Suara.com - Konfederasi sepak bola Asia, AFC resmi menolak surat protes yang dikirimkan PSSI terkait hasil pertandingan Bahrain vs Timnas Indonesia.
Surat protes ini dilayangkan oleh pihak PSSI terkait dugaan ketidakadilan wasit Ahmed Al Kaf di laga kualifikasi Piala Dunia 2026 itu.
Penolakan yang dilakukan AFC ini menurut manajer Timnas Indoensia, Sumardji sudah ditebak oleh pihak PSSI. Ditegaskan oleh Sumardji, bahwa langkah PSSI ini sebagai usaha untuk menyadarkan AFC.
"Sebenarnya sudah bisa ditebak jika surat protes itu akan ditolak, tapi yang penting PSSI sudah berusaha menyadarkan AFC," ucap Sumardji.
Apa yang disampaikan oleh Sumardji soal memyadarkan AFC ini menjadi menarik. Pasalnya, AFC sebagai konfederasi sepak bola Asia memang punya rekam jejak buruk.
Saat AFC dipimpin oleh Mohammed bin Hammam dari Qatar muncul skandal memalukan yakni praktik korupsi. Skandal korupsi ini bahkan mendongkel Hammam dari jabatan yang sudah ia emban selama 8 tahun 301 hari tersebut.
Pada 2011, Bim Hammam sempat mengeluarkan manifesto saat kampanye pencalonan presiden FIFA. Dalam manifesto itu, ia mengatakan akan membuat FIFA menjadi lebih transparan dan sehat.
Manifesto dari Bin Hammam itu kemudian diprotes oleh salah satu petinggi AFC asal Cina, Zhang Jilong. Menurut Zhang, faktanya selama memimpin AFC, Bin Hammam gagal menciptakan lingkung sepak bola di Asia jadi lebih maju.
"Saya pikir lingkung sepak bola Asia tidak sehat. Kita perlu, katakanlah sebuah revolusi untuk bisa menciptakan lingkungan permainan yang adil dan sehat di wilayah Asia," kata Zhang seperti dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Nilai Pasar Skuad Cina Justru Nyaris Disamai Satu Pemain Timnas Indonesia
Faktanya di era kepemimpinan Hammam, sejumlah negara di Asia mengalami turbulensi sepak bola yang begitu parah. Di era itu, negara kuat seperti Korsel bahkan diguncang skandal pengaturan skor.
Sepak bola Korsel sempat diguncang skandal pengaturan skor. Kasus ini terungkap setelah salah satu pemain ditemukan tewas diduga bunuh diri di kamar hotel.
Korban meninggalkan catatan yang mengindikaskan adanya pengaturan skor di pertandingan K-League. Dari hasil penyelidikan, terungkap kasus ini menyeret 1000 pemain, pelatih, wasit hingga ofisial pertandingan.
Kasus pengaturan skor juga terjadi di Malaysia hingga Singapura. Sementara dualisme kepimpinan federasi terjadi di Indonesia, Thailand hingga Filipina saat AFC dipimpin oleh Bin Hammam.
Kursi kepimpinan AFC nyatanya sejak 2000-an menjadi rebutan para milioner atau keluarga kerajaan negara kawasan Timur Tengah.
Zhang Jilong sempat duduki jabatan ketua AFC namun hanya bertahan 1 tahun 337 hari. Ia kemudian digantikan oleh Salman Al Khalifa yang sudah memimpun sejak 2 Mei 2013.
Berita Terkait
-
Nilai Pasar Skuad Cina Justru Nyaris Disamai Satu Pemain Timnas Indonesia
-
Saking Mahalnya! Harga Pasar Mees Hilgers Hampir Bisa Beli Seluruh Pemain Timnas China
-
Cek Fakta: Emil Audero Ingin Bergabung dengan Timnas Indonesia, Benarkah?
-
Baru Sekali Main di Timnas Indonesia, Mees Hilgers Langsung Cuan Besar Hingga Puluhan Miliar
-
Sebelum Gabung AC Milan, Kakak Pemain Timnas Indonesia Pernah Tolak Barcelona
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
Kenapa Timnas Indonesia U-22 Uji Coba Lawan Mali Bukan Malaysia atau Vietnam?
-
Kakek Nenek Lahir di Kota Ketua, Iwan Burgman Calon Penerus Maarten Paes di FC Utrecht
-
Jayden Holtman Calon Bintang PEC Zwolle: Nenek Lahir di Surabaya, Keluarga Besarnya di Ambon
-
Media Vietnam: Taktik Timur Kapadze Cocok dengan Timnas Indonesia
-
Robbie Fowler Bongkar Kesalahan Fatal Liverpool: Rekrutan Anyar Hancurkan Tim
-
Striker 19 Tahun Kelahiran Hawaii Berdarah Medan Ini Siap Bela Timnas Indonesia
-
Man City Ditinggal Mateo Kovacic Sampai Februari 2026, Guardiola Ogah Panik
-
Babak Baru Cedera Lamine Yamal: Masalah di Selangkangan, Barcelona Dituding Salah Prosedur
-
Skandal Judi Guncang Liga Turki: 1024 Pemain Diskors, Bintang Galatasaray dan Besiktas Terlibat