Suara.com - Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae-yong akan menghadapi Guinea U-23 demi bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024. Laga play off Olimpiade Paris 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Guinea akan berlangsung Kamis (9/5) malam.
Jika berhasil meraih kemenangan atas Guinea, pasukan Shin Tae-yong akan mengulang catatan sejarah melaju ke putaran final cabor sepak bola Olimpiade. Indonesia terakhir mentas di Olimpiade pada 1956 di Melbourne, Australia.
Peluang untuk Marselino Ferdinan dkk mengulang sejarah 68 tahun lalu masih terbuka lebar. Skuat Garuda Muda saat ini diisi oleh pemain yang merumput di Eropa.
Baca juga:
Minus Elkan Baggott dan Justin Hubner yang tak mendapat izin dari klub untuk membela Timnas Indonesia U-23 melawan Guinea, kekuatan pasukan STY masih terbilang cukup mumpuni, asalkan mampu bermain dengan spartan dan kekompakan tim.
Pada 68 tahun lalu, Timnas Indonesia yang berlaga di Olimpiade Melbourne 1956 diperkuat para pemain yang memiliki latar belakang berbeda. Skuat Merah Putih saat itu diisi oleh pemain yang murni bermain di kompetisi lokal.
Saat itu, pelatih Timnas Indonesia juga orang asing, ia adalah Toni Pogacnik. Di Olimpiade 1956, tim Merah Putih sempat membuat heboh publik dengan menahan imbang tanpa gol kekuatan sepak bola dunia kala itu, Uni Soviet.
Pada pertandingan yang berlangsung di Olympic Park Stadium pada 29 November 1956, Ramang cs sukses membuat Uni Soviet mati kutu. Namun sayang, pada laga kedua yang berlangsung pada 1 Desember 1956, Indonesia ditekuk dengan skor 4-0.
Empat gol kemenangan Uni Soviet saat itu dicetak, Sergei Salnikov (2 gol), Valetin Ivanov dan Igor Netto. Soviet sendiri akhirnya meraih medali emas di Olimpiade 1956.
Baca Juga: Ketidakhadiran Suporter Bukan Alasan, STY Akui Timnas Indonesia dan Guinea Dalam Situasi Sulit Ini
Skuat Timnas Indonesia Olimpiade 1956
Toni Pogacnik pada Olimpiade Melbourne membawa sejumlah pemain yang murni bermain di kompetisi lokal. Menariknya, latar belakang para pemain ini beragam.
Ada seornag ahli kimia yakni legenda Persija, Djamiat Dalhar. Sosok winger kiri ini juga bagian dari Timnas Indonesia saat melawan juara Piala Dunia, Uruguay pada 1974.
Selain itu, di skuat Merah Putih 1956 juga banyak diisin oleh pemain dari latar belakang militer dan polisi. Di posisi kiper, ada sosok Maulwi Saelan yang saat itu menjabat Wakil Komandan Batalyon CPM.
Baca juga:
Saelan juga diketahui sebagai mantan ajudan Presiden Soekarno. Lalu di posisi lainnya, ada nama Mohamad Rasjid, Jasrin Jusron, Kasmuri yang seorang polisi. Sedangkan dari militer, selain Saelan ada juga nama M Sidhi yang berposisi sebagao gelandang.
Tag
Berita Terkait
-
Ketidakhadiran Suporter Bukan Alasan, STY Akui Timnas Indonesia dan Guinea Dalam Situasi Sulit Ini
-
Pep Guardiola Punya Syarat untuk Bisa Latih Timnas Indonesia
-
Profil Kaba Diawara: Pelatih Timnas Guinea U-23 Ternyata Eks Pemain Arsenal, Beri Peringatan ke Tim Shin Tae-yong
-
Sejatinya, Sangat Logis jika Cerezo Osaka Tak Mau Lepas Justin Hubner ke Timnas U-23
-
Rencana PSSI Satukan Pemain Timnas di Satu Klub, Eks-Ketum Berikan Komentar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Gagal Total di SEA Games 2025, Peran Zainudin Amali di PSSI Jadi Sorotan Tajam
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
Minus Bojan Hodak, Begini Kondisi Skuat Persib Jelang Lawan MU: Tetap Usung Misi 3 Poin
-
Lalui Perjalanan Tak Biasa ke Kandang MU, Marc Klok Akui Capek tapi Mau Menang
-
Enzo Maresca Ngamuk Usai Chelsea Menang, Sebut 48 Jam Terburuk, Ada Apa?
-
Panas! Setelah Mohamed Salah, Jamie Carragher Kini Serang Eks Bek Manchester United
-
Rapor Kevin Diks Usai Lakukan Blunder Lagi, Wolfsburg Hancurkan Gladbach
-
Torino Tumbangkan Cremonese, Begini Rapor Emil Audero: 5 Kali Penyelamatan Gemilang
-
Statistik Membuktikan: Peran Vital Jay Idzes Jelang AC Milan vs Sassuolo
-
Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal Raih Tiga Poin Dramatis