Setelahnya, Luton Town sempat berpisah dari Southern Football League dan masuk kancah nasional, dengan memulai kiprah dari kasta terbawah.
Butuh waktu lama bagi Luton Town berkiprah di kasta teratas. Hal tersebut terjadi pada musim 1955/1956 yang jadi penampilan pertamanya di kasta teratas Inggris saat itu atau First Division.
Sebagai tim gurem yang butuh waktu lama naik ke kasta teratas, Luton Town pun kerap menghadapi kesulitan, terutama masalah finansial.
Luton Town pun sempat naik turun kasta sejak 1960 hingga 1990. Terakhir kali penampilan tim berjuluk The Hatters ini di kasta teratas terjadi pada musim 1991/1992, tepat sebelum lahirnya Premier League.
Bahkan karena masalah finansial ini, Luton Town yang sebelumnya ada di kasta kedua, harus rela turun ke kasta kelima karena pengurangan 30 poin pada musim 2008/2009.
Luton Town kemudian bermain di kasta kelima selama lima musim, sebelum akhirnya promosi ke kasta keempat atau League Two di musim 2013/2014.
Usai promosi ke League Two, Luton Town berlanjut promosi ke League One atau kasta ketiga dan Divisi Championship atau kasta kedua pada 2017/2018 dan 2018/2019.
Usai bertahan di kasta kedua selama empat musim, Luton Town akhirnya berhasil kembali ke kasta teratas dan menembus Premier League berkat kemenangan di final Playoff Championship atas Coventry City.
Secara prestasi, Luton Town tak punya catatan mentereng. Prestasi terbaiknya sendiri adalah menjuarai Divisi Championship atau kasta kedua pada 1981/1982 yang berujung promosi.
Baca Juga: Erling Haaland Pemain Terbaik Liga Inggris 2022-2023 Usai Bawa Manchester City Juara
Kontributor: Felix Indra Jaya
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Klasemen BRI Super League Pekan ke-13 Usai Persib Bandung Disikat Malut United
-
SEA Games 2025 Gagal Total, Akmal Marhali Soroti Peran Zainuddin Amali
-
Jelang AC Milan vs Sassuolo, Allegri Puji Sekaligus Peringatkan Jay Idzes Cs
-
Prediksi Michael Owen Soal Masa Depan Mohamed Salah Usai Cetak Assist Lawan Brighton
-
Arsenal Menang Beruntung, Kemampuan Viktor Gyokeres Makin Diragukan, Bakal Dibuang?
-
Inter Milan Disebut Gagal? Chivu Angkat Suara Jelang Duel Panas Kontra Genoa
-
Penyelamatan Gemilang Emil Audero Tak Mampu Selamatkan Cremonese, Begini Kata Davide Nicola
-
Kalah 1-3 dari Wolfsburg, Kevin Diks Blunder Lagi, Pelatih Gladbach Murka
-
Kata-kata Hugo Ekitike Usai Borong Dua Gol Liverpool ke Gawang Brighton
-
Sorakan di Anfield Jawab Semua Spekulasi Masa Depan Mohamed Salah, Pilih Kesampingkan Ego?