Leipzig kemudian terpukau dengan penampilan Lookman. Maka pada musim panas 2019, mereka merekrut Lookman secara permanen dengan transfer senilai 22,5 juta euro.
Sayangnya di Leipzig saat itu bercokol nama-nama besar lain seperti Timo Werner, Yussuf Poulsen, Patrick Schick, dan Christopher Nkunku. Terlebih dengan kondisi pelatih Julian Nagelsmann yang suka menggunakan formasi 3-5-2, maka Lookman pun kesulitan mendapatkan menit bermain seperti yang ia dambakan.
Masa pinjaman di Fulham dan Leicester
Demi menyelamatkan kariernya, Lookman pun rela dipinjamkan kembali ke Inggris, yakni ke Fulham pada musim panas 2020.
Di Fulham, Lookman kesulitan memikul tim itu untuk bertahan di strata teratas Inggris. Ia hanya mencetak empat gol dari 34 penampilan, dan pada akhir musim, Fulham hanya berada di posisi ke-18 sehingga harus terdegradasi ke divisi Championship.
Sekembalinya dari masa peminjaman, nama Nkunku sedang bersinar di Leipzig. Perekrutan Dani Olmo dan Dominik Szoboszlai untuk mempertajam lini depan, membuat peluang Lookman untuk bermain reguler semakin tipis. Ia pun kembali dipinjamkan ke Inggris, kali ini ke Leicester pada Agustus 2021.
Performa Leicester lebih baik daripada Fulham. Lookman pun memiliki catatan yang lebih baik dengan total mengoleksi delapan gol serta menjadi salah satu andalan pelatih Brendan Rodgers. Tetapi masalah finansial yang melilit Leicester, membuat Lookman pada akhir musim 2021/2022 kembali ke Leipzig.
Atalanta rumah yang nyaman
Di Leipzig, ia tidak lagi diinginkan. Pada saat yang tepat, tibalah tawaran transfer dari Atalanta. Saat itu Atalanta sedang berada dalam fase transisi, ketika Gian Piero Gasperini berusaha membentuk tim baru, dan Lookman dianggapnya sebagai sosok yang dapat membawa klub asuhannya ke arah yang tepat.
Baca Juga: Rekor Serba Pertama Atalanta usai Juara Liga Europa 2023-2024, Coreng Musim 'Ajaib' Leverkusen
Keputusan itu berbuah manis. Lookman yang kerap beroperasi di sisi kanan untuk menjalankan peran penyerang pendukung, kerap menjadi ancaman bagi pertahanan tim-tim lawan. Pergerakan agresif dan kecepatannya membuat dirinya menjadi predator bagi lawan.
Puncaknya terjadi di Stadion Dublin Arena, Irlandia, pada Kamis dini hari WIB. Lookman mengukir trigol ke gawang Atalanta yang dikawal kiper Matej Kovar pada final Liga Europa, sekaligus mengakhiri puasa gelar selama 61 tahun bagi klub asal Bergamo itu.
Atalanta telah menjadi rumah yang nyaman bagi Lookman, sebagai imbalannya sang pemain pun membayarnya dengan raihan trofi bergengsi bagi La Dea.
[ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah