Suara.com - Kroasia gagal melaju ke final Piala Dunia 2022 setelah dikalahkan Argentina dengan skor telak 3-0 di partai semifinal. Namun demikian, kiprah Vatreni di Qatar belum berakhir, Luka Modric dan kawan-kawan akan memperebutkan tempat ketiga.
Lawan Kroasia di partai tersebut adalah Maroko. Maroko yang tampil mengejutkan disepanjang Piala Dunia 2022 gagal mengukir sejarah tampil di final setelah ditumbangkan sang juara bertahan Prancis dengan skor 2-0.
Merujuk para performa konsisten Kroasia dan kejutan-kejutan dari Maroko, pertandingan yang akan digelar Sabtu (17/12/2022) diprediksi akan berlangsung sengit.
Namun, akankah laga tersebut menjadi pertandingan yang patut dikenang? Karena sejak gelaran Piala Dunia digelar, tercatat ada empat pertandingan perebutan tempat ketiga terbaik yang dikenang hingga saat ini, dan salah satunya melibatkan Kroasia. Berikut ulasannya.
1998: Kroasia 2-1 Belanda
Tim Kroasia asuhan Zlatko Dalic akan ambil bagian dalam play-off edisi tahun ini dengan harapan dapat mengulangi prestasi tahun 1998, ketika pasukan Miroslav Blazevic menghadapi Belanda di Parc des Princes.
Setelah hanya 14 menit, Robert Prosinecki memperdayai Arthur Numan di tepi area penalti dan melepaskan tembakan melewati Edwin van Der Sar, sebelum Boudewijn Zenden menyamakan kedudukan dengan upaya keras dari jarak 25 yard.
Namun, Kroasia akhirnya meraih kemenangan. Pemain terbaik Vatreni ketika itu, Davor Suker, mencetak gol melalui tendangan panah yang luar biasa di akhir babak pertama, yang membuatnya langsung memenangkan Sepatu Emas Adidas dengan enam gol dan mengukuhkan posisi Vatreni di podium.
Sebagaimana diketahui, Piala Dunia 1998 merupakan debut Kroasia di pesta akbar sepak bola dunia empat tahunan.
Baca Juga: Argentina vs Prancis: Didier Deschamps Klaim Les Bleus Siap Redam Lionel Messi Versi Terbaru
1990: Italia 2-1 Inggris
Perebutan tempat ketiga seringkali menjadi ajang perburuan yang subur bagi para penyerang yang ingin mencetak gol penentu dalam upaya meraih kejayaan pribadi, dan Italia '90 terbukti tidak berbeda bagi Salvatore Schillaci.
Pemain super-sub yang menjadi starter turun ke lapangan melawan level Inggris dengan Tomas Skuhravy dari Czechia dengan lima gol di daftar skor turnamen. Gol-gol dari Roberto Baggio dan David Platt meninggalkan level permainan yang penuh aksi memasuki saat-saat terakhir, sebelum Schillaci dijatuhkan di area penalti oleh Paul Parker.
'Toto', begitu dia disapa, menempatkan bola melewati Peter Shilton untuk memenangkan Sepatu Emas Adidas secara langsung, serta Bola Emas.
1958: Prancis 6-3 Jerman Barat
Laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia yang tidak terlupakan berikutnya adalah duel Prancis vs Jerman Barat.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Jumpa Para Bestie di Sepakbola Dunia saat Nonton Semifinal Kroasia-Argentina
-
Ivana Knoll Kena Mental Kroasia Dibantai Lionel Messi, Dikira Argentina Bukan Tim Bagus
-
5 Penyebab Kroasia Dihajar Argentina di Semifinal Piala Dunia 2022
-
Zlatko Dalic Ungkap Soal Masa Depannya Usai Kroasia Dibantai Argentina di Semifinal Piala Dunia 2022
-
Sempat Sombong Bisa Hentikan Lionel Messi, Pelatih Kroasia Akhirnya Ngaku: Dia Pemain Terbaik Dunia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Timnas Indonesia U-22 Takluk 0-3 dari Mali: Indra Sjafri Banyak PR Jelang SEA Games 2025
-
Toni Kroos Tegas: Arda Guler Bukan Penerus Saya di Real Madrid
-
Lamine Yamal Desak Barcelona dan Spanyol Berdamai Demi Laga Melawan Lionel Messi
-
Badai Cedera Hantam Chelsea! Enzo Maresca Pusing Berat
-
Giovanni van der Poel, Pemain Keturunan Indonesia Junior Dean James di Go Ahead
-
Timnas U-22 Indonesia Tertinggal 0-2 dari Mali, Banyak Peluang Nihil Gol
-
Disingkirkan Amorim, Masa Depan Kobbie Mainoo di Manchester United Kian Suram
-
Charly van Oosterhout, Wonderkid Ajax Keturunan Indonesia: Kakek Lahir di Sorong
-
Norwegia Hampir Pasti ke Piala Dunia 2026, Erling Haaland Menggila di Ruang Ganti
-
Jesse Lingard Tak Menyesal Tinggalkan MU Kini Hidup Mewah di Korea bak Bintang K-Pop