Suara.com - Rodri, pemain yang menjadi pahlawan bagi Manchester City dalam perjalanan mereka meraih gelar Liga Champions pertama sepanjang sejarah klub, merupakan sosok yang patut dikenal lebih jauh. Pada final Liga Champions yang berlangsung pada Minggu (11/6) di Stadion Olimpiade Ataturk, Manchester City berhasil mengalahkan Inter Milan dengan skor tipis 1-0.
Rodri mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut, tepatnya pada menit ke-68. Gol tersebut tercipta melalui sepakan jarak jauh yang terukur dengan baik. Gol tersebut menjadi penentu kemenangan bagi Manchester City, dan secara resmi memastikan mereka menjadi juara Liga Champions.
Keberhasilan ini membuat Manchester City meraih Treble Winners musim ini. Sebelum meraih gelar Liga Champions, mereka juga berhasil meraih gelar juara Liga Inggris dan Piala FA. Dengan pencapaian tersebut, Manchester City menyamai prestasi Treble Winners yang pernah diraih oleh Manchester United pada musim 1998/1999.
Performa Rodri dalam pertandingan tersebut membuat namanya menjadi sorotan publik. Meskipun perannya di Manchester City kerap terhalangi oleh kegemilangan Erling Haaland dan Kevin De Bruyne, gol spektakuler yang diciptakan oleh Rodri dalam final Liga Champions ini membuktikan kualitasnya sebagai pemain kunci dalam tim.
Rodri merupakan gelandang bertahan yang memiliki keahlian dalam mengatur permainan dan membangun serangan. Keunggulan dalam penguasaan bola, visi permainan yang baik, serta keberanian dalam melakukan tembakan jarak jauh menjadikan Rodri sebagai pemain yang berperan penting dalam keberhasilan Manchester City.
Kemenangan ini bukan hanya berarti bagi Manchester City sebagai klub, tetapi juga menjadi prestasi penting dalam karier Rodri sendiri. Gelar Liga Champions menjadi pencapaian luar biasa yang akan terus diingat oleh para penggemar klub dan akan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Manchester City.
Rodri telah membuktikan kemampuannya sebagai pemain kunci dalam meraih kesuksesan bagi Manchester City. Dengan performa yang mengesankan dalam final Liga Champions, namanya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi pemain muda di masa mendatang.
Rodri, yang memiliki nama lengkap Rodrigo Hernandez Cascante, adalah seorang pesepak bola asal Spanyol yang lahir di Madrid pada 22 Juni 1996. Ia memulai karirnya di klub Rajo Majadahonda sejak kecil, sebelum akhirnya bergabung dengan akademi Atletico Madrid pada usia 11 tahun pada tahun 2007.
Namun, setelah empat tahun berada di Atletico Madrid, ia dilepas karena dianggap fisiknya belum cukup matang. Hal ini membuatnya kemudian pindah ke Villarreal.
Baca Juga: Rekor Elite Pep Guardiola dan Julian Alvarez Usai Manchester City Kampiun Liga Champions
Setelah bergabung dengan Villarreal pada tahun 2013, Rodri mendapatkan kesempatan debut sebagai pemain profesional pada bulan Desember 2015. Ia kemudian menjadi pemain kunci di lini tengah Villarreal.
Performa gemilang Rodri di Villarreal membuat Atletico Madrid yang pernah melepasnya akhirnya memutuskan untuk memboyongnya kembali pada tahun 2018 dengan biaya transfer sebesar 25 juta euro.
Namun, kebersamaannya di Atletico Madrid tidak berlangsung lama. Hanya setahun setelah kepulangannya dari Villarreal, Manchester City membelinya pada tahun 2019.
Manchester City mengamankan tanda tangannya dengan membayar klausul rilisnya dari Atletico Madrid sebesar 70 juta euro, yang menjadi rekor pembelian klub pada saat itu.
Meskipun dibeli dengan harga yang tinggi, Rodri berhasil menjadi pemain kunci di lini tengah Manchester City. Ia berperan sebagai gelandang bertahan sekaligus pengatur permainan, menjadi kunci dalam taktik yang diterapkan oleh manajer Pep Guardiola.
Selama empat tahun membela Manchester City hingga tahun 2023, Rodri telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan meraih delapan gelar, termasuk gelar Liga Champions. Keberhasilan ini menunjukkan kualitas dan pentingnya peran Rodri dalam tim Manchester City.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Survei Pendukung FC Twente: Mees Hilgers Menangkan Hati Suporter
-
3 Fakta Kemenangan Persib atas Pratama Arhan Cs di Bangkok
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Viktor Gyokeres Melempem di Empat Laga Terakhir, Mikel Arteta Beri Pembelaan
-
Resmi Bergulir! Ribuan Warga Meriahkan Turnamen Sepak Bola Antardesa di Tangerang
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
Gaji Kerap Nunggak, Bernardo Tavares Akhirnya Putuskan Tinggalkan PSM Makassar
-
Alex Pastoor Berani Jamin! Indonesia Punya Kans Nyata ke Piala Dunia 2026
-
Vietnam Temukan Winger Keturunan Rusia, Dipanggil untuk Perkuat Timnas U-23
-
Seberapa Parah Cedera Maarten Paes dan Emil Audero? Manajer Timnas Indonesia Blak-blakan