Suara.com - Protes terkait aksi pembakaran Al Quran di Swedia terus terjadi. Terkini, pesepak bola Irak, penggemar hingga wasit membawa Al Quran ke lapangan sebagai respons dari perilaku Islamofobia itu.
Dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (4/7/2023), aksi membawa Al Quran ke lapangan dilakukan jelang laga antara Al-Shorta dan Al-Qasim di Liga Irak pada Jumat (30/6/2023) lalu.
Pemain, wasit hingga penonton mengangkat Al Quran atau kitab suci umat muslim itu. Beberapa dari mereka juga menciumnya sebagai bentuk penghormatan.
Mereka bergabung dengan banyak penonton. Sekelompok penggemar mengangkat spanduk bertuliskan: "Al-Qur'an adalah hukum abadi kami, dan mempertahankannya adalah wajib bagi setiap Muslim."
Aksi tersebut jadi balasan dari langkah provokatif yang disetujui otortias Swedia di mana pria Irak bernama Salwan Momika (37 tahun) merobek dan membakar Al Quran di luar masjid terbesar di ibu kota Stockholm pada hari pertama Idul Adha.
Tindakan tersebut telah menuai kecaman dan protes dari seluruh dunia Arab dan Muslim, dengan beberapa negara termasuk Irak, Turkiye, UEA, Yordania dan Iran memanggil duta besar Swedia di negara mereka.
Kejaksaan Irak juga telah meminta ekstradisi orang yang bertanggung jawab atas Salwan Momika.
Warga Irak juga melancarkan protes dengan kemarahan, dengan ratusan orang menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad pada Kamis, banyak yang dianggap sebagai pendukung ulama Syiah Moqtada Al-Sadr.
Uni Eropa juga mengutuk pembakaran Al-Qur'an sebagai tindakan "menyinggung, tidak sopan, dan jelas merupakan tindakan provokasi".
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Dramatis! Tiga Gol Larut Bawa PSIS Menang 3-1 Kontra Bhayangkara FC
"Manifestasi rasisme, xenofobia, dan intoleransi terkait tidak memiliki tempat di Eropa," kata Nabila Massrali, juru bicara UE untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, dalam sebuah pernyataan.
"Uni Eropa bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Alquran oleh seseorang di Swedia. Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan pendapat Uni Eropa."
"Bahkan lebih menyedihkan bahwa tindakan seperti itu dilakukan pada perayaan penting umat Islam Idul Adha," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Survei Pendukung FC Twente: Mees Hilgers Menangkan Hati Suporter
-
3 Fakta Kemenangan Persib atas Pratama Arhan Cs di Bangkok
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Viktor Gyokeres Melempem di Empat Laga Terakhir, Mikel Arteta Beri Pembelaan
-
Resmi Bergulir! Ribuan Warga Meriahkan Turnamen Sepak Bola Antardesa di Tangerang
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
Gaji Kerap Nunggak, Bernardo Tavares Akhirnya Putuskan Tinggalkan PSM Makassar
-
Alex Pastoor Berani Jamin! Indonesia Punya Kans Nyata ke Piala Dunia 2026
-
Vietnam Temukan Winger Keturunan Rusia, Dipanggil untuk Perkuat Timnas U-23
-
Seberapa Parah Cedera Maarten Paes dan Emil Audero? Manajer Timnas Indonesia Blak-blakan