Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku nantinya akan mencoba komunikasi dengan polri andai ada pemain yang dipanggil ke timnas Indonesia bertepatan saat menempuh pendidikan kepolisian. Seperti diketahui, saat ini ada sekitar sembilan pemain sedang mengikuti hal tersebut.
Mereka adalah Kakang Rudianto, Dimas Juliano Pamungkas, Muhammad Faiz Maulana, Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Daffa Fasya Sumawijaya, dan Rabbani Tasnim Siddiq. Nah, pemain-pemain ini berlabel tim nasional Indonesia.
Mereka harus menjalani pendidikan selama kurang lebih lima bulan. Disaat hampir bersamaan, ada agenda Timnas Indonesia terutama di level U-23.
Garuda Muda dihadapkan pada dua event beruntun pada Agustus dan September 2023 yakni Piala AFF U-23 2023 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2023. Oleh sebab itu, ke depan PSSI akan mencoba melakukan pembicaraan dengan Polri.
Untuk saat ini, PSSI akan membiarkan mereka menempuh pendidikan. Pasalnya, menjadi polisi adalah keinginan pemain masing-masing.
"Kami kasih kesempatan dulu mereka. Nanti apakah kami ada pembicaraan khusus dengan pihak kepolisian, boleh tidak kita pinjam dulu, tanpa merusak sistem," kata Erick Thohir di menara Danareksa, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
“Kan sama, ketika seleksi (pemain Piala Dunia U-17) di 12 kota kan kita bilang, kita tidak mau ada pemain titipan. Sama juga (di kepolisian). Yang mau jadi Polri itu banyak sekali anak muda Indonesia, dari seluruh penjuru, tapi kalau ada kekhususan, namanya kita merusak standar kepolisian dan kita tidak mau itu."
“Coba biarkan saja masuk dulu, nanti kita bicara mungkin tidak ada dispensasi beberapa waktu untuk mengikuti pertandingan," sambungnya.
Erick Thohir menegaskan pihaknya tak bisa memutuskan masalah ini. Pasalnya, Polri punya prosedur sendiri dalam hal pendidikan kepolisian.
Baca Juga: Prabowo Sopiri Erick Thohir Saat Dampingi Jokowi di Malang, PAN: Itu Kode Keras!
“Tapi kan saya tidak bisa memutuskan. Yang memutuskan tentu dari pihak kepolisian, dan karena itu mereka bersama kita akan mencari jalan," terangnya.
"Jadi kalau bisa, yuk sama-sama jaga pemain kita, dan kasih kesempatan kepada individu itu agar bisa memilih," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Piala Dunia 2026 akan Jadi Turnamen Besar Terakhir Cristiano Ronaldo
-
Dipecat PSSI, Patrick Kluivert Turun Kasta, Ditawari Pekerjaan Baru Ini
-
Performa Gila di Coventry Bikin Frank Lampard Dianggap Layak Latih Timnas Inggris
-
Bojan Hodak Pelatih Timnas Indonesia, Kabar Ini Semakin Kencang
-
Tekad Ivar Jenner dan Rafael Struick Bawa Pulang Emas SEA Games 2025
-
Indra Sjafri: Realistis Aja di SEA Games 2025 Thailand
-
Alasan PSSI Pilih Mali Jadi Lawan Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025
-
Mali Panggil Wonderkid Man United dan Bayer Leverkusen untuk Lawan Timnas Indonesia U-23
-
Timur Kapadze Kirim Sinyal ke PSSI: Saya Menunggu
-
Isyarat FC Volendam Lepas Mauro Zijlstra ke SEA Games 2025