Suara.com - Gelandang timnas Indonesia Thom Haye dilaporkan akan bermain di salah satu klub Eropa. Gosip yang muncul menyebutkan Haye akan gabung ke klub dengan nama depan Red Bull.
Dari informasi yang beredar, rumor ini menyebut besar kemungkinan Haye akan bermain antara di tim RB Salzburg dan RB Leipzig.
Rumor ini muncul dari informasi akun Instagram @cmonindonesia yang memposting foto pemain berjuluk Professor ini dengan latar belakang 'Red Bull'.
Sampai saat ini, Thom Haye belum menemukan klub baru. Padahal sejumlah klub Liga Beland dikabarkan tertarik untuk datangkan pemain Timnas Indonesia tersebut.
"Sejumlah klub telah menunjukkan minat. Tapi tawaran yang dicari Thom belum ada di sana," ucap Thom Haye seperti dikutip dari Voetbal International.
"Ambisinya adalah membuat langkah yang menyenangkan di luar negeri," imbuhnya.
Jika merujuk pada data Transfermarkt, Haye memiliki nilai pasar yang masih sangat tinggi. Haye punya nilai sebesar Rp52,14 miliar.
Nilai ini berdasarkan data pasar tertanggal 15 Desember 2023. Nilai pasar Haye sebenarnya terus merangkak naik dari awalnya hanya sebesar Rp869 juta pada 2012 saat masih membela AZ.
Jika dibandingkan nilai Haye masih terbilang tinggi ibarat langit dan bumi dengan pemain yang memiliki nama Jawa di Liga Prancis bernama Mickael Partodikromo.
Baca Juga: Tristan Gooijer Punya Tinggi Ideal Jika Jadi Gabung Timnas Indonesia
Mickael Partodikromo punya posisi sama dengan Haye, sama-sama bermain sebagai gelandang sentral. Ia diketahui memiliki darah Indonesia, Prancis dan Kaledonia Baru.
Dikutip dari sejumlah sumber, ayah dari Mickael berdarah Jawa. Saat ini Mickael Partodikromo bermain di klub Liga Prancis, St-Sébastien.
Meski sudah memiliki klub, nilai pasar Mickael hanya Rp2,1 miliar. Mickael tercatat pernah bermain di liga Timor Leste bersama Karketu Dilli FC.
Menariknya, ia sempat bermain di tim akademi klub Liga Inggris, Sheff United pada 2013. Setelah itu ia bermain di klub kecil di Inggris dan Prancis.
Tag
Berita Terkait
-
Tristan Gooijer Punya Tinggi Ideal Jika Jadi Gabung Timnas Indonesia
-
Jangan Fokus Juara! Timnas Indonesia U-20 Diharapkan Evaluasi saat Turnamen di Korea Selatan
-
3 Hal yang Perlu Dibenahi oleh Timnas U-20 Selama Turnamen di Korea Selatan
-
Legenda: Kisah Boaz Solossa, Striker Timnas Indonesia Paling Menakutkan di ASEAN Awal Tahun 2000-an
-
Perbandingan Nilai Pasar Rafael Struick dengan Striker Berdarah Surabaya di Liga Inggris
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Hasil Tottenham vs Manchester United: De Ligt Selamatkan Setan Merah dari Kekalahan
-
Kelemahan Pemain Timnas Indonesia Terekspos saat Dibantai Brasil U-17, Ucapan STY Terbukti Benar
-
Tamparan Keras untuk PSSI! Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Brasil Bikin Federasi Mawas Diri
-
Pernah Juara Piala Asia, Eks Pelatih Tottenham Hotspur Disebut Cocok Tukangi Timnas Indonesia
-
Benjamin Sesko Dihujani Kritik, Amorim Pasang Badan: Dia akan Terbiasa
-
Makin Moncer! Pemain Keturunan Ini Bisa Jadi The Next Calvin Verdonk dan Dean James
-
Hasil Super League: Dua Gol Sundulan Runtukahu Bawa Persija Menang Comeback atas Arema FC
-
Florian Wirtz Dituding Penghancur Liverpool Oleh Arsene Wenger, Ini Kata Arne Slot
-
Mengerikan! Hooligan Eks Klub Eliano Reijnders Picu Kerusuhan, Anak-anak Jadi Korban
-
Tampil Gemilang, Emil Audero Frustrasi Sebut Cremonese Tak Layak Kalah dari Pisa