Suara.com - Profil klub sepak bola Beitar Jerusalem asal Israel terkenal sebagai klub paling rasis sedunia. Kendati demikian, Beitar Jerusalem yang eksis sejak 1936 ini tetap diperhitungkan baik di kancah lokal maupun internasional.
Situs manajemen klub mencatat reputasi Beitar Jerusalem tetap mentereng dengan enam titel gelar juara domestik ditambah dengan tujuh piala.
Sikap rasis Beitar Jerusalem pada 2013 menjadi catatan kelam sepak bola dunia. Pada peristiwa sepuluh tahun lalu itu sejumlah suporter diduga membakar kantor Beitar Jerusalem menyusul penandatanganan kontrak dua pesepakbola Muslim dari Chechnya. Di tahun itu, Beitar juga terkenal sebagai klub yang tidak pernah mendatangkan pemain Arab.
Dampaknya, setelah perekrutan dua pemain muslim itu, para suporter berteriak nyanyian rasis selama timnya bertanding. Mereka menyerukan “matilah orang Arab” disertai spanduk yang bersifat ofensif.
Perubahan perilaku rasis itu coba diredam ketika klub mengalami pergantian kepemilikan pada 2018. Saat itu, Beitar Jerusalem diambil alih oleh taipan perusahaan teknologi, Moshe Hogeg.
Dia berupaya mengatasi perilaku rasis para suporter Beitar Jerusalem dengan melihat latar belakang Hogeg yang dekat dengan dunia Arab dan juga muslim. Hogeg lahir dari ayah yang berasal dari Tunisia, sementara ibunya asli Maroko.
Beberapa upaya yang dilakukan Hogeg antara lain mengancam para suporter berurusan dengan hukum apabila melakukan tindakan rasis dan diskriminatif. Bagi dia, perilaku tersebut sama saja mencerminkan sikap warga negara Israel.
Lebih lanjut, ketika mengontrak seorang pemain Hogeg menyebut dia tidak peduli pada agama maupun warna kulit mereka. Satu – satunya yang dia pedulikan adalah kemampuan dan kontribusinya bagi tim.
La Familia, Kelompok Pendukung Anti-Muslim
Baca Juga: PBB: Kehancuran Gaza Akibat Serangan Israel Terburuk Sepanjang Sejarah
Kelompok suporter Beitar Jerusalem lebih dikenal dengan sebutan La Familia. Pendiri Organisasi Yahudi, Max Simon Nordau awalnya berkeinginan jadikan Beitar Jerusalem menjadi perwujudan ideal cita-citanya tentang Muskeljudentum alias Yahudi berotot.
Namun mimpi si pendiri organisasi Zionis dunia itu berubah jadi mimpi terburuk sepak bola. Berbicara di Kongres Zionis Kedua pada 1898 di Basel, Nordau mengatakan bahwa mereka yang jadi korban anti-semitisme di Eropa disebabkan kondisi fisik yang lemah.
Gagsan Yahudi berotot ini bukan tanpa alasan. Menurut Nordau, orang Yahudi terbiasa hidup suram di rumah tanpa matahari, dengan mata terbiasa berkedip ketakutan membayangkan penganiayaan.
“Dalam kesuraman rumah-rumah tanpa matahari, mata kami menjadi terbiasa berkedip gugup, karena takut akan pengianiyaan terus-menerus, timbre suara kami padam berubah jadi bisikan cemas," ujar Nordau seperti dinukil dari israeled.org
Nordau kemudian mendorong dibentuknya tempat gym dan klub atletik untuk merealisasikan konsep pemikirannya Yahudi berotot. Pemikiran ini terbukti ampuh, dalam selang waktu beberapa tahun sejumlah orang Yahudi Eropa mengalami peningkatan dalam hal prestasi olahraga juga intelektual.
Seabad setelah Nordau berpidato di Basel dengan populerkan gagasan Yahudi berotot, muncul basis suporter di Jerusalem yang kekinian jadi mimpi buruk sepak bola.
Berita Terkait
-
Viral Politisi Israel Sebut Zionis Akan Kuasai Mekkah dan Madinah
-
Update: 25.105 Warga Palestina Jadi Korban Serangan Israel, Mayoritas Anak-anak
-
Total Penduduk Gaza Yang Terbunuh Akibat Genosida Israel Melebihi Jumlah Warga Desa Tambun Di Bekasi!
-
Pangeran Salman Mau Bangun Kembali Gaza, Syaratnya Palestina Merdeka
-
PBB: Kehancuran Gaza Akibat Serangan Israel Terburuk Sepanjang Sejarah
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kata-kata Jordi Amat soal John Herdman
-
Lebih Konsisten dari Manchester United, Emery Minta Aston Villa Tetap Membumi Jamu Setan Merah
-
Aksi Gila Kiper PSG, Tetap Main Meski Tulang Patah Demi Kunci Gelar Piala Interkontinental
-
Hasil Persebaya vs Borneo FC: Gol Telat Malik Risaldi Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan
-
Federico Barba Pasang Target Sempurna: Persib Bidik 4 Kemenangan Beruntun di Akhir Putaran Pertama
-
Alarm Bahaya untuk Persib! Marc Klok Terancam Absen Jelang Duel Krusial Kontra Bhayangkara FC
-
Abaikan Rekor 17 Tahun, Alonso Minta Madrid Waspadai Kejutan Sevilla di Bernabeu
-
Persiapan Ideal, Bojan Hodak Pastikan Persib Siap Hadapi Bhayangkara FC
-
Hasil BRI Super League: Persis Solo Bikin Gol Bunuh Diri, Dewa United Pesta 5 Gol
-
Komentar Cristian Chivu Setelah Inter Milan Tersingkir dari Piala Super Italia 2025 Oleh Bologna