya berterima kasih kepada mereka dari lubuk hati saya," kata Mouad Khairat, 29, seorang eksekutif di sebuah call center.
"Tim Maroko telah berhasil melakukan hal yang mustahil. Kami menginginkan piala itu sekarang."
Perayaan kolektif begitu peluit akhir pertandingan menjadi kebiasaan di seluruh negara kerajaan itu.
Maroko memuncaki klasemen babak grup, mengalahkan Kanada dan Belgia dan kemudian menyingkirkan Spanyol melalui adu penalti di babak 16 besar sebelum mengalahkan Portugal.
"Tidak ada yang mustahil dalam sepak bola, itulah keajaiban olahraga ini", kata mantan pemain internasional Maroko Abderrazak Khairi kepada AFP.
Baca Juga: Tangis Cristiano Ronaldo, Sujud Syukur Youssef En-Nesyri dan Sejarah Baru Piala Dunia
Khairi mencetak dua gol dalam kemenangan mengejutkan 3-1 atas lawan yang sama, Portugal, di Piala Dunia 1986 di Meksiko, ketika Maroko menjadi negara Afrika pertama yang mencapai babak sistem gugur.
Tidak ada negara Afrika atau Arab yang berhasil melampaui perempat final. Kamerun pada 1990, Senegal pada 2002, dan Ghana pada 2010 nyaris mencapai empat besar turnamen paling bergengsi itu.
"Tim Maroko telah berhasil melakukan hal yang mustahil. Kami menginginkan piala sekarang," kata Ali Gyme, 24.
Di Casablanca, "kuil" sepak bola Maroko, orang-orang berkaos tim nasional dan bendera merah dengan bintang hijau, terlihat di mana-mana di jendela, kios, pasar.
Lukisan dinding raksasa yang memperlihatkan penyerang Chelsea Hakim Ziyech dan pelatih Walid Reragui, yang telah disamakan sebagai pahlawan nasional.
Reragui mengambil alih tim kurang dari tiga bulan sebelum kompetisi dimulai setelah Vahid Halilhodzic dipecat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Tanggapi Kritik Ronaldo, Ruben Amorim Ucap Kalimat Ini untuk MU
-
Murka Enzo Maresca Usai Chelsea Ditahan Imbang Qarabag
-
Barcelona Diterpa Musibah, Eric Garcia Alami Patah Hidung, Ini Kondisinya
-
Pecat Patrick Vieira, Genoa Tunjuk Legenda AS Roma sebagai Pengganti
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Persija Jakarta Yakin Permalukan Arema FC, Punya Banyak Jeda Waktu Kumpulkan Strategi dan Tenaga
-
Gebrakan Zohran Mamdani! Walikota New York Minta FIFA Turunkan Harga Tiket Piala Dunia 2026
-
Hasil Terawang Pelatih Klub Top Super League Timnas Indonesia U-17 vs Brasil
-
Legenda Fernando Redondo: Pangeran Bernabeu yang Menolak Potong Rambut
-
Pemain Keturunan Batak Janji Mati-matian Lawan Brasil, Fokus Kontrol Pertandingan