Jens Raven Bisa Jadi Anak Kesayangan Baru Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Statistiknya Bukan Kaleng-kaleng

Suara.com - Semua tak sabar menanti aksi Jens Raven bersama Timnas Indonesia. Sejak mengantongi KTP WNI sepekan lalu, penyerang 18 tahun hasil naturalisasi ini jadi buah bibir di Tanah Air.

Ketum PSSI, Erick Thohir, menyatakan wonderkid Dordrecht U-21, Belanda, itu akan bermain di Timnas Indonesia U-19 dan senior.

Di U-19, Jens Raven akan masuk starting XI besutan Indra Sjafri, sementara di tim senior, ia diplot sebagai pelapis, menambah opsi bagi Shin Tae-yong.

"Saya menyambut baik kehadiran Jens Raven. Ia pemain muda yang menambah skuad timnas, baik U-19 maupun sebagai pelapis timnas senior yang butuh pemain berkualitas," kata Erick Thohir.

Masih Muda, Bisa Jadi Andalan

Shin Tae-yong sudah melihat langsung aksi Jens Raven di Belanda dan sangat terkesan.

Pelatih Korea Selatan itu memang mencari sosok penyerang seperti Jens.

STY membutuhkan striker, dan kehadiran Jens membawa harapan baru.

Seperti kata Erick Thohir, Jens mungkin menjadi pelapis bagi Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen di lini depan.

Baca Juga: Utak Atik Lini Tengah Timnas Indonesia untuk Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jens Raven berpeluang tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dimulai 5 September, melawan Arab Saudi.

Indonesia juga akan menghadapi Bahrain, Australia, China, dan Jepang di Grup C.

Dengan kecintaan STY pada talenta muda, Jens Raven bisa menjadi andalan Timnas Indonesia di kualifikasi nanti. Mantap!

Tak Pandai Menyerang Saja, Tapi Juga Bertahan

Jens Raven adalah pemain top berkualitas dengan statistik impresif.

Musim lalu, di U-21 Liga Belanda 2023/2024, penyerang berdarah campuran Indonesia-Belanda itu mencatatkan delapan gol dalam 18 pertandingan.

Prestasinya membuatnya diakui sebagai salah satu talenta muda paling berbakat di Belanda.

Dengan tinggi 189 cm, Raven tidak hanya memiliki naluri gol yang tajam tetapi juga kemampuan bertahan yang solid.

Bola melekat erat pada kakinya, membuatnya sulit dihentikan ketika sedang menggiring bola.

Kontributor : Imadudin Robani Adam